Universitas Sumatera Utara
karena terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan ‘orang luar’ yang biasanya tidak memadai, itu sebabnya citra ini cenderung negatif.
c Citra yang Diharapkan Merupakan citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini umumnya
sangat baik dan lebih baik dari citra yang adaberlaku. Citra ini dirumuskan dan diperjuangkan untuk menyambut sesuatu yang baru ketika khalayak
belum memiliki informasi yang memadai mengenainya. d Citra Perusahaan
Merupakan citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya pada produk dan pelayanannya akan tetapi seluruh aspek ke dalam maupun keluar
organisasi. Misalnya tanggung jawab sosial, keberhasilan, kegagalan dan lain-lain.
e Citra Majemuk Setiap organisasi pasti memiliki divisi-divisi departemen-departemen
beserta dengan pegawai-pegawainya. Setiap pegawai memiliki pandangan tersendiri terhadap organisasi sehingga setiap pegawai menghadirkan citra
sesuai dengan pandangannya terhadap organisasi tersebut. f Citra yang Baik dan yang Buruk
Setiap perusahaan mengusung citra yang baik sekaligus buruk. Hal ini terjadi karena adanya citra-citra yang berlaku yang sifatnya positif dan negatif
Berdasarkan pemaparan mengenai jenis citra menurut Frank Jefkins di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa citra yang hendaknya diperoleh dalam
penelitian ini adalah citra perusahaan, karena peneliti ingin melihat bagaimana citra PT. Tirta Sibayakindo di mata masyarakat Desa Doulu Pasar dan Desa Doulu
Dalam kecamatan Berastagi.
2.1.5.2 Manfaat Citra
Setiap perusahaan mempuyai citra di masyarakat disadari atau tidak. Citra itu sendiri dapat beperingkat baik, sedang atau buruk bisa berupa citra positif dan
citra negatif. Dampak peringkat citra yang berlainan tersebut terhadap keberhasilan kegiatan bisnis. Citra buruk akan melahirkan dampak negatif bagi
operasi bisnis perusahaan bersaing. Citra yang baik merupakan investasi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dalam jangka panjang. Citra perusahaan yang baik dan kuat mempunyai manfaat-manfaat berikut:
1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap mid and long sustainable competitive position.
2. Menjadi perisai selama massa kritis an insurance for adverse times. 3. Menjadi daya tarik eksekutif handal attracting the best executives available.
4. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran increasing the effectiveness of marketing instruments.
5. Penghematan biaya operasional cost saving.
2.1.5.3 Proses Terbentuknya Citra Perusahaan
Bunchari Alma menegaskan bahwa citra dibentuk berdasarkan impresi, berdasarkan pengalaman yang dialami seseorang terhadap sesuatu sebagai
pertimbangan untuk mengambil keputusan. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan citra perusahaan bersumber dari pengalaman dan atau upaya komunikasi sehingga
penilaian maupun pengembangannya terjadi pada salah satu atau kedua hal tersebut.
Citra perusahaan yang bersumber dari pengalaman memberikan gambaran telah terjadi keterlibatan antara stakeholders dengan perusahaan. Proses
terbentuknya citra perusahaan diperlihatkan pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Proses terbentuknya citra perusahaan Sumber : Hawkins et all, 2000 : 40
Berdasarkan gambar proses terbentuknya citra perusahaan berlangsung pada beberapa tahapan. Pertama, obyek mengetahui melihat atau mendengar upaya
yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Kedua, memperhatikan upaya perusahaan tersebut. Ketiga, setelah adanya perhatian
obyek mencoba memahami semua yang ada pada upaya perusahaan. Keempat,
Exposure Attention
Comprehensive Image
Exposure
Universitas Sumatera Utara
terbentuknya citra perusahaan pada obyek yang kemudian tahap kelima citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku obyek sasaran dalam
hubungannya dengan perusahaan.
2.1.5.4 Dimensi Citra