115 Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif dapat diterima yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen dengan derajat kepercayaan 95 persen. F sig α toleransi maka pengaruh signifikan
F sig α toleransi maka pengaruh tidak signifikan Berdasarkan hasil persamaan struktural II didapat bahwa nilai F sig sebesar 0,000.
Kreterianya 0,000 0,05. Artinya secara serentak atau bersama-sama variabel modal, pengalamanlama berprofesi nelayan, tempat pelelangan ikan, lembaga
keuangan, harga, produksi perikanan dan teknologi berpengaruh nyata terhadap produksi perikanan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4.1.9.3. Kemampuan Penjelasan Variabel Eksogen terhadap Endogen
Persamaan Struktural II
Kemampuan variabel eksogen menjelaskan terhadap variabel Endogen dapat dilihat dengan nilai R
– Square R
2
. Hasil persamaan struktural II di dapat bahwa nilai R
2
= 0,959 atau 95,9 persen. Artinya bersarnya variabel eksogen modal, pengalaman, tempat pelelangan ikan, lembaga keuangan dan teknologi
mampu memberikan penjelasan terhadap variabel endogen produksi perikanan sebesar 95,9 persen, sedangkan sisanya 4,1 persen dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain diluar penelitian ini.
4.1.9.4. Perbandingan Tingkat Pendapatan Pengusaha Perikanan
Tangkap Menggunakan Variabel Teknologi
Hasil perhitungan regressi dapat dibentuk beberapa persamaan variabel
dummy dari penggunaan tingkatan teknologi. Tingkat pendapatan pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik dapat dihitung dari perbedaan
Universitas Sumatera Utara
116 penggunaan teknologi dari persamaan model variabel dummy. Variabel dummy
dengan tingkatan teknologi yang digunakan, yang mempunyai pengaruh terhadap tingkat pendapatan. Perbedaan tingkatan pendapatan dengan menggunakan
variabel teknologi dengan dengan nilai koefisien unstandardized constant -96827801,976 dapat dihitung sebagai berikut:
1. Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat 5GT
menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized 17895901,723. Maka nilai pendapatan dapat dihitung sebagai berikut:
D1 Teknologi 5GT D
2
= – 96827801,976 + 17895901,723 x 1
D
2
= – 78931900,25
2. Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat 5-10 GT
menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized 8524810,795. Maka nilai pendapatan dapat dihitung sebagai berikut:
D2 Teknologi 5-10 GT D
2
= – 96827801,976 + 8524810,795
x
1 D
2
= – 88302991,18
3. Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat 20-30 GT
menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized – 2570277,378. Maka nilai pendapatan dapat dihitung sebagai berikut:
D4 Teknolgi 20 – 30GT
D
1
= – 96827801,976 – 2570277,378
x
1 D
1
= – 99398079
Universitas Sumatera Utara
117 4.
Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat 30-50 GT menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized
– 13649799,056. Maka nilai pendapatan dapat dihitung sebagai berikut: D5 Teknologi 30-50GT
D
1
= – 96827801,976 – 13649799,056
x
1 D
1
= – 110477601
Hasil perhitungan persamaan dengan variabel dummy teknologi, penggunaan teknologi yang menpengaruhi nilai pendatan mendekati nilai positif
yaitu armadaboat dengan kapasitas 5GT.
4.2. Pembahasan Analisis Jalur Path Analysis
Hasil uji statistik dan nilai koefisien masing-masing variabel dapat dianalisi dalam bentuk analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk mencari
besarnya pengaruh variabel-variabel eksogeneus terhadap variabel endogeneus yaitu produksi perikanan. Dari analisis jalur pada model persamaan I dapat dilihat
besarnya pengaruh variabel modal terhadap produksi perikanan secara langsung sebesar 0,208, pengalaman berpengaruh secara langsung terhadap produksi
perikanan sebesar 0,017, teknologi berpengaruh secara langsung terhadap produksi perikanan dengan tingkatan teknologi 5GT sebesar -0,545, tingkatan
teknologi 5-10GT sebesar -0,569, tingkatan teknologi 10-20GT sebesar -0,198, tingkatan teknologi 30-50GT sebesar 0,063. Tempat pelelangan ikan berpengaruh
secara langsung terhadap produksi perikanan sebesar -0,044, lembaga keuangan berpengaruh secara langsung terhadap produksi perikanan sebesar 0,101.
