70
pada siklus II persentasenya dapat meningkat sebesar 11,84 mencapai 82,89. Keaktifan siswa dalam presentasi hasil diskusi kelompok pada siklus I memperoleh
persentase 78,95, sedangkan pada siklus II persentasenya meningkat 1,97 menjadi 80,92. Keaktifan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran pada siklus I hanya
dapat memperoleh persentase sebesar 80,92, sedangkan pada siklus II persentasenya dapat meningkat sebesar 5,26 menjadi 86,18. Perolehan persentase keaktifan belajar
siswa yang mencapai 86,18 telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu minimal 75 dan masuk dalam kriteria sangat tinggi.
4.2.1.3 Performansi Guru
Pada siklus I, guru belum dapat maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran koooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA materi
Bumi dan Alam Semesta di kelas V SD Negeri Tegalsari 08, Kota Tegal. Guru belum dapat menjangkau seluruh siswa dalam mengamati aktivitas mereka. Guru
masih dominan mengamati kelompok dan siswa tertentu saja. Guru juga belum mampu mengatasi siswa yang membuat kegaduhan di dalam kelas. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra terhadap RPP yang dibuat oleh guru, pelaksanaan pembelajaran, serta kepribadian dan sosial guru.
Penilaian terhadap RPP yang dinilai menggunakan APKG I, pada siklus I diperoleh nilai 87,5, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 92,19. Pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, menggunakan APKG II. Pada siklus I, nilai APKG II hanya sebesar 80,09, sedangkan pada siklus II
meningkat menjadi 92,59. Sementara, pengamatan terhadap kepribadian dan sosial guru dinilai menggunakan APKG III. Pada siklus I, nilai APKG III yang diperoleh
sebesar 90, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai 92,88.
71
Terjadinya peningkatan performansi guru pada siklus II, dilihat dari peningkatan perhatian guru kepada aktivitas seluruh siswa. Guru sudah dapat
menjangkau seluruh siswa dalam mengamati dan membimbing mereka. Guru juga sudah mampu mengatasi siswa yang bermain sendiri saat pembelajaran berlangsung.
Peningkatan performansi guru dari APKG I, II dan III dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram 4.5 Peningkatan Performansi Guru Hasil pengamatan terhadap performansi guru pada siklus I membuktikan
bahwa performansi guru baru mencapai nilai 85,21. Hal ini berarti performansi guru telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 70 dengan kriteria
B. Meskipun telah mencapai indikator keberhasilan, pada siklus II terjadi peningkatan pada performansi guru yaitu mencapai 92,86 dengan kriteria A.
Perolehan nilai tersebut menjelaskan bahwa dibandingkan dengan siklus I terjadi peningkatan nilai performansi guru pada siklus II.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian