23 tradisional, seperti sampan pancing, yang digunakan untuk menangkap ikan
tongkol, cakalang, dan layang pelagic fish atau perahu jaring senar, yang dipakai untuk menangkap jenis-jenis ikan dasar demersal fish.
Ketimpangan sistem bagi hasil antara nelayan pemilik dangan nelayan buruh lebih besar terjadi pada unit-unit penangkapan yang lebih canggihmodern,
sehingga kecendrungan ini sangat merugikan nelayan buruh. Data dan sebagian hasil studi yang ada selama ini telah menunjukkan bahwa dibandingkan dengan
nelayan pemilik, tingkat kehidupan sosial ekonomi nelayan buruh sangat rendah dan bahkan dapat dikatakan sebagai lapis sosial yang paling miskin di desa-desa
pesisir Kusnadi, 2006:4.
2.3.2. Stuktur Ekonomi Masyarakat Nelayan
Struktur sosial ekonomi masyarakat nelayan oleh sebagian besar orang termasuk para birokrat, dilihat dari suatu yang homogen, seragam dan sebangun
ini bisa dilihat sebagimana mereka memperlakukan masyarakat nelayan secara seragam melalui berbagai program seragam yang diluncurkan bagi masyarakat
nelayan. Pandangan keliru ini terutama pada masa Orde Baru, paradigma dan berpikir dan berpraksis negara bersifat sentralis, homogen dan hirarkis.
Kenyataannya masyarakat nelayan beraneka ragam dalam berbagai dimensi, dilihat dimensi pekerjaan, masyarakat nelayan terdiri atas 2 dua
kelompok, yaitu kelompok yang terikat langsung dan yang tidak terikat dengan aktifitas kelautanperikanan. Kelompok yang terikat langsung dengan aktifitas
kelautanperikanan terdiri dari 2 dua sub kelompok yaitu: sub kelompok pencaripenangkap
hasil kelautanperikanan
dan pembudidaya
hasil kelautanperikanan. Sedangkan pencari hasil kelautanperikanan meliputi pemilik
Universitas Sumatera Utara
24 alat produksi tangkap seperti toke, juragan, bos atau nama lain. Mereka juga
beragam, bisa berada pada lapisan atas, menengah atau bawah. Kemudian juga masuk didalamnya nelayan pekerja buruh, nelayan mandiri, dan pedagang ikan
kecil, menengah dan besar. Selanjutnya pembudidaya hasil kelautanperikanan mencakup alat produksi pekerja buruh, nelayan pembudidaya mandiri, dan
pedagang hasil budidaya kelautanperikanan kecil, menengah dan besar. Kelompok yang tidak terikat langsung dengan aktifitas kelautanperikanan
seperti pada gangpemilik warung makanan, pedagang kebutuhan sehari – hari,
petugas koperasi dan sebagainya. Pada umumnya masyarakat nelayan yang menyelesaikan pendidikan menengah dan tinggi berasal dari kelompok
pembudidaya hasil kelautanperikanan, sebagian juga berasal dari dari para juragan pemilik alat produksialat tangkap ikan Damsar dan Elfina, 2005.
2.3.3. Modal Awal Produksi Perikanan Tangkap