F
0,02533;33
sehingga H diterima yang berarti kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki varians yang sama. Pehitungan uji kesamaan dua varians
post test terdapat pada lampiran 19.
4.2.2.3. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dua
pihak dan uji t satu pihak kiri. Uji t dua pihak dan uji t satu pihak kiri dipilih karena data berdistribusi normal.
4.1.2.4.1. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Dua Pihak Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil
belajar antara kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II. Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata dua pihak data post test disajikan dalam tabel 4.5
berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Dua Pihak Data Post Test
Uji t Rata-rata kelas
t
hitung
t
tabel
Keterangan Eksperimen 1
Eksperimen 2
Post test 78,53
71,78 2,657
2,00 Berbeda signifikan
Sumber: olah data hasil penelitian Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rata-rata post test antara kelas
eksperimen I dengan kelas eksperimen II, diperoleh t
hitung
= 2,657 dan t
tabel
= 2,00. Karena berdasarkan analisis data menunjukkan t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen I
dengan kelas eksperimen II setelah kedua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Perhitungan uji t dua pihak data post test terdapat pada lampiran 20.
4.1.2.4.2. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Satu Pihak Kiri Uji Satu Pihak Uji t satu pihak kiri digunakan untuk membuktikan hipotesis yang
menyatakan bahwa rata-rata nilai post test kelas eksperimen I lebih baik dari kelas eksperimen II. Hasil uji satu pihak dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Satu Pihak Kiri
Kelas Rata-rata Varians dk t
hitung
t
tabel
Kriteria
Eksperimen I 78,53
108,94 60
2,66 1,671
Kelas eksperimen I lebih baik
Eksperimen II 71,78
91,60 Sumber: olah data hasil penelitian
Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II, diperoleh t
hitung
= 2,66 dan t
tabel
= 1,671. Karena t
hitung
t
tabel
maka H diterima yang berarti bahwa rata-rata kelas eksperimen I lebih baik dari kelas eksperiemen II sehingga hasil belajar dengan menggunakan
metode Think-Pair-Share lebih baik dari metode Snowball Throwing. Perhitungan uji t satu puhak kiri data post test terdapat pada lampiran 21.
4.1.2.4.3. Uji Ketuntasan Hasil Belajar Hasil Perhitungan uji ketuntasan hasil belajar individu kelas eksperimen I
dan kelas eksperimen II disajikan pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Ketuntasan Belajar Individu
Kelas Rata-rata kelas
t
hitung
t
tabel
Kriteria Eksperimen I
78,53 1,854
1,70 Tuntas
Eksperimen II 71,78
-1,902 1,696
Belum tuntas Sumber: olah data hasil penelitian
Berdasarkan uji ketuntasan belajar individu kelas eksperimen I diperoleh t
hitung
t
tabel
yang berarti kelas eksperimen I mencapai ketuntasan belajar individu, sedangkan kelas eksperimen II diperoleh t
hitung
t
tabel
yang berarti kelas