Kerangka Berfikir Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

Studi pada Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon dilakukan oleh Muhaedah Rasyid Sumiati Side tahun 2011 menjelaskan bahwa dengan model pembelajaran Snowball Throwing berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Bajeng kabupaten Gowa pada materi pokok senyawa Hidrokarbon. Walaupun demikian masih ada beberapa aktifitas siswa yang masih kurang. Seperti ketika ketua kelompok memberikan penjelasan kepada masing-masing siswa, masih ada beberapa siswa yang kurang mengerti penjelasan dari ketua kelompok.

2.3. Kerangka Berfikir

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, dimana pada kenyataannya siswa masih merasa kesulitan dengan materi kimia, khususnya materi kelarutan dan hasil kelarutan yang telah dibuktikan dengan data hasil belajar siswa lima tahun terakhir. Dan beberapa faktor misalkan cara mengajar guru, metode pembelajaran yang kurang tepat. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh kurang optimal. Dengan demikian peneliti menawarkan dua metode yang dapat membantu siswa untuk mendalami materi kimia, khususnya kelarutan dan hasil kelarutan. Dua metode tersebut yaitu Think-Pair-Share dan Snowball Throwing yang akan dibandingkan untuk mengetahui metode mana yang paling efektif digunakan pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Uji Hipotesis Kesimpulan Pembelajaran kimia yang cenderung masih teacher centered, siswa pasif Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2 Pembelajaran dengan metode TPS Pembelajaran dengan metode Snowball Throwing Hasil Belajar Dibandingkan Hasil belajar kimia materi Ksp masih rendah Nilai ketuntasan materi Ksp lima tahun terakhir masih kurang dari KKM Dilakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar kimia materi Ksp dengan menggunakan dua metode pembelajaran Siswa yang masih tegang pada proses pembelajaran

2.4. Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan hipotesis bahwa: 1. Ada perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diberi model TPS dengan hasil belajar kimia siswa yang diberi model Snowball Throwing materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan. 2. Hasil belajar kimia siswa yang diberi model TPS lebih baik daripada hasil belajar kimia siswa yang diberi model Snowball Throwing materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan. 23

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006:215.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang tahun pelajaran 20132014.

3.1.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik cluster random sampling ini merupakan teknik pengambilan sampel dimana populasi dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok atau cluster, kemudian kelompok yang diperlukan diambil secara acak. Syarat diijinkannya penggunaan teknik cluster random sampling yaitu memiliki kualitas yang sama pada masing-masing kelas dalam populasi dimana kualitas yang sama adalah memiliki homogenitas yang sama dan rata-rata yang sama. Dalam penelitian ini diambil dua kelas anggota populasi sebagai sampel.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini ialah pembelajaran menggunakan metode TPS dan metode Snowball Throwing. 2 Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini ialah hasil belajar siswa. Data hasil belajar diperoleh melalui tes tertulis di akhir proses pembelajaran. 3 Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kurikulum, guru yang sama, materi, dan jumlah jam pelajaran yang sama.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian komparasi. Penelitian komparasi bersifat membandingkan harga parameter tertentu dari dua atau lebih sampel. Dalam penelitian ini yang dibandingkan adalah nilai hasil belajar dari dua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Penelitian ini menggunakan desain post test only control design yaitu desain penelitian dengan hanya melihat nilai post test antara kelompok eksperimen I dengan kelompok eksperimen II. Desain penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Tes Akhir E1 P1 T E2 P2 T Keterangan: