pimpinan dan pelaksana dan koordinasi dapat mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan masing-masing. Struktur organisasi PT. Riau Pulp dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian diuraikan dalam lampiran 1.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Tenaga kerja PT. Riau Andalan Pulp and Paper berjumlah 2100 orang dan 20.000 orang kontraktor, terdiri dari 85 dari dalam negeri dan 15 dari luar
negeri yaitu India, Finland, Canada, America dan Philipine. Karyawan tersebut dari karyawan general dan keryawan shift. Jam kerja
untuk karyawan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Karyawan general
Senin – Jumat 07.00 – 11.30 WIB
13.00 – 16.00 WIB Sabtu
07.00 – 11.30 WIB 2. Karyawan shift
3 shift dengan waktu kerja 8 jam per hari Shift I
07.00 – 15.00 WIB Shift II
15.00 – 23.00 WIB Shift III
23.00 – 07.00 WIB
Mill Management Mill General
Manager Research Process
and Product Development
Operation and Product Quality
Control Technical
Manager Maintenace
Maintenaca Manager
Production Production
Manager Personel ADM
Office Personel Manager
Procurement Office Procurement Manager
Finance Office Finance Manager
Personel ADM Training
Public Relatiuons Loss Prevention
Security Loss Prevention
Transport Poll Sprepart and
Material, Storages, Logistics, Weigh
Bridges Financing
Mill Accounting
General Services Helath Care
Transportation Department
Personel ADM Training
Public Relatiuons Loss Prevention
Research, Process and Product
Development Customer
Services Research
Manager Transport Poll
Woodroom Suoerintendent
Fiberline Superintendent
Pilp Machine Superintendent
Shift Operation Coordinator
Chemical Recovery
Superintendent Chemical Plant
Surintendent Mechanical
Maintenance Mechanical
Superintendent Engineering
Department Engineering
Superintendent Electrical
Maintenance Electrical
Superintendent
Civil and Construction
Maintenance Construction
Superintendent Instrumentation
Maintenance Instumentation
Superintendent
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pabrik Riau Pulp PT. Riau Andalan Pulp and Paper
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitasnya Lainnya
2.5.4.1 Sistem Pengupahan
Perusahaan akan membayar upah berdasarkan ranking, status jabatan, prestasi dan kepemimpinan. Upah yang dibayar kepada para pekerja termasuk gaji
pokok, tunjangan, dan lembur. Kenaikan gaji berdasarkan penyesuaian ekonomi tahunan dan nilai. Nilai
kenaikan upah berdasarkan prestasi karyawan dan upah karyawan akan ditinjau setiap bulan April. Untuk tenaga kerja Indonesia akan menerima THR
sebagaimana peraturan ketenagakerjaan Indonesia, setelah 12 bulan masa kerja. Karyawan yang telah bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR sebagaimana
peraturan perusahaaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minggu sebelum hari raya tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan
berdasarkan prestasi karyawan dan perusahaan.
2.5.4.2 Fasilitas Perusahaan
Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Fasilitas kesehatan dan keamanan
2. Tunjangan kecelakaan 3. Perumahan
4. Fasilitas training dan pendidikan 5. Kantin dan restoran
6. Sekolah 7. Hotel
8. Minimarket 9. Sarana olahraga dan entertainment
2.6. Proses Produksi PT. Riau Pulp
2.6.1. Bahan yang Digunakan
2.6.1.1 Bahan Baku
Bahan baku proses pembuatan pulp Pabrik Riau Pulp adalah kayu yang berasal dari kayu tanaman akasia yang bernama Acasia mangium dan Acasia
crasicarpa dan Pinus silvetris. Kayu yang digunakan perusahaan pada umumnya
kayu keras hard wood, sedangkan kayu lunak soft wood digunakan dalam jumlah sedikit. Bahan baku untuk proses pembuatan kertas adalah pulp, yaitu pulp
serat pendek hardwood dan pulp serat panjang softwood.
2.6.1.2 Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi ditambah ke dalam proses pembuatan bahan yang ditambahkan ke dalam proses
pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk. Bahan tambahan yang digunakan pada pengolahan pulp adalah :
a. Cairan pemasak Cairan pemasak untuk proses pembuatan pulp terdiri dari :
1. Lindi putih white liquor 2. Lindi hitam black liquor
b. Uap panas Steam
digunakan sebagai sumber panas pada proses pemasakan. c. Bahan kimia pemutih
Bahan kimia pemutih yang digunakan untuk meningkatkan derajat putih pulp adalah clorin dioxide.
2.6.1.3 Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk atau yang dikaitkan pada produk dimana
keberadaannya tidak mengurangi nilai dari produk tersebut. Bahan penolong yang dipakai pabrik adalah :
a. Bahan pembungkus dengan menggunakan peralatan yang disebut forlder. b. Kawat untuk mengikat pada tying machine.
c. Label untuk memberikan tanda produksi pada bal-bal yang telah dibungkus dan diikat.