Universitas Sumatera Utara
118 Pengaruh variabel-variabel lain diluar model ini terhadap produksi sebesar 0,313,
dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 4.3 Bagan Hasil Estimasi Struktur Analisis Jalur
Analisis jalur pada model persamaan II dapat dilihat besarnya pengaruh variabel pendapatan pengusaha perikanan sebagai variabel endogeneus. Modal
secara langsung berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha perikanan tangkap sebesar 0,143. Pengalaman berpengaruh secara langsung berpengaruh terhadap
pendapatan pengusaha perikanan tangkap sebesar -0,026, variabel teknologi secara langsung berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha perikanan tangkap
dengan tingkatan teknologi 5GT sebesar 0,070, tingkatan teknologi 5-10GT berpengaruh sebesar 0,045, tingkatan teknologi 20-30GT berpengaruh sebesar -
0,014, tingkatan teknologi 30-50GT berpengaruh sebesar -0,039. Besar pengaruh tempat pelelangan ikan terhadap pendapatan pengusaha
perikanan tangkap sebesar 0,006. Lembaga keuangan berpengaruh secara X
1
0,017 X
2
X
3
X
4
X
5
Y
1
Y
2
X
6
0,208
0,958 0,063
-0,044
0,101 0,143
-0,026
0,070 0,006
-0,047 0,249
e
1
0,313 e
3
0,041
- 0,184
Universitas Sumatera Utara
119 langsung berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha perikanan tangkap sebesar
-0,047, produksi perikanan berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan pengusaha perikanan tangkap sebesar 0,958, produksi perikanan berpengaruh
secara langsung terhadap harga sebesar -0,184, harga berpengaruh secara langsung berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha perikanan tangkap sebesar
0,249. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dibentuk dalam diagram analisis jalur path analysis.
Modal mempunyai pengaruh yang positif terhadap produksi 0,208 dan pendapatan pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik 0,143. Hal ini
dikarenakan modal modal mempunyai pengaruh yang besar terhadap produkai dan pendapatan, dengan peningkatan modal maka kapasitas produksi dapat
ditingkatkan, begitu juga terhadap pendapatan dengan adanya peningkatan modal maka nelayan dapat mengelola hasil produksi perikanan seperti menjadikan hasil
produksi perikanan dalam produk turunan lainnya, dan sebagai modal untuk mendistribusikan hasil produksi perikanan ke daerah lain. Penelitian Sujarno
2008 menjelaskan bahwa modal mepunyai pengaruh besar terhadap pendapatan nelayan di Kabupaten Langkat.
