Universitas Sumatera Utara
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Penelitian kepustakaan library research
Pengumpulan data yang digunakan dengan mengumpulkan data-data kepustakaan, literatur dan tulisan yang berhubungan dengan penelitian ini.
Peneliti mengumpulkan data kepustakaan dimulai sejak 2 Oktober 2012 dan terus dilaksanakan sampai penelitian ini selesai dilaksanakan.
2. Penelitian lapangan field research Pengumpulan data yang dilakukan dengan melaksanakan survey di lokasi
penelitian. Penelitian di lapangan menggunakan kuesioner sebagai alat utama yakni berupa alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis
yang harus dijawab oleh responden. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner semi terbuka, jadi setiap pertanyaan membutuhkan alasan responden.
Selain itu, pengisian kuesioner dilaksanakan secara terpimpin dimana peneliti menanyakan setiap pertanyaan dan menuliskan jawaban mereka dalam
kuesioner yang sudah disediakan. Pengisian kuesioner yang demikian dikarenakan keterbatasan peneliti dalam menyederhanakan pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner mengingat responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang beraneka ragam. Itulah sebabnya, peneliti harus
menerjemahkannya ke dalam bahasa sehari-hari agar mudah dipahami oleh responden.
3.4.1 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis yaitu:
1. Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan
membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Data-data yang terkumpul baik lewat studi kepustakaan dan
kuesioner akan disusun dan kemudian disajikan dalam bentuk analisa tabel
Universitas Sumatera Utara
tunggal. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom. Sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori
Singarimbun, 2008 : 266. 2. Analisis Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah
variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun: 2008 : 273 3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah salah satu fungsi untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan dipresentasikan, juga dipakai untuk menguji hipotesis. Analisis
hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik inferensial dengan tujuan melihat derajat hubungan diantara dua variabel. Kekuatan hubungan
menunjukkan derajat hubungan ini disebut koeifisien asosiasi korelasi. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diukur terdapat dalam skala
ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistik yang berlaku, pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistik “Spearman’s
Rho Rank Order Correlations” dengan bantuan perangkat SPSS versi 13,0. Rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman Kriyantono, 2006 : 174
adalah sebagai berikut : Rho =1
-
6−∑ 2
�
�−�
2
−1
Keterangan: Rho = koefisien korelasi rank-order
d = perbedaan antara pasangan jenjang
Σ = sigma atau jumlah N
= jumlah individu dalam sampel 1 6 = bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rho 0, maka hipotesis ditolak Jika rho 0, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikan korelasi, maka digunakan rumus t test karena jumlah sampel lebih dari 30 pada tingkat signifikan 0,0005 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
t= �
�−2 1−�
2
keterangan: t= nilai
t
min
r= nilai koefisien relasi n= jumlah sampel
jika
t
hitung
t
tabel ,
maka hubungan signifikan jika
t
hitung
t
tabel
, maka hubungan tidak signifikan Selanjutnya, untuk mengatur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai
koefisien relasi sebagai berikut Kriyantono, 2006 : 168-169, yaitu: ≤ 0,20
= hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20-0,39
= hubungan rendah tapi pasti 0,40-0,70
= hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90
= hubungan yang tinggi; kuat ≥ 0,90
= hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN