Perencanaan Pengamatan Perencanaan Siklus I

35 berikutnya. Namun, apabila hasil refleksi menunjukkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran, maka peneliti tidak perlu menambah siklus lagi.

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian

Perencanaan tahap penelitian yang akan dilaksanakan meliputi perencanaan pada tiap siklus yang akan dilakukan. Penelitian ini minimal akan dilaksanakan dengan dua siklus. Apabila siklus II belum berhasil, maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya. Sementara, apabila siklus II telah berhasil, maka peneliti tidak perlu melaksanakan siklus berikutnya.

3.2.1 Perencanaan Siklus I

Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan. Dalam satu minggu, mata pelajaran IPA mempunyai 5 jam pelajaran. Masing-masing 35 menit untuk tiap jam pelajaran. Siklus I dilakukan dengan menggunakan 4 jam pelajaran untuk proses pembelajaran dan 1 jam pelajaran digunakan untuk tes formatif. Kegiatan yang akan dilakukan dalam siklus ini meliputi:

3.2.1.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyusun tindakan sebagai berikut: 1 Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan KD mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan untuk 2 jam pelajaran. Selanjutnya merancang RPP untuk melanjutkan KD mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan mengidentifikasi jenis-jenis tanah untuk 2 jam pelajaran berikutnya. 36 2 Merancang alat peraga berupa berbagai jenis tanah dan batuan, sumber belajar, dan lembar kegiatan siswa. 3 Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan performansi guru, serta deskriptornya. 4 Menyusun instrumen berupa soal untuk digunakan dalam tes formatif I berdasarkan KD tersebut. 3.2.1.2 Pelaksanaan Pada saat proses pelaksanaan tindakan, peneliti sebagai guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam prosses pembelajaran. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran proses pembentukan tanah karena pelapukan, dilakukan pada 2 jam pelajaran pertama. Selanjutnya, untuk pembelajaran jenis-jenis tanah, dilakukan pada 2 jam pelajaran berikutnya. Pada 1 jam pelajaran terakhir digunakan untuk melakukan tes formatif I.

3.2.1.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan peneliti dengan bantuan guru mitra untuk mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan agar hasil pengamatan menjadi lebih akurat. Sesuai tujuan penelitian ini, maka pengamatan difokuskan pada: 1 Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran yang meliputi: keaktifan siswa dalam pembelajaran, perhatian siswa pada saat proses pembelajaran, dan kerjasama siswa dalam kelompok saat pembelajaran. 2 Hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pertemuan dan tes formatif pada akhir siklus pembelajaran. 37 3 Performansi guru dalam kegiatan pembelajaran. 3.2.1.4 Refleksi Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini, dilakukan analisis tentang peningkatan yang terjadi pada performansi guru, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan cara melihat hasil pengamatan terhadap performansi guru dan aktivitas siswa serta nilai tes formatif yang diperoleh siswa pada siklus I ini. Hasil refleksi nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi serta menetapkan simpulan yang didapat dari penelitian ini serta hasil dari penelitian yang digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk rancangan tindakan selanjutnya.

3.2.2 Perencanaan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGDADAP

0 8 233

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI.

0 3 32

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA PEMBELAJARAN KUALITAS AIR PADA SISWA KELAS XF SMK SPP NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG.

0 2 33

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksprimen Kuasi pada Mata Pelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Pangkalpina

0 1 52

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

[PTK] Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Koperasi Di Sekolah Dasar | SDN Ciwangi Purwakarta BAB V Model Jigsaw

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10