Pengalaman berpengaruh positif terhadap produksi perikanan 0,017, sedangkan terhadap pendapatan berpengaruh negatif -0,026. Kemampuan
nelayan memproduksi ikan hasil tangkapan selain mengandalkan teknologi masih besar pengaruh produksi dari pengalaman. Berdasarkan keterangan dari nelayan
pada Pelabuhan Perikanan Idi, nelayan dalam mencari ikan dengan cara melihat tanda
– tanda dari kondisi alam, seperti melihat bulan. Penelitian Agunggunanto 2011, pengalaman sebagai nelayan secara langsung maupun tidak, memberi
Universitas Sumatera Utara
120 pengaruh kepada hasil penangkapan ikan. Semakin lama seseorang mempunyai
pengalaman sebagai nelayan, semakin besar hasil dari penangkapan ikan dan pendapatan yang diperoleh. Pengalaman mempunyai pengaruh negatif terhadap
pendapatan, dikarenakan pendapatan dipengaruhi oleh harga, penelitian ini menjelaskan hubungan produksi terhadap harga berpengaruh negatif -0,184,
maka pada kondisi tertentu dengan jumlah hasil produksi yang besar belum tentu dapat meningkatkan pendapatan nelayan, seperti penelitian yang telah dilakukan
oleh Sujarno 2008, pengalaman berpengaruh kecil terhadap pendapatan. Teknologi dengan menggunakan tingkatan tertentu berpengaruh positif
terhadap produksi perikanan dan pendapatan pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik. Pada tingkatan teknologi tertentu lainya mempunyai pengaruh
negatif terhadap pendapatan pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik. Pengusaha perikanan tangkap atau nelayan pemilik yang telah menggunakan
teknologi yang modern, bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak dikarenakan jangkauan tangkap bisa lebih jauh, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh
Agunggunanto 2011. Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan teknologi penangkapan ikan yang berbeda dapat mempengaruhi produksi
penangkapan ikan. Informasi dan penerapkan teknologi baru bagi nelayan merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan dan pengelolaan sumberdaya
ikan
.
Pengusaha yang menggunakan teknologi modern bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak, karena daya jangkauan pencarian ikan lebih jauh, sementara
nelayan tradisional terbatas wilayahnya. Penelitian ini menemukan temuan baru, bahwa dengan hasil produksi perikanan yang tinggi belum bisa menjamin
Universitas Sumatera Utara
121 terhadap tingginnya tingkatan pendapatan, hal ini dikerakan pengaruh harga yang
menentukan kondisi pasar yang berpengaruh terhadap pendapatan. Tempat pelelangan ikan TPI berpengaruh negatif terhadap produksi
perikanan -0,44, sedangkan terhadap pendapatan berpengaruh positif 0,006. Produksi perikanan yang dipengaruhi oleh tempat pelalangan ikan TPI
berpengaruh negatif, dikarenakan kemampuan nelayan memproduksi ikan tidak dipengaruhi oleh tempat pelelangan ikan TPI. Tempat pelelangan ikan TPI
hanya berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Tempat pelelangan ikan TPI yang memiliki peran sebagai penyeimbang harga dan pendistribusian produksi
perikanan, sehingga hal tersebut berhubungan positif terhadap pendapatan pendapatan pengusaha perikanan tangakap atau nelayan pemilik dan anak buah
kapal ABK atau nelayan buruh. Penelitian Suherman dan Dault 2009, keberadaan pelabuhan perikanan berdampak terhadap tingkat kesejahteraan
masyarakat pantai. Dampak positif yaitu terjadinya peningkatan usaha dan terbukanya kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat
sekitar, dimana hal ini akan berpengaruh pada pendapatan. Lembaga keuangan berpengaruh postif terhadap produksi perikanan
0,101, sedangkan terhadap pendapatan nelayan berpengaruh negatif -0,047. Lembaga keaungan mempunyai pengaruh yang positif terhadap produksi
perikanan, dikarenakan pengusaha perikanan tangkap atau nelayan dengan mendapatkan bantuan modal dari lembaga keuangan, maka dapat meningkatkan
kemampuan daya tangkat melalui peningkatan teknolgi. Penelitian Kusumawati et al 2010, lemabaga keungan yang menyediakan bantuan kreditpinjaman yang
dapat diakses, dapat membantu nelayan dalam usaha permodalan, atau dapat
Universitas Sumatera Utara
122 digunakan untuk tambahan modal membeli kapal dan alat tangkap yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produksi perikanan. Lembaga keuangan mempunyai pengaruh negatif terhadap pendapatan pengusaha perikanan tangkap atau nelayan
pemilik dikarenakan pengusaha perikanan tangkap dalam mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan banyak mendapatkan kendala, sehingga lembaga
keuangan berpengaruh negatif terhadap pendapatan pengusaha perikana taangjap atau nelayan pemilik.
4.2.1. Pengaruh Langsung Direct Effect Model Persamaan I