efisien tanpa merusak serat dan gramatur. Sebelum memasuki proses di dalam pulp machine
terlebih dahulu diuji untuk menentukan layak atau tidaknya pulp diproses lebih lanjut di dalam laboratorium. Adapun yang diuji adalah brightness,
dirty count, pH, fareness derajat giling dan konsistensi. Kemudian dilakukan
pemotongan, pengebalan dan pengunitan untuk mempermudah pengangkutan produk pada konsumen.
Proses-proses yang terjadi di pulp machine adalah ; a. Bleach Screening
Tahap ini berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel besar dari stok. Stok dipompa dari bleach H I D melalui radi sreen C-2500 DD. Untuk stok yang
dapat diterima dipompakan ke noss radi clone yang berjumlah 3 unit yang merupakan penyaringan tahap pertama yang beroperasi secara paralel. Lolos
dari ke 3 pencucian tahap pertama disaring kembali di 3 noss radioclone BM 80.000
yang juga beroperasi secara parallel. Pencucian ini dimaksudkan agar stok yang dihasilkan lebih bersih. Setelah penyaringan pulp kemudian
dikentalkan dan dicuci di twin desker. Kemudian dari twin desker pulp jatuh ke mixing chest
dengan konsistensi 3,5 selanjutnya dipompakan ke head box. Reject
dari radi screen dikirim ke parit pembuangan. Reject dari penyaringan tahap pertama masuk ke penyaringan tahap kedua. Reject dari pencucian tahap
2 masuk ke pencucian tahap 3 sedangkan accept dari pencucian tahap 3 masuk ke pencucian tahap 2. Reject dari pencucian tahap 3 masuk ke pencucian tahap
4. Accept dari pencucian tahap 4 masuk kembali ke pencucian tahap 3 sedangkan reject masuk ke pencucian tahap 5. Accept dari pencucian tahap 5
kembali ke pencucian tahap 4 sedangkan reject masuk ke pencucian tahap 6. Accept
dari pencucian tahap 6 masuk kembali ke pencucian tahap 5 sedangkan reject
dari pencucian tahap 6 dikirim ke parit pembuangan. b. Forming Section
Tujuan dari tahap ini adalah untuk membentuk suspensi pulp menjadi lembaran pulp.
Sistem yang digunakan adalah fourdriener wire yang berfungsi untuk memisahkan air dari suspense pulp secra gravitasi. Fourdriener wire terdiri
dari headbox, wire, wire fit, 2 rectifier rolls, 2 wire guide roll, breast roll, couch roll, 3 wet boxes
dengan siphon, 4 wet section boxes tanpa siphon, 4 forming boards
dan sebuah roll pengatur tegangan wire. Fourdrinier berukuran lebar 7,15 meter dengan panjang 30 meter. Kadar air suspense pulp yang
masuk headbox 98,4 – 98,8 dan kadar air lembaran basah yang keluar dari operasi pembentukan ± 80.
c. Press Section Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengeluarkan air dari lembaran pulp secara
mekanis dengan mengendapkan pulp melalui 2 nip roll. Lembaran pulp yang dihasilkan lebih padat dan antara serat terkonsolidasi membentuk lembaran
yang lebih kuat. Pada bagian pengepresan yang pertama dan kedua menggunakan tipe pick up section press roll. Pengepresan pertama melalui
wire drive roll dan pengepresan tahap kedua dengan grooved ss roll.
Sedangkan untuk pengepresan tanhap ketiga nip nya terdiri dari 2 rool atas dan bawah dengan tipe roll plain press roll. Kadar air lembaran pulp yang keluar
dari press ketiga ± 50.
d. Dryer Section Tujuan dari tahap ini adalah untuk memisahkan air dari lembaran dengan cara
penguapan. Panas yang diperoleh dari uap yang dimasukkan ke steam coil dihembuskan ke kipas sirkulasi ke flow box melalui udara. Melalui flow box
lembaran pulp dikeringkan dengan udara panas yang berasal dari atas maupun dari bawah lembaran. Alat yang digunakan adalah falkt dryer yang terdiri dari
25 dek brow box dan 2 dek blow box pendingin. Kadar air lembaran pulp yang keluar dari flakt dryer adalah ± 10.
e. Cutter and Layboy Dari flakt dryer lembaran pulp dimasukkan ke cutter layboy yang akan
memotong lembaran pulp menjadi ukuran 837 mm x 800 mm dengan normal sheet
1340 mm x 1400 mm. Fungsi dari cutter layboy adalah sebagai berikut :
1. Memotong lembaran kearah dan silang mesin 2. Lembaran diatur agar overlapping
3. Menumpuk lembaran 4. Menumpuk lembaran di bale-bale
5. Menentukana berat dan jumlah lembaran 6. Mengosongkan bale table untuk mengisi bale selanjutnya
f. Balling Line Lembaran-lembaran pulp yang telah ditumpuk di cutter layboy dilewatkan ke
bale press melaui conveyor untuk kemudian dikempa dengan tekanan 120.000
kn yang bertujuan untuk mendapatkan bale dengan berat masing-masing bale ± 250 kg sehingga mudah dalam pengirimannya. Bal-bal tersebut kemudian
dibungkus dengan kawat tying macine. Selanjutnya dilakukan penandaanpelabelan, penumpukan sebanyak 4 bale di bale stacker dan
terakhir pengunitan wire unitizing dimana 1 unit terdiri dari 8 bale ± 2.000 kg. Produk tersebut kemudian dikirim ke pulp warehouse dan siap diikirim
kepada konsumen.
