Paparan Data Hasil Belajar Deskripsi Data Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

50 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Peneliti telah melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas V SD Negeri Tegalsari 08, Kota Tegal. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, yang dimulai dari tanggal 1 Mei 2012 dan berakhir pada tanggal 25 Mei 2012.. Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II yang peneliti lakukan di SD Negeri Tegalsari 08 Kota Tegal meliputi hasil tes dan nontes. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa nilai tes formatif dan hasil nontes berupa data pengamatan terhadap aktivitas siswa dan performansi guru. Adapun hasil penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut:

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I

Berikut ini akan dipaparkan mengenai data pelaksanaan tindakan pada siklus I. Data yang akan disampaikan meliputi hasil belajar, hasil observasi proses pembelajaran, refleksi, dan revisi.

4.1.1.1 Paparan Data Hasil Belajar

Data hasil belajar yang akan disajikan berupa nilai hasil tes formatif. Setelah diadakan tes formatif pada siklus I pada tanggal 4 Mei 2012 pada mata pelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas V SD Negeri Tegalsari 08 Kota Tegal, diperoleh data nilai sebagai berikut: 51 Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Tes Formatif Siklus I Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai 100 1 100 90 3 270 85 2 170 80 3 240 75 3 225 70 2 140 60 1 60 55 2 110 45 2 90 Jumlah 19 1405 Rata-rata 73,95 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai tes formatif yang diperoleh tiap siswa berbeda. Pada tes formatif siklus I ini, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 45. Mereka mampu memperoleh rata-rata nilai jauh di atas nilai 68 sebagai batas ketuntasan minimal, yang dijadikan sebagai indikator keberhasilan dalam pembelajaran ini. Namun, selain rata-rata nilai tes formatif, besar persentase ketuntasan belajar klasikal siswa juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini. Persentase ketuntasan belajar siswa dengan nilai KKM sebesar 68, dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini: Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I 52 Diagram 4.1 menunjukkan bahwa 26,31 dari 19 siswa yaitu 5 orang siswa belum tuntas dengan memperoleh nilai tes formatif kurang dari 68. Sementara itu, dari diagram tersebut juga dapat dilihat bahwa bahwa 73,69 dari 19 siswa yaitu 15 orang siswa sudah tuntas dengan memperoleh nilai tes formatif lebih dari 68. Dari nilai hasil belajar siswa siklus I ini dapat dianalisis bahwa proses pembelajaran belum berhasil. Hal ini disebabkan dari jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa, hanya 15 siswa yang memperoleh nilai di atas 68 sebagai KKM mata pelajaran IPA. Data lebih rinci tentang daftar nilai hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 26.

4.1.1.2 Deskripsi Data Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Selain teknik tes, dalam penelitian tindakan kelas ini juga digunakan teknik nontes berupa pengamatan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan performansi guru. Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No. Indikator Skor Keberhasilan Kriteria 1. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok ahli 52 68,42 Tinggi 2. Keaktifan siswa dalam menjelaskan materi di kelompok asal 56 73,68 Tinggi 3. Keaktifan siswa dalam kerjasama kelompok asal 54 71,05 Tinggi 4. Keaktifan siswa dalam menyampaikan persentasi hasil diskusi kelompok 60 78,95 Sangat Tinggi 5. Keaktifan siswa dari awal sampai akhir proses pembelajaran 61,5 80,92 Sangat Tinggi Jumlah 283,5 373,02 Tinggi Rata-rata 56,7 74,60 53 Berdasarkan tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa indikator ke-5 merupakan indikator yang mencapai persentase tertinggi, yaitu 80,92. Sementara indikator yang persentasenya paling rendah yaitu indikator ke-1 dengan persentase sebesar 68,42. Keberhasilan indikator ke-2 mencapai persentase 73,68, indikator ke-3 hanya mencapai 71,05, sedangkan indikator ke-4 dapat mencapai 78,95. Keaktifan siswa pada siklus I ini tergolong dalam kriteria tinggi dengan persentase keberhasilan klasikal aktivitas siswa sebesar 74,60. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I pada tiap pertemuan dan rekapitulasinya dapat dilihat pada lampiran 27, 28, dan 29. Selain mengamati aktivitas belajar siswa, pengamatan juga dilakukan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Pengamatan atau tepatnya penilaian terhadap RPP yang dibuat oleh guru menggunakan APKG 1. Hasil penilaian terhadap RPP siklus I ialah sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Hasil Penilaian terhadap RPP Siklus I No. Indikator Skor Rata-rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Merumuskan kompetensi dasarindikator 3,5 3,5 3,5 2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar 3,3 3,3 3,3 3 Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 3,4 3,6 3,5

