Mendalami Kitab Suci Lukas 15:11-32

52 | Buku Siswa Kelas V SD dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. b. Mencari inspirasi dari Kitab Suci Setelah membaca kutipan Kitab Suci tersebut, tentu ada hal yang berkaitan dengan pertanyaan dan hasil wawancara yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Coba jawablah pertanyaan berikut pada kolom yang disediakan. 1 Apa yang dilakukan si Bungsu terkait dengan harta warisan dari bapaknya? 2 Apa akibat dari tindakan si Bungsu itu? 3 Menyadari akibat dari tindakannya itu apa yang dilakukan si bungsu? 4 Bagaimana tanggapan Bapaknya terhadap si Bungsu yang kembali kepadanya? 5 Bagaimana tanggapan si Sulung terhadap bapaknya yang memesta- kan si bungsu? 6 Bagaimana tanggapan bapaknya terhadap si Sulung? 7 Bagaimanakah tanggapanmu ter- hadap tindakan bapak untuk kedua anaknya? c. Mengomunikasikan jawaban dengan teman sekelas Setelah menjawab secara pribadi, selanjutnya komunikasikan jawabanmu dengan teman-teman sekelas. Apakah jawabanmu seluruhnya sama dengan teman-temanmu? Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 53 adakah hal yang berbeda? Apakah jawaban yang berbeda dari temanmu masuk akal juga? Pikirkan kembali jawabanmu setelah melihat jawaban temanmu yang berbeda? Kemudian tariklah kesimpulan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada. d. Beberapa catatan tambahan • Setiap agama melarang segala bentuk pembalasan. Pembalasan hanya milik Tuhan. Yang berhak menghukum adalah Tuhan. Tidak ada manusia yang sempurna. Dalam Lukas 15:11-32, Yesus mengajak kita untuk bersikap mengampuni, sebagaimana Allah adalah maha pengampun. Dengan memakan makanan babi, Si bungsu kehilangan kehormatannya sebagai manusia. Ia menjadi seperti binatang. Menyadari situasinya dan mengingat keadaan di rumah bapanya, si bungsu bertobat. Bapa menyambut si bungsu yang bertobat dan memulihkan kehormatan dia dengan mengenakan baju baru dan cincin serta memestakannya. Melihat tanggapan bapanya terhadap adiknya, si Sulung marah-marah. Si sulung merasa diri baik di hadapan bapanya, sehingga berhak mendapat yang lebih dari yang didapat adiknya. Terhadap si Sulung sang Bapapun keluar dan menemuinya. Ia mengatakan apa yang menjadi milik Bapa menjadi miliknya juga. Selayaknya si Sulung bergembira karena adiknya yang hilang sudah ditemukan kembali. • Perumpamaan tentang “Anak yang Hilang”, menekankan sikap murah hati dan pengampun dari Allah. Perumpamaan itu juga mengkritik orang-orang farisi yang merasa lebih suci daripada para pemungut cukai dan orang berdosa. Perumpamaan itu juga mengingatkan setiap orang agar tetap rendah hati di hadapan Allah, senantiasa menyadari kehinaan dan kedosaannya sehingga bersedia bertobat. • Pada ayat lain Mat 5: 38-45 Yesus mengajarkan agar kita tidak melawan orang yang berbuat jahat, membenci musuh, melainkan mengasihi dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita, sebab dengan itu kita menjadi anak-anak Bapa yang di sorga yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Ketika ditanyai Petrus berapa kali harus mengampuni orang yang berbuat salah, Yesus menjawab “tujuh puluh kali tujuh kali” Mat 18:21-22. Demikianlah sebagai pengikut Yesus, orang-orang Katolik perlu mengembangkan sikap mengampuni, sebagaimana Allah Bapa yang menerima baik si Bungsu maupun si Sulung.

7. Refleksi dan Aksi

• Bacalah kembali rangkuman jawaban hasil wawancara dengan beberapa anggota masyarakat dan polisi • Bacalah kembali rangkuman kitab suci yang kamu buat. • Coba ingat-ingatlah pengalamanmu: tindakan mana yang lebih sering kamu lakukan? Seperti orang-orang Yahudi dan masyarakat yang senang menghukum sendiri orang yang bersalah, atau seperti pak Polisi yang memproses orang yang bersalah secara hukum? Atau melaporkan orang yang bersalah kepada polisi? Untuk Diingat “Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali” Luk 15:22-24. 54 | Buku Siswa Kelas V SD • Sebagai orang kristiani coba resapkan ajaran Yesus tentang pengampunan? Pernahkah kamu melakukan pengampunan? Bagaimana perasaanmu ketika melakukan pengampunan itu? Tulislah hasil refleksimu dalam bentuk puisi, atau syair, atau gambar, atau pantun atau uraian atau doa. Misalnya seperti lagu berikut ini: Mengasihi lebih sungguh Mengasihi, mengasihi lebih sungguh Mengasihi, mengasihi lebih sungguh Tuhan Yesus Kristus mengasihi lebih sungguh Mengasihi, mengasihi lebih sungguh Mengampuni, mengampuni lebih sungguh Mengampuni, mengampuni lebih sungguh Tuhan Yesus Kristus mengampuni lebih sungguh Mengampuni, mengampuni lebih sungguh

8. Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1 Ceritakan secara singkat kisah Yesus mengampuni seorang perempuan yang tertangkap berbuat zinah Yoh 8:1-11? 2 Sebutkan tanggapan Yesus terhadap pertanyaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dalam kisah Yoh 8:1-11? 3 Jelaskan mengapa Yesus mengampuni seorang perempuan yang tertangkap berbuat zinah itu? 4 Jelaskan makna kisah Yesus mengampuni seorang perempuan berbuat zinah bagi para murid Yesus?

H. Yesus Memanggil Orang Berdosa

1. Pendahuluan

Masyarakat pada umumnya menjauhi orang-orang yang dianggap bermasalah, seperti narapidana yang sudah selesai menjalani hukumannya, orang-orang yang berpenyakit tertentu, dan orang-orang yang berpihak pada musuh. Sebagaimana dikisahkan dalam Luk 19:1-10, Yesus bersikap berbeda dari masyarakat pada umumnya. Masyarakat Yahudi menjauhi Zakheus. Zakheus adalah seorang pemungut cukai. Pekerjaan pemungut cukai dianggap tidak jujur, dan berhubungan dengan penjajah. Karena itu Zakheus dianggap sebagai orang berdosa dan harus dijauhi. Ketika melihat Zakheus yang memanjat pohon Yesus tergerak hatinya dan bermaksud menumpang dirumahnya. Tindakan Yesus itu dipertanyakan orang-orang Yahudi. “Ia menumpang di rumah orang berdosa”. Yesus bertindak menumpang di rumah Zakheus karena itulah tugas perutusannya, yakni: mencari dan menyelamatkan yang hilang. Yesus memanggil orang berdosa.