Klasifikasi Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan

35 Menurut Lubis, 2012:14 pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan, yang digunakan sebagai penangkalan kegiatan penangkapan ikan dan dilengkapi dengan barbagai fasilatas sejak ikan didaratkan sampai ikan didistribusikan. Secara singkat pelabuhan perikanan merupakan pusat pengembangan ekonomi perikanan ditinjau dari aspek produksi, pengolahan dan pemasaran, baik berskala lokal, nasional, maupun internasional. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1994 aspek-aspek tesebut dapat dirinci sebagai berikut: 1. Produksi Pelabuhan perikanan sebagai tempat para nelayan untuk melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk melaut sampai pada membongkar hasil tangkapanya. 2. Pengolahan Pelabuhan perikanan menyediakan berbagai sarana yang dibutuhkan untuk mengolah hasil tangkapannya. 3. Pemasaran Pelabuhan Perikanan merupakan pusat pengumpulan dan tempat awal pemasaran hasil tangkapannya.

2.4.1 Klasifikasi Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan perikanan berdasarkan jenis dan skala usaha perikanan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lubis, 1989:57 1. Pelabuhan perikanan berskala besar atau perikanan laut dalam, yaitu pelabuhan untuk perikanan industri atau bersandarnya kapal-kapal penangkapan yang berukuran besar dan ukuran panjangnya antara 40 Universitas Sumatera Utara 36 sampai 120 m; berat 50 GT. Pelabuhan yang mempunyai kolam pelabuhan dalam dan dermaga yang lebih panjang dari pelabuhan skala menengah. Di pelabuhan ini terdapat juga perusahaan-perusahaan industri pengolahan dan grosir atau pedagang-pedagang besar. Hasil tangkapan yang didaratkan, didistribusikan untuk tujuan nasional maupun internasional. 2. Pelabuhan bersakala menengah, yaitu pelabuhan untuk perikanan semi industri atau tempat berlabuh dan bertambatnya kapal-kapal penangkapan ikan berukuran antara 15 sampai 50 GT. Di palabuhan ini terkadang terdapat juga perusahaan-perusahaan pengolahan ikan dan pada umumnya hasil tangkapannya untuk tujuan nasional dan sedikit untuk lokal. 3. Pelabuhan perikanan berskala kecilperikanan pantai, yaitu pelabuhan untuk perikanan kecil atau perikanan tradisional atau tempat berlabuh dan bertambatnya kapal-kapal penangkapan ukuran 15 GT. Pelabuhan ini mempunyai kolam pelabuhan tidak dalam. Hasil tangkapan yang didaratkan pada umumnya dalam bentuk segar atau dipertahankan kesegarannya dengan menambahkan es. Hasil tangkapan ditujukan terutama untuk pemasaran lokal. Sedangkan menurut daerah operasi penangkapan pelabuhan perikanan di bagi menjadi : 1. Pelabuhan perikanan laut lepas, yaitu pelabuhan tempat berlabuh atau bersandarnya kapal-kapal ikan yang melakukan penangkapan di laut lepas atau diperairan zona ekonomi eksklusif ZEE. Universitas Sumatera Utara 37 2. Pelabuhan perikanan lepas pantai, yaitu pelabuhan tempat berlabuh atau bersandarnya kapal-kapal ikan yang melakukan penangkapan di lapas pantai atau diperairan nusantara. 3. Pelabuhan perikanan pantai, yaitu pelabuhan tempat berlabuh atau bersandarnya kapal-kapal ikan yang melakukan penangkapan di perairan pantai. Menurut Murdiyanto 2004 dalam Agustianur dan Fitriana klasifikasi besar-kecil usahanya pelabuhan perikanan dibedakan menjadi empat tipe pelabuhan, yaitu : 1. Pelabuhan Perikanan Tipe A Pelabuhan Perikanan Samudera Pelabuhan perikanan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yang Pelabuhan perikanan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yan diperuntukkan terutama bagi kapal-kapal perikanan yang beroperasi di perairan samudera yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak jauh sampai ke perairan ZEEI Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia dan perairan internasional, mempunyai perlengkapan untuk menangani handling dan mengolah sumber daya ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah hasil ikan yang didaratkan. Adapun jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 200 tonhari atau 73.000 tontahun baik untuk pemasaran di dalam maupun di luar negeri ekspor. Pelabuhan perikanan tipe A ini dirancang untuk bisa menampung kapal berukuran lebih besar daripada 60 GT Gross Tonage sebanyak sampai dengan 100 unit kapal sekaligus. Mempunyai cadangan lahan untuk pengembangan seluas 30 Ha. Universitas Sumatera Utara 38 2. Pelabuhan Perikanan Tipe B Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan perikanan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal-kapal perikanan yang beroperasi di perairan nusantara yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak sedang ke perairan ZEEI, mempunyai perlengkapan untuk menangani danatau mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah ikan yang didaratkan. Adapun jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 50 tonhari atau 18.250 tontahun untuk pemasaan di dalam negeri. Pelabuhan perikanan tipe B ini dirancang untuk bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 60 GT Gross Tonage sebanyak sampai dengan 50 unit kapal sekaligus. Mempunyai cadangan lahan untuk pengembangan seluas 10 Ha. 3. Pelabuhan Perikanan Tipe C Pelabuhan Perikanan Pantai Pelabuhan perikanan tipe ini adalah pelabuhan perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal-kapal perikanan yang beroperasi di perairan pantai, mempunyai perlengkapan untuk menangani danatau mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu minimum sebanyak 20 tonhari atau 7.300 tontahun untuk pemasaran di daerah sekitarnya atau dikumpulkan dan dikirimkan ke pelabuhan perikanan yang lebih besar. Pelabuhan perikanan tipe C ini dirancang untuk bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 15 GT Gross Tonage sebanyak sampai dengan 25 unit kapal sekaligus. Mempunyai cadangan lahan untuk pengembangan seluas 5 Ha. Universitas Sumatera Utara 39 4. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Pangkalan Pendaratan Ikan PPI dimaksudkan sebagai prasarana pendaratan ikan yang dapat menangani produksi ikan sampai dengan 5 tonhari, dapat menampung kapal perikanan sampai dengan ukuran 5 GT sejumlah 15 unit sekaligus. Untuk pembangunan PPI ini diberikan lahan darat untuk pengembangan seluas 1 Ha.

2.4.2. Peranan Pelabuhan Perikanan