Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 67

J. Roh Kudus Menguatkan Hati Para Rasul

1. Pendahuluan

Doa Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur atas rahmat-Mu sehingga kami dapat berkumpul di kelas ini. Kami mau belajar bagaimana para Rasul-Mu Kau penuhi dengan Roh Kudus sehingga mereka bersedia menjadi saksi-Mu. Terangilah kami agar kami dapat mengembangkan diri menjadi saksi-Mu. Amin. 2. Mengamati dan Mendalami Kitab Suci Luk 24: 13-14; Yoh 20: 19; 21:1-3 dilanjutkan Kisah Para Rasul 2:1-15; 22-24;32-33 Setelah Yesus wafat, para murid menjadi ketakutan. Mereka mulai kembali ke kampung halaman. Namun mendengar bahwa Yesus bangkit, para murid mulai berkumpul kembali di Yerusalem meskipun secara sembunyi-sembunyi. Bagaimana keadaan itu digambarkan marilah kita baca beberapa kutipan kitab suci berikut: Lukas 24:13-14 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Yohanes 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu” Yohanes 21:1-3 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa- apa. Para murid Yesus merasa harapannya pupus ketika Yesus wafat disalib. Namun ketika mendengar bahwa Yesus bangkit mereka menjadi bersemangat lagi. Meskipun sembunyi-sembunyi mereka senantiasa berkumpul. Yesus meminta para murid untuk menunggu sampai diperlengkapi dengan kekuatan dari yang Mahatinggi. Ketika tiba hari yang dijanjikan maka mereka menerima Roh Kudus sebagaimana dikisahkan dalam Kisah para rasul 2:1-15. Roh Kudus hadir dengan berbagai lambang, bunyi seperti tiupan angin, lidah-lidah seperti nyala api, dan saling kesepahaman meskipun mereka berbeda bahasa. Dengan kehadiran Roh Kudus, para rasul yang semula takut menjadi berani untuk memberikan kesaksian akan Yesus. 68 | Buku Siswa Kelas V SD Kisah Para Rasul 2:1-15, 22-24, 32-33 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba- tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi se- luruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.” Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan. Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.

3. Mengungkapkan Pertanyaan

a. Menyusun pertanyaan pribadi Setelah membaca beberapa kutipan Kitab Suci diatas susunlah pertanyaan berkaitan dengan kejadian-kejadian yang diceritakan dalam kitab suci tersebut, misalnya: 1 Apa yang dialami para Rasul Yesus setelah Yesus wafat? 2 Mengapa mereka kembali ke kampung halaman dan menjalankan pekerjaan seperti semula? 3 Mengapa mereka takut pada bangsa Yahudi? 4 Bagaimana peristiwa turun-Nya Roh Kudus atas para Rasul?