Proses Perubahan Perilaku Pengalaman

17

2.1.5.1 Proses

Seseorang yang sedang belajar, berarti mental dan emosional tersebut sedang mengalami proses berpikir dan merasakan. Seorang dikatakan belajar, apabila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri. Belajar dialami oleh semua orang dan berlansung sepanjang hayat.

2.1.5.2 Perubahan Perilaku

Hasil belajar akan nampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya. Pengetahuan dan keterampilannya bertambah serta penguasaan nilai-nilai dan sikapnya bertambah pula. Menurut Bloom, Kratwohl, dan Harrow dalam Sudjana 2010: 49, perubahan perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi perilaku daya cipta, yaitu berkaitan dengan kemampuan intelektual manusia, antara lain: kemampuan mengingat knowledge, memahami comprehension, menerapkan application, menganalisis analysis, mensintesis synthesis, dan mengevaluasi evaluation. Ranah afektif berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu kemampuan menguasai nilai-nilai yang dapat membentuk sikap seseorang. Ranah psikomotor berkaitan dengan perilaku dalam bentuk keterampilan-keterampilan motorik gerakan fisik.

2.1.5.3 Pengalaman

Belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan di 18 sekitar individu baik dalam bentuk alam sekitar natural, maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia kultural. Berdasarkan penjelasan mengenai hakikat belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sebagai upaya untuk mewujudkan perubahan tingkah laku secara alamiah berdasarkan pengalaman yang telah dialami. Perubahan perilaku sebagai hasil dari belajar dapat dilihat dari tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

2.1.6 Hakikat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGDADAP

0 8 233

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI.

0 3 32

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA PEMBELAJARAN KUALITAS AIR PADA SISWA KELAS XF SMK SPP NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG.

0 2 33

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksprimen Kuasi pada Mata Pelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Pangkalpina

0 1 52

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

[PTK] Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Koperasi Di Sekolah Dasar | SDN Ciwangi Purwakarta BAB V Model Jigsaw

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10