Jenis Ikan Hasil Tangkapan

82 menjelaskan nelayan berada dilaut pulang hari atau paling lama 2 dua hari berada dilaut, ukuran kapalboat yang digunakan yaitu ukuran 5GT.

4.1.5.5. Jenis Ikan Hasil Tangkapan

Hasil ikan tangkapan nelayan pada Pelabuhan Perikanan Idi dapat dikeolmpokkan dalam beberapa jenis. Jenis ikan dominan hasil tangkapan nelayan berdasarkan jawaban responden yaitu Albacora dengan jumlah reponden menjawab jenis ikan Albacora sebesar 41,41 persen. Untuk jenis ikan tangkapan urutan kedua responden menjawab jenis ikan Tongkol Como dan jenis ikan Lisong, dengan jumlah responden yang menjawab jenis ikan Tongkol Como dan Lisong sebesar 18,75 persen. Untuk lebih detail jenis ikan hasil tangkapan dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel. 4.7. Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan pada Pelabuhan Perikanan Idi No Jenis Ikan Hasil Tangkapan Jumlah Responden orang Persentase 1 Albacora 53 41,41 2 Tongkol Como 24 18,75 3 Cakalang 8 6,25 4 Medidihang 5 3,91 5 Lisong 24 18,75 6 Layang Deles 10 7,81 7 Kembung 3 2,34 8 Lain-lain 1 0,78 Total 128 100,00 Jenis ikan dominan yang dihasilkan nelayan pada Pelabuhan Perikanan Idi yaitu jenis ikan Albcora. Jenis ikan ini memiliki nilai persentase 41,41 persen sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Jenis ikan ini berada pada kedalaman lebih 100 m dari permukaan laut UPTD, 2012. Ini membuktikan sudah ada kemampuan nelayan untuk menangkap ikan pada kedalaman yang sangat dalam. Jenis ikan produksi perikanan tangkap dapat dilihat pada gambar berikut. Universitas Sumatera Utara 83 4.1.6. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian 4.1.6.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Modal Produksi Perikanan Tangkap Pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik dalam menjalankan usaha penangkapan ikan membutuhkan biaya atau disebut modal awal. Besar kecilnya modal yang dikeluarkan oleh pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik dilihat berdasarkan kapasitas boat dan lama nelayan berada dilaut. Besaran modal yang dikeluarkan dari data responden untuk setiap aktivitas sekali melaut satu triip. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal aktivitas sekali melaut sebagai berikut: 1. Biaya konsumsi selama berada di laut 2. Biaya pembelian ES dan garam 3. Biaya bahan bakar minyak dan oli 4. Biaya retribusipajak 5. Biaya tidak terduga Modal yang dikeluarkan hasil data responden, untuk modal terkecil sebesar Rp.750.000, sedangkan modal terbesar dikeluarkan sebesar Gambar 4.6. Jenis ikan produksi perikanan tangkap pada Pelabuhan Perikanan Idi tahun 2013 Universitas Sumatera Utara 84 Rp.30.000.000. Data responden menjawab, dominan besaran modal yang dikeluarkan untuk Rp.750.000-Rp.4.406.250, jumlah menjawab responden sebesar 19,53 persen, sedangkan untuk modal terbesar Rp.26.343.750- Rp.30.000.000 jumlah responden sebesar 4,69 persen. Untuk modal yang lebih dominan banyak digunakan adalah besaran modal Rp.11.718.750-Rp.15.375.000 responden sebesar 23,44 persen, seperti terlihat pada tabel 4.8. Tabel. 4.8. Modal Sekali Melaut Pengusaha Perikanan Tangkap atau Nelayan Pemilik No Modal Sekali Melaut Rp Jumlah Responden orang Persentase 1 750.000-4.406.250 25 19,53 2 4.406.250-8.062.500 18 14,06 3 8.062.500-11.718750 9 7,03 4 11.718750-15.375.000 30 23,44 5 15.375.000-19.031.250 24 18,75 6 19.031.250-22.687.500 9 7,03 7 22.687.500-26.343.750 7 5,47 8 26.343.750-30.000.000 6 4,69 Total 128 100,00 Modal yang dikeluargkan berdasarkan teknologi yang digunakan. Seperti terlihat pada tabel 4.9 berikut: Tabel. 4.9. Perbandingan Tingkat Modal dengan Teknologi yang digunakan No Modal Teknologi Yang Digunakan Jumlah 5GT 5-10GT 10-20GT 20-30GT 30-50GT 1 750.000-4.406.250 14 10 1 25 2 4.406.250-8.062.500 14 2 1 1 18 3 8.062.500-11.718750 4 6 1 11 4 11.718750-15.375.000 1 22 5 28 5 15.375.000-19.031.250 1 8 14 1 24 6 19.031.250-22.687.500 4 5 9 7 22.687.500-26.343.750 1 3 3 7 8 26.343.750-30.000.000 4 2 6 Jumlah 14 30 44 33 7 128 Universitas Sumatera Utara 85 Modal yang dikeluarkan oleh pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik memiliki beberapa tingkatan, berdasarkan teknologi yang digunakan dan lama nelayan berada dilaut. Kedua hal tersebut, pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik membuat keputusan seberapa besar modal yang harus dikeluarkan untuk sekali melaut. Lama nelayan berada dilaut juga mempengaruhi jumlah modal yang dikeluarkan oleh pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik. Semakin besar ukuran armada yang digunakan, maka semakin lama nelayan berada dilaut, sehingga membutuhkan biaya yang besar untuk memenuhi kebutuhan selama berada dilaut, sedangkan untuk melihat lamanya nelayan berada dilaut dilihat besarnya volume melaut dalam satu bulan, semakin kecil nilai volume melaut maka semakin lama nelayan tersebut berada dilaut. Untuk lebih detail jumlah modal yang dikeluarkan berdasarkan volume melaut dalam satu bulan dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel. 4.10. Perbandingan Tingkat Modal dengan Volume Melaut No Modal Volume Melaut Jumlah 2 3 4 5 6 7 10 15 1 750.000-4.406.250 1 5 1 14 1 2 24 2 4.406.250-8.062.500 1 8 2 5 1 1 18 3 8.062.500-11.718750 6 5 11 4 11.718750-15.375.000 1 26 1 28 5 15.375.000-19.031.250 2 18 2 1 1 24 6 19.031.250-22.687.500 1 8 9 7 22.687.500-26.343.750 6 6 8 26.343.750-30.000.000 4 1 3 8 Jumlah 4 7 80 10 21 3 1 2 128

4.1.6.2. Penjelasan Responden atas Variabel Pengalaman