Proses Pembelajaran dengan Model Think Pair share

siswa yang berusaha menyelesaikan soal dengan mencari berbagai sumber kajian yang relevan selain dari materi yang telah disampaikan guru misal pada materi pengaruh ion senama. Peneliti dalam melaksanakan model TPS ini juga mengalamai beberapa hambatan, yaitu: 1 ada beberapa siswa yang kadang-kadang gaduh dan 2 siswa kurang terbiasa dengan pelaksanaan permainan dalam pembelajaran. Cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah: 1 Memberikan pertanyaan kepada siswa agar siswa tetap fokus pada pelajaran, 2 Menjelaskan kepada siswa mengenai metode pembelajaran yang akan dilakukan pada setiap awal pebelajaran, dan 3 aktif mendampingi siswa dalam diskusi dengan cara memantau secara langsung dan selalu berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain.

4.2.2.2. Proses Pembelajaran dengan Model Snowball Throwing

Model Snowball Throwing merupakan metode yang menyenangkan dan menggali pemahaman siswa. Siswa dibiasakan untuk memecahkan masalah sendiri dan mampu membuat permasalahan sendiri secara diskusi kemudian menerangkan kembali kepada teman-temannya didepan kelas. Pada model Snowball Throwing ini, guru terlebih dahulu menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari. Siswa kemudian membentuk kelompok untuk mendiskusikan materi yang diberikan oleh guru, masing-masing ketua kelompok menjelaskan materi yang telah diberikan. Kemudian dari materi tersebut siswa dituntut untuk bisa membuat suatu permasalahan. Permasalahan yang telah dibuat akan diberikan kepada siswa lain dengan cara saling melempar, kemudian siswa lain bertugas untuk mengerjakan permasalahan yang telah diberikan oleh temannya. Lalu salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil diskusi mereka, sedangkan kelompok lain di persilakan untuk bertanya atau menanggapi.Dengan penerapan metode ini siswa tidak hanya bermain tetapi juga belajar dengan cara yang lebih menyenangkan. Peneliti dalam melaksanakan model Snowball Throwing ini juga mengalamai beberapa hambatan, yaitu 1 Siswa laki-laki yang berada di belakang kadang-kadang bermain sendiri dengan melempar-lemparkan kertas, 2 Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari kelompok yang maju di depan, dan 3 kelompok yang maju kurang bisa mengendalikan suasana kelas. Cara yang dilakukan peneliti untuk mengatasi hambatan-hamabatan tersebut ialah: 1 memberikan pertanyaan kepada siswa agar siswa tetap fokus pada pelajaran, 2 memberikan nilai tambahan kepada siswa yang bertanya atau bisa menjawab pertanyaan dari kelompok yang maju di depan , serta 3 ikut membantu menjelaskan materi supaya kelompok yang maju di depan tidak grogi.

4.2.3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang diberi Model Think Pair

Share dengan Model Snowball Throwing. Setelah diberikan pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda, diperoleh nilai rata-rat post test kelas eksperimen I yang diberi model TPS 78,53 dan kelas eksperiemn II yang diberi model Snowball Throwing 71,781. Pada penelitian ini, pencapaian rata-rata nilai post test kimia pada kelas eksperimen I yang diberi model TPS lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai post test kelas eksperimen II yang diberi model Snowball Throwing. Hal ini dikarenakan