Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 15 kami saling menghormati dan menghargai
serta dapat bekerja sama di sekolah dan di luar sekolah.
Karena Kristus Tuhan kami. Amin.
D. Perempuan dan Laki-laki Sederajat
Doa Ya Allah Bapa yang Mahapenyayang,
Pada hari ini kami akan melihat dan menyadari diri kami sebagai laki-laki dan perempuan yang sederajat.
Engkaulah yang menciptakan kami sebagai laki-laki dan perempuan.
Ajarilah kami untuk saling menghargai sebagai teman dan saling membantu satu sama lain.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
1. Pandangan Masyarakat tentang Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini 1 Kegiatan apa yang biasa dilakukan oleh perempuan di lingkungan masyarakat
kita? 2 Kegiatan apa yang biasa dilakukan oleh laki-laki di lingkungan masyarakat kita?
3 Sebutkan beberapa kegiatan perempuan yang mungkin dilakukan oleh laki-laki? 4 Sebutkan beberapa kegiatan laki-laki yang mungkin dilakukan oleh perempuan?
Laki-laki dan perempuan tersebut ditempatkan Tuhan di Taman Eden, supaya mereka memelihara dan berkuasa atas seluruh taman tersebut. Keduanya
dianugerahi martabat yang sama, yaitu dengan bekerjasama dan saling melengkapi, laki-laki dan perempuan dipanggil untuk ikut serta di dalam rencana dan karya
Allah.
Gbr. 1.6 Bapak Petani Sumber : Dok. Kemdikbud
Gbr. 1.7 Ibu menggendong bayi Sumber : Dok. Kemdikbud
Gbr. 1.8 Ibu menyuapi anaknya Sumber : Dok. Kemdikbud
16 | Buku Siswa Kelas V SD 5 Apakah ada kegiatan laki-laki yang tidak mungkin dilakukan oleh perempuan
dan sebaliknya kegiatan perempuan yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki? Beri keterangan
6 Bagaimana pendapat masyarakat di sekitarmu, terhadap laki-laki dan perempuan? setujukah kamu terhadap pendapat tersebut? Beri penjelasan
Penjelasan
a. Setiap masyarakat dan budaya memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai kedudukan laki-laki
dan perempuan. Pendapat masyarakat dan budaya mempengaruhi kebiasaan atau kegiatan yang di-
lakukan oleh laki-laki dan perempuan.
b. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa derajat perempuan lebih rendah dari laki-laki. Kaum perem-
puan cukup bekerja di dapur, mengurus rumah, merawat anak-anak, dan melakukan kegiatan di
dalam rumah. Berdasarkan pendapat ini, perempuan tidak perlu sekolah sampai keperguruan tinggi.
Sementara laki-laki haruslah berpendidikan tinggi, bekerja dan mencari nafkah untuk menghidupi
keluarga.
c. Pendapat lain menegaskan bahwa derajat
perempuan lebih tinggi dari kaum laki-laki. Menurut pendapat ini, perempuan tidak perlu bekerja keras,
karena pekerjaan dan nafkah mutlak menjadi tanggungjawab kaum laki-laki. Perempuan seolah
menjadi perhiasan dan atasan. Disebut perhiasan karena perempuan seolah tidak boleh kotor, dan
disebut atasan, karena laki-laki harus tunduk dan taat kepada perempuan.
d. Secara umum, masyarakat dewasa memandang laki-laki dan perempuan memiliki martabat dan derajat yang sama. Laki-laki dan perempuan memiliki hak serta
kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita dan mengembangkan kemampuan mereka. Maka, selain yang bersifat kodrati, perempuan dan laki-laki dapat
melakukan kebiasaan serta kegiatan yang sama. Misalnya bermain sepak bola, menjadi tentara,
bekerja sebagai sopir bus atau berprofesi sebagai montir, kini bukan lagi merupakan pekerjaan laki-
laki saja. Sebaliknya, laki-laki pun bisa merawat bayi, memasak, mencuci pakaian, menjahit pakaian
dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa laki- laki dan perempuan memiliki derajat yang sama,
meskipun terdapat kebiasaaan dan kegiatan
Gbr. 1.9 Seorang bapak menyapu halaman Sumber : Dok. Kemdikbud
Gbr. 1.10 Perempuan mengemudi Sumber : Dok. Kemdikbud
Gbr. 1.11 Seorang bapak memakaikan popok
Sumber : Dok. Kemdikbud