Kemitraan Masyarakat Nelayan Kebijakan Pemerintah

29 5. Pembangunan masyarakat nelayan diarahkan untuk lebih mengutamakan desa dengan masyarakat yang relatif miskin, masyarakat terpencil, masyarakat diwilayah kritis, wilayah pantai, kepulauan, perbatasan dan sebagainya.

2.3.7. Kemitraan Masyarakat Nelayan

Masyarakat nelayan yang melakukan kerjasama dalam bentuk Co Management dan CBCR. Co Management perikanan dapat dirumuskan sebagai pengaturan kemitraan kedinasan pemerintah, nelayan, LSM dan stakeholder lainnya pedagang ikan, pemilik boat, para pengusaha dan sebaginya berbagi tanggung jawab dan otoritas untuk melakukan manajemen perikanan. Co Management meliputi berbagai bentuk kemitraan dan tingkat pembagian kekuasaan dan keterpaduan lokal informal, tradisional, adat istiadat dengan sistem manajemen pemerintahan terpusat ataupun otonomi daerah sedangkan Community Based Coastral Resource Management CBCRM ialah cental Co Management sebagai proses dimana masyarakat pantai sendiri diberikan peluang untuk tanggung jawab mengatur sumber daya alam pantai yang mendaftarkan sendiri kebutuhannya serta menentukan arah dan tujuan aspirasinya, Mulyadi, 2005:123. Menurut Sajise 1995 dalam Mulyadi 2005:124 Community Based Coastral Resource Management CBCRM sebagai pendekatan yang menitikberatkan kemampuan masyarakat serta tanggung jawab mereka mengelola sumber daya alam pentai. Pada dasarnya pendekatan tersebut ialah memberdayakan masyarakat, meningkatkan produktivitas sumber daya alam agar proses pembangunan dapat diwujudkan. Universitas Sumatera Utara 30 Co Management meliputi aneka ragam kemitraan dan jenjang keterpaduan antara berbagai kekuasaan dan integrasi antara masyarakat lokal intelektual dan pengetua adat istiadat dan sistem pemerintahan pusat dan daerah. Jumlah tanggung jawab dan kewenangan yang dikuasai oleh pemerintah dan masyarakat nelayan akan tergantung atas kondisi – kondisi lokal daerah masing – masing Mulyadi, 2005:125.

2.3.8. Kebijakan Pemerintah

Salah satu akar kemiskinan masyarakat nelayan adalah keterbatasan mengakses permodalan yang ditunjang oleh kultur kewirausahaan yang tidak kondusif yang dilandasi dengan sifat usaha yang individual, tradisional dan subsistem. Kebijakan pemerintah Dahuri 2004 dalam Mulyadi, 2005:139 adalah sebagai berikut: 1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat PPEM Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang disingkat PPEM yang setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan. Usaha yang didanai dan dikembangkan dalam program PPEM diproritaskan pada jenis usaha yang dapat memanfaatkan sumber daya pesisir dan laut serta usaha lainnya yang terkait. Jenis usahannya seperti penangkapan, budidaya, pengolahan hasil perikanan, pengadaan bahan alat perikanan, BBM, es, serta pupuk dan obat-obatan. 2. Program COFISH COFISH merupakan proyek pembangunan masyarakat pantainelayan dan pengelolaan sumber daya perikanan yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan dengan cara mengurangi kegiatan Universitas Sumatera Utara 31 penangkapan ikan yang merusak dan berlebihan, memperbaiki mutu sumberdaya perikanan serta habitatnya. 3. Program PUPTSK Program Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Skala Kecil PUPTSK berorientasi pada upaya untuk memberdayakan nelayan kecil, menengah berserta anggotanya di lokasi Pelabuhan Perikanan, di Indonesia seperti meningkatkan produksi dan produktivitas yang optimal, meningkatkan mutu dan pengolahan ikan serta pemasaran. 4. Program KUB Program Kelompok Usaha Bersama KUB adalah suatu kelompok yang melakukan kegiatan usaha dibidang perikanan berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh kepentingan kebutuhan keinginan bersama.

2.3.9. Partisipasi Lembaga Keuangan