Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 83 terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Lukas 23:33-40
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya
dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk
membagi pakaian-Nya.
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya
sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.” Juga prajurit-prajurit mengolok- olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: “Jika
Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu”
Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus?
Selamatkanlah diri-Mu dan kami” Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
b. Mencari inspirasi dari Kitab Suci Setelah membaca teks Mat 5:13-16 dan Luk 23:33-40 tersebut, coba jawablah
pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan No.
Pertanyaan Jawab
1 Apa yang dilakukan Yesus ketika Ia
dianiaya, dicemooh, dan dihina? 2
Tindakan Yesus apa saja yang membuat masyarakat-Nya lebih baik?
3 Berdasarkan tindakan-tindakan Yesus
itu, apa yang dimaksud menjadi terang dan garam dunia?
c. Mendiskusikan jawaban dengan teman Coba diskusikan jawabanmu dengan teman-teman dalam kelompok diskusi.
Berdasarkan kesimpulan hasil diskusi kelompok buatlah rangkuman jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas.
d. Beberapa catatan tambahan Ketika dianiaya, dicemooh, dihina Yesus tidak marah, tidak membalas, malahan
Tuhan Yesus mendoakan mereka: “Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Inilah salah satu contoh tindakan Yesus yang merupakan
terang dunia. Tindakan Yesus tersebut memberi terang bagi mereka yang suka marah, mendendam, membenci dan balas dendam yang sering dilakukan kebanyakan orang.
Semasa hidupnya Yesus berkeliling mewartakan kasih Bapa dengan perumpamaan- perumpamaan dan berbagai mujizat. Tindakan Yesus itu membuat keadaan masyarakat
yang selama itu tidak terperhatikan menjadi lebih baik. Itulah gambaran perwujudan
84 | Buku Siswa Kelas V SD ajaran Yesus mengenai garam. Jadi Tuhan Yesus telah melaksanakan apa yang Ia ajarkan.
Sebagai murid Yesus, kita diperintahkan untuk menjadi garam dan terang dunia. Sehubungan dengan itu kita perlu turut ambil bagian dan mengusahakan semampu
kita untuk membangun keadaan masyarakat menjadi lebih baik dan memberi teladan akan perilaku kasih dan damai.
6. Refleksi dan Aksi
• Bacalah kembali rangkuman jawaban hasil diskusi kelasmu • Bacalah kembali rangkuman hasil mendalami kitab suci Mat 5:13-16 dan
Luk 23:33-40 • Sejauhmana kamu telah berusaha menjadi garam dan terang dalam situasi
masyarakat di sekitarmu • Niat apa saja yang muncul untuk mewujudkan perintah Yesus menjadi garam
dan terang di tengah masyarakat? Tulislah hasil refleksimu dalam bentuk puisi, atau syair, atau gambar, atau pantun
atau uraian atau doa.
7. Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut 1 Berdasarkan teladan Yesus, apa yang dimaksudkan menjadi garam dan terang
dunia? 2 Bagaimana perwujudan menjadi garam dan terang dunia itu di antara teman-
temanmu? 3 Buatlah gambaran bagaimana kamu dan teman-temanmu membangun kerukunan
di tengah masyarakat sebagai bentuk menjadi terang dan garam dunia dengan menanyakan seberapa sering mereka bertindak rukun.
Untuk Diingat
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang Mat 5:13.
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 85
Masyarakat
Iman Kristen memiliki empat aspek relasional, yakni relasi dengan Tuhan Yesus sebagai pusat Hidup. Buah relasi dari Yesus tersebut perlu tampak dalam relasi dengan
diri sendiri, jemaat beriman dan hidup memasyarakat serta lingkungan. Pada bagian IV ini kita akan belajar tentang relasi hidup dengan masyarakat dan lingkungan yang
meliputi, terlibat dalam pelestarian lingkungan, kejujuran dan keadilan, dan mohon bantuan Roh Kudus.
Tidak dipungkiri bahwa keprihatinan besar masyarakat sekarang ini ialah merosotnya kualitas lingkungan dan merosotnya penghayatan terhadap nilai kejujuran
dan keadilan. Sebagian masyarakat telah memperjuangkan pelestarian lingkungan serta kejujuran dan keadilan. Perjuangan ini tidak mudah. Sebagian pejuang mungkin
putus asa. Sebagian terus berjuang seraya mohon bantuan Roh Kudus. Sehubungan dengan keprihatinan tersebut maka dipilihlah ketiga materi tersebut, yakni terlibat
dalam pelestarian lingkungan, kejujuran dan keadilan, serta memohon bantuan Roh Kudus.
A. Terlibat dalam Pelestarian Lingkungan
1. Pendahuluan
Doa Allah Bapa yang Mahabaik,
kami mengucapkan syukur ke hadirat-Mu karena pada hari ini kami dapat berkumpul untuk belajar bersama.
Kami ingin belajar bagaimana melestarikan lingkungan
Pelajaran
4
Kita menyadari bahwa lingkungan hidup manusia, yakni tanah, air, dan udara mengalami penurunan kualitas. Hal itu terjadi karena berbagai sebab, antara
lain: pertambahan penduduk, pencemaran dan limbah industri, gas Co2 hasil pembuangan kendaraan bermotor, pembakaran hutan, pengelolaan sampah yang
tidak baik, dan sebagainya. Sebab mendasar dari semua itu ialah sikap manusia terhadap lingkungan yang hanya melihat sebagai objek pemenuhan hidupnya.
Seperti St. Fransiskus Asisi kita diharapkan memperlakukan alam sebagai saudara. Dengan itu kita tidak akan semena-mena bertindak atasnya. Sebagaimana
dikemukakan dalam Mazmur 104:10-18,24,31 bahwa memang alam diciptakan demi manusia, namun Tuhan memandang semuanya baik. Maka manusia harus
mempertahankan alam agar tetap baik sebagaimana Allah memandangnya. Sehubungan dengan itu kegiatan pelestarian lingkungan mendesak untuk dilakukan.