2.6.3. Electric Motor
Electric motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik gerak putar. Secara umum kostruksi electric motor terdiri dari 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor
adalah bagian yang berputar. Adapun gambar electric motor dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.
Gambar 2.2. Kontruksi Electric Motor
Tegangan yang digunakan electric motor adalah tegangan searah dan tegangan bolak-balik. Motor yang digunakan tegangan searah disebut motor DC
dan motor yang menggunakan tegangan bolak-balik adalah AC.
2.6.3.1. Motor DC
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas. Tiga komponen utama dalam motor DC adalah: 1. Kutub Medan
Interaksi 2 kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stationer dan dynamo yang menggerakkan
bearing pada ruang diantara kutub medan.
2. Dynamo Bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dynamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk
menggerakkan beban. 3. Commutator
Kegunaannya adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam dynamo. Commucator
juga membantu dalam transmisi arus antar dynamo dan sumber daya.
Berikut ini adalah gambar salah satu Motor DC yang diperlukan penyalaan torque
yang tinggi.
Gambar 2.3. Motor DC 2.6.3.2.
Motor AC
Motor menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Keuntungan motor DC terhadap motor AC
adalah kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk
meningkatkan kendali kecepatan sekaligus meurunkan dayanya. Motor induksi AC merupakan motor paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih
mudah perawatannya. Motor induksi AC dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut.
Gambar 2.4. Motor Induksi AC
Motor induksi memiliki rotor dan stator. Motor induksi mempunyai 2 jenis rotor, yaitu squirrel cage rotor dan wound rotor. Sedangkan untuk stator motor
induksi terbuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan 3 fase.
2.6.4. Mesin, Peralatan dan Utilitas
Mesin yang dimaksud dalam hal ini adalah semua yang mendukung proses produksi yang membutuhkan penggerak. Sedangkan peralatan adalah semua
pendukung proses produksi yang tidak membutuhkan penggerak. Pada Tabel beriikut ini dijelaskan jenis mesin, peralatan, dan utilitas yang digunakan pada
proses produksi. Selain mesin dan peralatan, terdapat juga utilitas pendukung proses produksi dalam perusahaan ini.
1. Departemen Fiberline
Tabel 2.1. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Fiberline
No Nama MesinPeralatan
Spesifikasi Fungsi
Lebar Panjang
Kapasitas Kecepatan
Cos
1 Screw reclaimer
1 dan 2 200-800
m
3
6,3 - 25,4 ms sobh
Mengeluarkan chip dari chip pile dan mengirimnya ke conveyor under storage
2 Chip conveyor under storage
1 dan 2
1200 mm 298 mm
1000 m
3
2 ms h
0,85 Menerima chip dari reclaimer
3 Chip conveyor
1200 mm 398,6
mm 1200 m
3
2,3 ms h
0,85 Menerima chip dari chip conveyor under
storage dan membawanya ke chip to digester
4 Chip conveyor to digester
1200 mm 462,9
mm 1200 m
3
2,3 ms h
0,85 Membawa chip ke chip conveyor to digester
silo 5
Chip conveyor 1200 mm
58,5 mm 1200 m
3
2,8 ms h
0,85 Menerima kulit kayu darii belt conveyor to
bark boiler dan membawanya ke reversible
bark conveyor 6
Digester 412E001…014
0,85 Mendistribusikan chip ke silo
7 Hot black liquors accumulator
I dan II 412T004 dan 412T005
35350 mm
Menampung hot balck liquor 8
Hot black liquors accumulator 412T006
27850 mm
Menyimpan hot white liquor 9
Air evacuation fan, KSHP-031-
3-RD0W-D0655 Pos 412K001… 412K003 dan
412K019 8000
n- m
3
h Mengeluarkan udara dari dalam digester
selama pengisian chip Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline
Tabel 2.1. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Fiberline Lanjutan
No Nama MesinPeralatan
Spesifikasi Fungsi
Lebar Panjang
Kapasitas Kecepatan
Cos
10 Displacement liquor tank
Pos 412T001
20000 mm Menyimpan black liquor dari washing plant
yang akan digunakan sebagai displacement liquor
ke dalam digester sebagaimana juga sebagai dilution liquor
11 Impregnation liquor tank
Pos 412T002
20000 mm Menyimpan warna black liquor untuk
digunakan sebagai impregnation dalam digester
12 Weak black liquor tank
Pos 412T003
20000 mm Menyimpan weak black liquor untuk
dipompa ke evaporation melalui liquor screen
13 White liquor tank
Pos 412T014 20000 mm
Menyimpan white liquor sebelum hot white liquor accumulator
14 Contaminated condensate tank
Pos 412T009 4200 mm
Mengumpulkan kondesat yang terkontaminasi dari gas condenser
15 Steam condensate tank
Pos 412T010
5600 mm Mengumpulkan steam condensate dari heat
exchargers 16
Discharge tank Pos 412T007
39500 mm Menampung pulp hasil pemasakan
17 Acid tank
Pos 412T010 20000\ mm
Untuk sirkulasi asam yang digunakan untuk membersihkan heat exchargers
18 Hot water tank
Pos 412T008 20000 mm
Tempat penampungan air hangat 19
Air evacuation cycle Pos
412E022… 412E024 dan 412E035
2250 mm Mengeluarkan udara selama pemasakan chip
Sumber : Data PT.RAPP Pabrik Pulp Electrical Fiberline
Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin, Peralatan, dan Utilitas PT. Riau Pulp pada Departemen Fiberline Lanjutan