2.6.2. Uraian Proses Produksi
2.6.2.1. Fiberline
Fiberline area merupakan tempat dilakukannya pembuatan pulp.
Department Fiberline mempunyai tiga line, yaitu line 1, line 2 dan line 3.
Fiberline 1 merupakan line untuk mesin lama atau mesin yang pertama kali di
gunakan sejak awal berdirinya pabrik. Sedangkan line 2 merupakan mesin baru yang di tambahkan karena adanya permintaan konsumen yang semakin meningkat
sehingga kemampuan line 1 yang beroperasi tidak mencukupi. Dan line 3 merupakan mesin terbaru dengan teknologi dan proses yang lebih canggih dan
berbeda dari line 1 dan 2. Proses di Departemen fiberline dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
digester Pemasakan, washing dan screening Pencucian dan penyaringan
Oxygen delignification Plant , dan bleaching pemutihan.
1. Digester pemasakan
Digester merupakan tempat pemasakan chip menjadi pulp. Tujuan pemasakan
adalah untuk memisahkan selulosa dan lignin dengan menggunakan bahan kimia. Jenis yang digunakan adalah Super Bacth Digester berjumlah 14 buah. Proses
pemasakan terdiri atas beberapa tahap, yaitu: a. Pengisian Chip Chip Failling
Chip filling adalah proses pengisiaan serpihan kayu chip yang dikirim chip
storaging atau chip screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip
shilo . Dari chip silo serpihan di masukkan ke degester dengan menggunakan
screw conveyor pada waktu pengisian chip, udara yang ada didalam degester
dihilangkan dievakuasi melalui saringan sirkulasi dengan menggunakan blower
. Tahap ini memakan waktu 30-32 menit. b. Impregnation
Impregnation merupakan pengisiaan warm black liquor WBL ke dalam
digester sebagai tahap pemanasan tahap awal. Mekanismenya adalah dengan
cara memasukkan warm black liquor WBL ke dalam digester , melalui bagian dasar digester sampai seluruhnya penuh overflow dengan tekanan 3
bar, yang bertujuan untuk menyempurnakan penghilangan udara di dalam rongga-rongga chip kayu dan udara di dalam digester. Adapun suhu cairan
impragnasi ini adalah 95º C -100º C. Temperatur digester pada akhir tahap ini
mencapai 140-145º C, WBL filling berlangsung sekitar 28 menit. c. Pengisiaan Hot Black Liquor HBL dan Hot White Liquor HWL
Hot liquor filling adalah proses penambahan liquor ke dalam digester sebagai
cairan yang digunakan untuk proses pemasakan cooking. Pada proses pengisian hot black liquor yang tujuannya untuk menaikkan panas dari warm
black liquor pada suhu di bawah ± 100º C, digantikan oleh hot black liquor
dipompakan ke digester bervolume 50 m³, berikutnya secara bersamaan hot white liquor
merupakan bahan kimia utama pemasakan. d. Heating dan Cooking
Setelah pengisian HBL dan HWL selesai, cairan dalam digester disirkulasikan sehingga temperatur dalam digester merata sambil di panaskan sehingga
temperatur mencapai 160º C- 170º C dengan menggunakan MP steam. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pemasakan ±60 menit.
e. Displacement Tujuan dari fase displacement adalah untuk menghentikan reaksi pemasakan
dan sebagai pencucian awal. Setelah pemasakan selesai, pompa sirkulasi dihentikan, kemudian black liquor dipompakan ke digester. Black liquor yang
digunakan adalah filtrat dari washing plant yang sudah didinginkan mencapai suhu ± 85º C, black liquor tersebut dimasukkan untuk menggantikan black
liquor yang ada di dalam digester, sehingga suhu di dalam digester mencapai ±
100º C. f. Discharging
Discharging merupakan proses pemompaan pulp yang sudah dimasak ke
tangki discharge. Fase ini merupakan tahap akhir dari proses yang terjadi di digester
, dan untuk mempermudah pemompaan, pulp didalam digester dilakukan penambahan dilusi ± 300 m³ untuk pengeceran pulp sehingga siap
untuk diproses selanjutnya.
2. Washing dan Screnning Pencucian dan Penyaringan Oxygen
Delignification Plant
Pencucian washing dan penyaringan screening dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan material-material yang tidak diinginkan yang terdapat di dalam
pulp dan dapat menghilangkan sisa-sisa bahan kimia yang terjadi akibat proses
pemasakan dengan menggunakan air panas hot water. Adapun proses pencucian ini di lakukan system berlawanan arah countercurrent.
Tahap pembersihan pulp antara lain : a. Deknotting
Deknotting adalah proses awal pada area washing. Proses ini bertujuan untuk
memisahkan pulp dengan knott, yaitu dengan menggunakan knotter. Knott adalah padatan chip yang tidak masak pada saaat pemasakan chip dalam
digester . Pulp dari discharge tank di pompakan ke dalam pemisah pulp
knotter dengan konsistensi 5 kemudian diencerkan sampai konsistensi