Mendalami Kitab Suci Kisah Para Rasul 2:41-47; 6:1-7

Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 79 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertam- bah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya. b. Mencari inspirasi dari Kitab Suci Setelah membaca teks Kis 2:41-47;6:1-7 tersebut, coba jawablah pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan No. Pertanyaan Jawab 1 Apa saja yang telah dilakukan oleh para murid Yesus yang telah dibaptis? 2 Mengapa mereka melakukan semua itu? 3 Bagaimana kehidupan para murid Yesus tersebut dapat dilaksanakan dalam situasi sekarang? 4 Apa makna kehidupan para murid Yesus tersebut bagi hidup Anda? c. Mendiskusikan jawaban dengan teman Coba diskusikan jawabanmu dengan teman-teman dalam kelompok. Setelah mendengarkan hasil teman-teman di luar kelompokmu, buatlah rangkuman jawaban atas pertanyaan-pertanyaan teman sekelasmu. d. Beberapa catatan tambahan Mereka yang telah dibaptis bertekun dalam pengajaran para rasul. Bidang pewartaan yang dilakukan Gereja sekarang adalah kelanjutan dari pengajaran para rasul. Para murid memecahkan roti dan berdoa. Perayaan ekaristi dan doa-doa gereja lain adalah kelanjutan dari para murid memecahkan roti dan berdoa. Pengajaran firman dan doa membangun persaudaraan yang erat bagai sebuah keluarga. Mereka sehati sejiwa. Inilah yang disebut persekutuan. Persaudaraan dalam Tuhan itu menggerakkan mereka untuk berbagi. Milik me- reka menjadi milik bersama. Dengan itu tidak ada yang berkekurangan di antara mereka. Ketika ternyata para janda dan orang-orang miskin tidak terlayani para rasul mengangkat pelayan-pelayan bagi mereka agar para rasul dapat tetap melayani firman dan memecahkan roti. Suasana penuh persaudaraan dan kedamaian yang berpusat pada pemecahan roti dan firman, sehingga tidak ada yang berkekurangan adalah situasi yang dikehendaki Allah. Situasi di mana kehendak dan perintah Allah terlaksana adalah situasi yang diharapkan dan senantiasa dikerjakan oleh Yesus. Dalam doa Bapa Kami, Yesus berdoa dan mengajak para murid mendoakan Jadilah Kehendak-Mu. Yesus berkeliling 80 | Buku Siswa Kelas V SD menyembuhkan orang sakit, memberi makan banyak orang, mengajar, mengampuni dosa, mengusir setan adalah pekerjaan untuk mewujudkan kehendak Allah atau membangun Kerajaan Allah. Jadi bidang-bidang pelayanan dan susunan pengurus Gereja adalah sebuah usaha untuk menghadirkan Allah di tengah kehidupan manusia sekaligus sarana umat mengembangkan imannya.

6. Refleksi dan Aksi

• Bacalah kembali rangkuman jawaban hasil diskusi kelasmu • Bacalah kembali rangkuman hasil mendalami kitab suci Kis 2:41-47;6:1-7 • sejauh mana telah mengembangkan iman melalui berbagai kegiatan hidup menggereja? • Apakah dalam mengikuti berbagai bidang hidup menggereja telah merasakan kehadiran Tuhan? • Apa yang menjadi niat-niatmu terkait dengan pengembangan imanmu. Tulislah hasil refleksimu dalam bentuk puisi, atau syair, atau gambar, atau pantun atau uraian atau doa.

7. Evaluasi

Buatlah profil hidup menggereja dari teman-teman sekolahmu dengan menyebarkan angket tentang: kegiatan gereja apa saja yang diikuti serta mengapa mengikuti kegiatan itu, juga hambatan serta hal-hal yang mendukung. Hasil angket kemudian dipersentasikan per bidang hidup menggereja beserta alasan serta hal-hal yang mendukung maupun menghambat. Dari persentasi itu akan tampak kegiatan yang banyak diikuti dan yang tidak banyak diikuti serta alasannya. Berdasarkan hasil persentasi itu kamu dapat memberikan saran-saran untuk perbaikan.

