Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Pengamatan Refleksi

33 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk siklus. Masing-masing siklus dilakukan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama terdiri dari 2 JP untuk penyampaian materi. Pertemuan kedua terdiri dari 3 JP, di mana 2 JP pertama untuk penyampaian materi, dan 1 JP berikutnya digunakan untuk tes formatif. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian yang akan digunakan peneliti yaitu sebagai berikut:

3.1.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mengamati secara langsung proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas yang juga sebagai pengamat dalam penelitian ini tentang masalah yang terjadi di kelas dan meminta data tentang subjek penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan identifikasi masalah dan menyusun hipotesis tindakan. Dalam menyusun hipotesis tindakan, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta dalam penelitian ini untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru kelas V SD Negeri Tegalsari 08.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti mempraktikkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Tegalsari 34 08 pada materi Bumi dan Alam Semesta yang telah direncanakan. Pada tahap ini, siswa dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan materi dalam KD. Pada KD mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan, siswa dikelompokkan untuk mempelajari jenis-jenis batuan dan pelapukan. Pada KD mengidentifikasi jenis-jenis tanah, siswa dikelompokkan untuk mempelajari jenis-jenis tanah. Pada KD mendeskripsikan struktur bumi, siswa dikelompokkan untuk mempelajari struktur atmosfer dan bumi.

3.1.3 Pengamatan

Selama proses pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti bertindak sebagai pengamat. Peneliti mengamati segala sesuatu yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada proses pengamatan ini, peneliti mengamati aktivitas dan hasil belajar siswa yang telah diperoleh. Adapun untuk aktivitas performansi guru dalam pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh guru mitra. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

3.1.4 Refleksi

Refleksi dijadikan sebagai bahan evaluasi serta menetapkan simpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Refleksi digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah dilakukan sudah berjalan dengan baik atau belum. Refleksi juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran di kelas selama penelitian berlangsung. Hasil refleksi ini digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Apabila masih ditemukan beberapa kekurangan, maka hasil refleksi ini akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus 35 berikutnya. Namun, apabila hasil refleksi menunjukkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran, maka peneliti tidak perlu menambah siklus lagi.

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGDADAP

0 8 233

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI.

0 3 32

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA PEMBELAJARAN KUALITAS AIR PADA SISWA KELAS XF SMK SPP NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG.

0 2 33

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksprimen Kuasi pada Mata Pelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Pangkalpina

0 1 52

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

[PTK] Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Koperasi Di Sekolah Dasar | SDN Ciwangi Purwakarta BAB V Model Jigsaw

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10