Modal Awal Produksi Perikanan Tangkap Teknologi Penangkapan Ikan

24 alat produksi tangkap seperti toke, juragan, bos atau nama lain. Mereka juga beragam, bisa berada pada lapisan atas, menengah atau bawah. Kemudian juga masuk didalamnya nelayan pekerja buruh, nelayan mandiri, dan pedagang ikan kecil, menengah dan besar. Selanjutnya pembudidaya hasil kelautanperikanan mencakup alat produksi pekerja buruh, nelayan pembudidaya mandiri, dan pedagang hasil budidaya kelautanperikanan kecil, menengah dan besar. Kelompok yang tidak terikat langsung dengan aktifitas kelautanperikanan seperti pada gangpemilik warung makanan, pedagang kebutuhan sehari – hari, petugas koperasi dan sebagainya. Pada umumnya masyarakat nelayan yang menyelesaikan pendidikan menengah dan tinggi berasal dari kelompok pembudidaya hasil kelautanperikanan, sebagian juga berasal dari dari para juragan pemilik alat produksialat tangkap ikan Damsar dan Elfina, 2005.

2.3.3. Modal Awal Produksi Perikanan Tangkap

Modal produksi perikanan tangkap adalah biaya produski nelayan pemilik maupun nelayan buruh selama melaut. Biaya produksi atau bisa disebutkan ongkos produksi terdiri dari dua kategori, yaitu biaya produksi berupa pengeluaran nyata actuali cost dan ongkos yang tidak merupakan pengeluaran nyata inputed cost Mulyadi, 2005:88. Pengeluran nyata ada yang kontan dan ada yang tidak kontan. Pengeluran kontan adalah bahan bakar dan oli, bahan pengawet es dan garam, pengeluaran untuk makanankonsumsi nelayan, pengeluaran untuk reparasi dan pengeluaran untuk retribusi pajak. Pengeluaran tidak kontan adalah gajiupah nelayan anak buah kapal ABK yang umumnya bersifat bagi hasil dan dibayar sesudah hasil tangkapan dijual. Pengeluaran tidak nyata lainnya penyusutan dari kapal boat, Universitas Sumatera Utara 25 mesin-mesin dan alat-alat tangkap. Pengeluaran ini hanya merupakan penilaian yang tidak pasti, yang dilakukan disini hanya taksiran kasar.

2.3.4. Teknologi Penangkapan Ikan

Teknologi penangkapan ikan oleh para nelayan di indonesia pada umumnya masih mengalami keterbatasan teknologi dalam penangkapan ikan Mulyadi, 2005:50. Alat tangkap yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga wilayah tangkapan masih sangat terbatas hanya sekitar diperairan pantai. Hal ini terkecuali jika pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik bersedia mengeluarkan biaya yang besar untuk meningkatkan teknologi yang lebih modern dalam penangkapan ikan. Rendahnya teknologi penangkapan ikan mengakibatkan hasil tangkapan menjadi terbatas, dengan kesederhanaan alat tangkap yang dimiliki, pada musim tertentu tidak ada tangkapan yang bisa diperoleh. Kondisi ini merugikan nelayan karena secara riil rata-rata pendapatan perbulan menjadi lebih kecil. Namun apabila teknologi yang digunakann lebih modern itu tidak terlepas dari peran pihak ketiga dalam proses produski perikanan tangkap, sehingga ini akan menekan harga produksi perikanan tangkap.

2.3.5. Pasar Produksi Perikanan