Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

Tingginya tingkat downtime yang terjadi pada mesin electric motor fiberline area di perusahaan pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Kerusakan Mesin Electric Motor di Area Fiberline Pabrik Riau PT. Riau Pulp Tahun 2011 No Fiberline Area Downtime jam Jam Operasi jamtahun Downtime 1 411 51 8640 0.59 2 412 18.5 8640 0.21 3 413 13.5 8640 0.16 4 421 63 8640 0.73 5 422 41 8640 0.49 6 423 29 8640 0.34 7 431 49.5 8640 0.57 8 432 4 8640 0.05 9 433 32 8640 0.37 Total 301.5 77760 Sumber : Data PT.RAPP Electrical Fiberline Berdasarkan data diatas besarnya nilai total downtime yang mencapai 301.5 jam per tahun atau mencapai 0.39. Nilai downtime 0.39 akan mengakibatkan kehilangan biaya sebesar Rp 35.087.062.500 pertahun. Hal ini menunjukkan masalah yang dihadapi perusahaan karena dengan sistem perawatan sekarang. Oleh karena itu maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis waktu antar kerusakan mesin dan mengusulkan penjadwalan preventive maintenance replacement age terhadap mesin electric motor fiberline area pada Pabrik Riau Pulp PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Pendekatan yang digunakan adalah metode FFI Failure Finding Interval. Adapun penelitian menggunakan metode FFI sebelumnya dilakukan oleh Martlya Aswita, 2005 di PT. Semen Padang dengan hasil penelitian untuk preventive maintenance dilakukan setiap 20 hari sekali. Zulya Ratna, 2006 di PT. Semen Padang dengan hasil penelitian untuk waktu antar kerusakan mesin welding alloy adalah 20 hari. Feri Afrinaldi, 2004 di PT. Mutiara Agam dengan hasil penelitian untuk optimal preventive replacement age untuk komponen A adalah 32 hari dengan downtime 0,0029525 hari dan komponen B adalah 60 hari dengan downtime 0,00282050 hari. FFI merupakan metode prediksi kondisi berbasis pemeliharaan. Strategi ini bergantung pada kemampuan perawatan untuk mendeteksi potensi kerusakan di awal untuk mengambil tindakan yang tepat. Dengan menggunakan metode ini, maka masalah tentang kerusakan mesin yang sering terjadi di Pabrik Riau Pulp PT. Riau Andalan Pulp and Paper dapat direduksi dengan efektif.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper khususnya di anak Perusahaan yaitu Pabrik Riau Pulp selama ini adalah tidak berjalan lancarnya kegiatan produksi di lantai produksi akibat adanya kerusakan mesin produksi. Seringnya terjai kerusakan mesin electric motori di perusahaan akan mengakibatkan kehilangan biaya yang cukup tinggi. Besarnya nilai downtime yang mencapai 301.5 jam per tahun yang mengakibatkan kehilangan produksi pada tahun 2011 adalah 75,375 ton dari target produksi pulp di PT. Riau Pulp 2,5 juta ton pada tahun 2011. Kehilangan target produksi 75,375 ton mengakibatkan kehilangan biaya sebesar Rp 35.087.062.500 pertahun, ditambah dengan tidak adanya penjadwalan untuk preventive maintenance replacement age terhadap mesin electric motor fiberline area pada Pabrik Riau Pulp menunjukkan masalah yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan penelitian untuk menganalisis waktu antar kerusakan mesin dan mengusulkan penjadwalan preventive maintenance replacement age terhadap mesin electric motor fiberline area .

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum Peneltian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Menentukan waktu antar kerusakan mesin dengan menggunakan metode Failure Finding Interval FFI.

1.3.2. Tujuan Khusus Penelitian

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menentukan pola distribusi waktu antar kerusakan dan waktu perbaikan electric motor fiberline area 2. Menentukan Parameter distribusi yang sesuai dengan distribusi yang diduga 3. Menetukan rata-rata waktu antar kerusakan dan rata-rata waktu perbaikan 4. Menentukan optimal preventive maintenance replacement age untuk meminimalkan downtime.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain: 1. Bagi Mahasiswa Dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan dengan cara membandingkan teori-teori ilmiah yang ada dengan permasalahan yang ada di perusahaan khususnya mengenai konsep maintenance metode serta aplikasinya di lapangan. 2. Bagi Departemen Teknik Industri USU a. Mempererat hubungan antara pihak universitas dengan pihak perusahaan tempat dilakukannya penelitian. b. Memperkenalkan Departemen Teknik Industri sebagai forum disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan. 3. Bagi perusahaan Manfaat penelitian bagi perusahaan adalah sebagai bahan koreksi dan masukan dalam menyusun untuk penjadwalan dan pemeliharaan mesin.

1.5. Asumsi dan Batasan Masalah

1.5.1. Asumsi

Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Selama penelitian berlangsung, sistem produksi di lantai produksi fiberline area Pabrik Riau Pulp berjalan normal.