B. Hidup Bersama yang Dijiwai Roh Kudus

1. Pendahuluan Untuk Diingat

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa Kis 2:42. Bagi orang Kristen usaha membangun perdamaian, menyelesaikan konflik secara damai adalah perintah Yesus. Dalam Mat 5:13-16 para murid Yesus diharapkan menjadi terang dan garam dunia. Membangun perdamaian adalah salah satu bentuk terang dan garam di antara konflik. Perhatian pada kesejahteraan bersama adalah salah satu bentuk menjadi garam. Hal ini bukan tugas yang ringan. Namun oleh penyertaan Roh Kudus para murid Yesus percaya bahwa tidak ada yang mustahil. Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 81 Doa Allah Bapa di surga, puji dan syukur kami haturkan ke hadirat-Mu karena pada hari ini kami dapat berkumpul untuk belajar bersama. Kami ingin belajar bagaimana menjadi terang dan garam dunia. Kami menyadari hal itu tidak mudah bagi kami, untuk itu kami mohon Roh Kudus-Mu agar menguatkan kami untuk dapat menjadi terang dan garam dunia. Amin.

2. Mengamati Pengalaman Berkaitan dengan Persatuan

» Dalam kehidupan bersama, setiap orang menginginkan adanya hidup yang rukun, damai dan sejahtera. Namun, apa yang diharapkan tersebut tidak senantiasa terjadi. Dalam kehidupan bersama kadang terjadi konflik dalam skala kecil maupun besar, bahkan sampai perang dan membawa korban. Di tengah situasi konflik itu senantiasa muncul orang-orang, tokoh, atau sekelompok warga yang memelopori penyelesaian secara damai. Misalnya, Mahatma Gandhi, Ibu Theresa, Gus Dur, dan sebagainya. Menyadari adanya potensi konflik tersebut masyarakat berusaha secara preventif membangun perdamaian. Misalnya yang terjadi di desa Mega, kecamatan moraid, kabupaten sorong, juga di desa Linggoasri, Kajen, Pekalongan. Masyarakat Mega mengadakan silaturahmi antara umat muslim dan kristiani setelah lebaran, marilah kita simak video atau kita baca narasinya sebagai berikut: Desa linggoasri, Kajen, Pekalongan. Di desa Linggoasri, Kajen, Pekalongan terdapat tiga kelompok agama yakni Islam, Hindu dan Budha. Kelompok agama Budha jumlahnya sedikit dan tinggal di perbukitan. Mereka semua bersahabat satu dengan yang lain. Seperti terlihat dalam video mereka sangat akrab. Kerukunan dan kebersamaan itu tampak ketika mereka mengadakan kerja bakti untuk membangun jalan. Menurut kepala desa tidak ada perlakuan khusus terhadap pemeluk satu agama. Mereka diperlakukan sama. Demikian juga di desa Mega, Moraid, Sorong. Pada kesempatan setelah lebaran mereka mengadakan silaturahmi untuk seluruh masyarakat yang terdiri dari umat kristiani dan islam. Dalam silaturahmi itu ada acara bersalam-salaman sebagai tanda maaf-memaafkan, bernyanyi dan berjoget bersama serta makan. Mereka tampak rukun dan bersaudara.

3. Mengungkapkan Pertanyaan

a. Menyusun pertanyaan pribadi Setelah membaca narasi tentang kehidupan di desa Linggoasri atau di desa Mega tersebut susunlah pertanyaan berkaitan dengan peristiwa tersebut, misalnya: 1 Bagaimana situasi di desa Mega atau desa Linggoasri? 2 Agama apa saja yang dianut oleh masyarakta di sana? 3 Mengapa mereka tidak mempermasalahkan agama dalam bergaul, bertetangga dan kerja bakti? 4 Mengapa mereka mengadakan silaturahmi bersama? 5 Pernahkah ada konflik antar umat beragama di desa mereka?