Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik

Tabel 4.9 Nilai Afektif Kelas Eksperimen I dan II No Aspek Kelas eksperimen I Kelas Eksperimen II Nilai Kategori Nilai Kategori 1 Bertanya 114 Sangat Baik 89 Baik 2 Menyumbangkan ide 93 Baik 94 Baik 3 Menjadi pendengar yang baik 105 Baik 101 Baik 4 Bekerjasama 109 Baik 111 Baik Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen I terdapat 1 aspek yang mencapai kriteria sangat baik dan 3 aspek yang mencapai kriteria baik, sedangkan pada kelas eksperimen II keempat aspek mencapai kriteria baik. Perbandingan skor penilaian aspek afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Penilaian afektif Keterangan : 1 = Bertanya 2 = Menyampaikan pendapat 3 = Mendengarkan 4 = Bekerjasama 4.1.2.4.2. Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Psikomotorik Penilaian aspek psikomotorik diperoleh dari hasil observasi terhadap siswa pada saat praktikum. Ranah psikomotorik yang digunakan untuk menilai ada 5 aspek. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran dengan menggunakan instrumen berupa lembar obsevasi psikomotorik, diperoleh hasil reliabilitas intrumen penilaian psikomotorik sebesar 0,79. Perhitungan reliabitas aspek psikomotorik terdapat pada lampiran 28. Nilai psikomotorik kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II pada tiap-tiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Nilai Psikomotorik No Aspek Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II Nilai Kategori Nilai Kategori 1 Persiapan siswa dalam melaksanakan praktikum 149 Sangat Baik 135 Baik 2 Kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan kelompok 110 Baik 110 Baik 3 Kecakapan siswa dalam melakukan percobaan 113 Baik 113 Baik 4 Kebersihan dan kerapian tempat serta alat percobaaan 142 Sangat Baik 133 Baik 5 Kemampuan siswa dalam membuat laporan 115 Baik 112 Baik Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa nilai psikomotorik pada kelas eksperimen I terdapat 2 aspek mencapai nilai kategori sangat baik, sedangkan 3 aspek lain mencapai kategori baik. Pada kelas eksperimen II, 1 aspek mencapai kriteria sangat baik,dan 4 aspek mencapai kriteria baik. Hasil analsis penilaian psikomotorik antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Penilaian Psikomotorik Keterangan : 1 = Persiapan 2 = Bekerjasama 3 = Kecakapan 4 = Kebersihan 5 = Membuat laporan

4.2. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kesatrian 1 Semarang. Populasi penelitian kelas XI program studi IPA yang terdiri atas tiga kelas yaitu kelas XI IPA 3, XI IPA 4, dan XI IPA 5. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1 Perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diberi model Think Pair Share dengan model Snowball throwing materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMA Kesatrian 1 Semarang. 2 Manakah yang lebih baik antara model Think Pair Share dengan model Snowball Throwing materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMA Kesatrian 1 Semarang.

4.2.1. Kondisi Awal Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen I dengan jumlah siswa 30 dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen II dengan jumlah siswa 32. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan varians rata-rata kelas-kelas dalam populasi uji ANAVA data nilai ujian akhir sekolah UAS semester gasal kelas XI IPA tahun pelajaran 20132014. Berdasarkan perhitungan normalitas data nilai ujian akhir semester gasal siswa menunjukkan bahwa ketiga kelas dalam populasi berdistribusi normal sehingga analisis statistik untuk uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Pada uji homogenitas diperoleh hasil χ 2 hitung 5,492 χ 2 tabel 7,815 yang berarti bahwa ketiga kelas anggota populasi memiliki homogenitas yang sama. Pada uji kesamaan varians rata-rata kelas-kelas dalam populasi diperoleh hasil bahwa F hitung 1,130 F tabel 3,099 yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata diantara kelas-kelas dalam populasi. Adanya sebaran data yang normal, memiliki homogenitas yang sama, serta memiliki kesamaan rata-rata yang sama itulah yang menunjukkan bahwa ketiga kelas anggota populasi berasal dari keadaan awal yang sama.