4 Merancang pengelolaan kelas

3 3 3 5 Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian 3,5 4 3,75 6 Tampilan dokumen rencana pembelajaran 4 4 4 Nilai 86,75 89,16 87,96 54 Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa penilaian terhadap RPP yang dilakukan guru pada siklus I diperoleh rata-rata nilai sebesar 87,96. Data selengkapnya mengenai hasil penilaian RPP siklus I tiap pertemuannya terdapat pada lampiran 30 dan 31. Selain pengamatan terhadap RPP, pengamatan juga dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Data Hasil Pengamatan terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I No. Indikator Skor Rata-rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran 3 3 3 2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 3,3 3,8 3,55 3 Mengelola interaksi kelas 3 3 3 4 Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar 3,2 2,8 3 5 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu 3,3 3,7 3,5 6 Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 3,5 3,5 3,5 7 Kesan umum kinerja gurucalon guru 2,75 3 2,86 Nilai 78,75 81,4 80,08 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini sebesar 80,08. Data selengkapnya mengenai hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I tiap pertemuannya terdapat pada lampiran 32 dan 33. 55 Selain pengamatan terhadap RPP dan pelaksanaan pembelajaran, masih ada pengamatan terhadap kepribadian dan sosial guru. Hasil pengamatan terhadap kepribadian dan sosial guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Data Hasil Pengamatan terhadap Kepribadian dan Sosial Siklus I No. Indikator Skor Rata-rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Kemantapan untuk menjadi seorang guru 3 3 3 2 Kestabilan emosi dalam menghadapi persoalan kelassiswa 2 2 2 3 Kedewasaan bersikap terhadap persoalan kelassiswa 4 3 3,5 4 Memiliki kearifan dalam menyelesaikan persoalan kelassiswa 3 2 2,5 5 Kewibawaan sebagai seorang guru 4 4 4 6 Sikap keteladanan bagi peserta didik 4 4 4 7 Berakhlak mulia sebagai seorang guru 4 4 4 8 Kedisiplinan menjalankan tugas dan ketaatan terhadap tata tertib 4 4 4 9 Sopan santun dalam pergaulan di sekolah 4 4 4 10 Kejujuran dan tanggung jawab 4 4 4 11 Kemampuan berkomunikasi dengan siswa 3 4 3,5 12 Kemampuan berkomunikasi dengan guru-guru di sekolah 4 4 4 13 Kemampuan berkomunikasi dengan staf TU 4 4 4 14 Kemampuan berkomunikasi dengan pimpinan di sekolah 4 4 4 15 Kemampuan dalam bersosialisasi secara umum 3 4 3,5 Nilai 90 90 90 Dari data yang telah dipaparkan pada tabel 4.5, dapat diketahui bahwa rata- rata nilai hasil kepribadian dan sosial guru pada siklus I ini sebesar 90. Data 56 selengkapnya mengenai hasil pengamatan terhadap kepribadian dan sosial guru pada siklus I tiap pertemuannya terdapat pada lampiran 34 dan 35.

4.1.1.3 Refleksi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGDADAP

0 8 233

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI.

0 3 32

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA PEMBELAJARAN KUALITAS AIR PADA SISWA KELAS XF SMK SPP NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG.

0 2 33

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksprimen Kuasi pada Mata Pelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Pangkalpina

0 1 52

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

[PTK] Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Koperasi Di Sekolah Dasar | SDN Ciwangi Purwakarta BAB V Model Jigsaw

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10