Aktivitas Belajar Siswa Pemaknaan Temuan Penelitian

68 sebesar 73,69. Sementara, pada siklus II persentase ketuntasan meningkat menjadi 78,95. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini telah dapat dikatakan berhasil, seiring dengan berhasilnya siswa dengan mendapatkan rata-rata nilai yang memuaskan. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa mampu menjelaskan bahwa materi Bumi dan Alam Semesta yang mereka pelajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat diterima dan dipahami dengan baik.

4.2.1.2 Aktivitas Belajar Siswa

Pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada siklus I aktivitas belajar siswa belum menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak siswa yang bergurau bahkan tidak melaksanakan tugasnya untuk mempelajari materi dan menyampaikannya kepada teman satu kelompok. Hanya beberapa siswa yang terlihat serius dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Kegiatan diskusi dalam kelompok masih didominasi oleh siswa-siswa yang cerdas saja. Kondisi seperti ini terjadi karena pembelajaran kooperatif merupakan hal yang baru bagi para siswa, sehingga mereka kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya, siswa belum dapat sepenuhnya memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam kelompok. Saat pelaksanaan siklus II, aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada saat mereka melakukan diskusi kelompok. Masing-masing siswa sudah mengetahui dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Saat diskusi kelompok, semua siswa mempelajari materi secara bersama-sama dengan baik. Ketika para siswa ditugaskan untuk menyampaikan materi yang telah dipelajari, mereka secara bergantian menjelaskan dengan baik kepada teman satu kelompoknya. Siswa dalam satu kelompok dapat bekerjasama dengan baik saat 69 mengerjakan LKS. Masing-masing siswa berperan dalam kegiatan tersebut, sehingga diskusi sudah tidak lagi didominasi oleh siswa-siswa yang cerdas saja. Dibandingkan dengan siklus I, pada siklus II siswa yang bermain sendiri atau mengganggu teman yang lain, sudah berkurang. Peningkatan aktivitas belajar siswa yang terjadi pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram berikut: Diagram 4.4 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok ahli pada siklus I hanya memperoleh persentase sebesar 68,42, sedangkan pada siklus II persentasenya mengalami peningkatan sebesar 3,29 menjadi 71,71. Keaktifan siswa dalam menjelaskan materi pada kelompok asal saat siklus I hanya memperoleh persentase sebesar 73,68, sedangkan pada siklus II persentasenya mengalami peningkatan sebesar 11,85 mencapai 85,53. Keaktifan siswa dalam kerja kelompok pada kelompok asal saat siklus I hanya mendapat persentase sebesar 71,05, sedangkan 70 pada siklus II persentasenya dapat meningkat sebesar 11,84 mencapai 82,89. Keaktifan siswa dalam presentasi hasil diskusi kelompok pada siklus I memperoleh persentase 78,95, sedangkan pada siklus II persentasenya meningkat 1,97 menjadi 80,92. Keaktifan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran pada siklus I hanya dapat memperoleh persentase sebesar 80,92, sedangkan pada siklus II persentasenya dapat meningkat sebesar 5,26 menjadi 86,18. Perolehan persentase keaktifan belajar siswa yang mencapai 86,18 telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu minimal 75 dan masuk dalam kriteria sangat tinggi.

4.2.1.3 Performansi Guru

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS V SD NEGERI GEBUGAN 03 BERGAS KAB. SEMARANG

0 7 267

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGDADAP

0 8 233

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI.

0 3 32

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA PEMBELAJARAN KUALITAS AIR PADA SISWA KELAS XF SMK SPP NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG.

0 2 33

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksprimen Kuasi pada Mata Pelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Pangkalpina

0 1 52

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

[PTK] Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Koperasi Di Sekolah Dasar | SDN Ciwangi Purwakarta BAB V Model Jigsaw

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10