Pendahuluan Roh Kudus Menguatkan Hati Para Rasul

68 | Buku Siswa Kelas V SD Kisah Para Rasul 2:1-15, 22-24, 32-33 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba- tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi se- luruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.” Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan. Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.

3. Mengungkapkan Pertanyaan

a. Menyusun pertanyaan pribadi Setelah membaca beberapa kutipan Kitab Suci diatas susunlah pertanyaan berkaitan dengan kejadian-kejadian yang diceritakan dalam kitab suci tersebut, misalnya: 1 Apa yang dialami para Rasul Yesus setelah Yesus wafat? 2 Mengapa mereka kembali ke kampung halaman dan menjalankan pekerjaan seperti semula? 3 Mengapa mereka takut pada bangsa Yahudi? 4 Bagaimana peristiwa turun-Nya Roh Kudus atas para Rasul? Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 69 5 Apa arti bunyi seperti tiupan angin, lidah-lidah seperti nyala api dan berbicara dalam berbagai bahasa? 6 Lambang-lambang lain apa yang digunakan untuk menggambarkan Roh Kudus? 7 Bagaimana para Rasul menjadi berani? b. Menyusun pertanyaan bersama Setelah menyusun pertanyaan pribadi, diskusikan pertanyaanmu dengan pertanyaan temanmu sekelas. Bersama teman-teman sekelas pilihlah pertanyaan pokok untuk dipelajari bersama.

4. Membaca Referensi atau Bertanya pada Pastor

Setelah pertanyaan bersama disusun, carilah jawabannya dengan membaca buku. Misalnya: buku Ensiklopedi Gereja, Ensiklopedi Perjanjian Baru. Dapat juga bertanya pada seorang Pastor atau pemuka umat. Jawaban yang kamu peroleh selanjutnya dapat didiskusikan dengan teman. Adakah jawaban yang sama atau yang berbeda? Jawaban yang berbeda manakah dapat di- terima. Jawaban hasil pembicaraan bersama selanjutnya dapat kamu rangkum. Beberapa catatan tambahan: Yesus sangat diharapkan oleh para murid-Nya menjadi penguasa. Meskipun Yesus berkali-kali mengingatkan bahwa kedatangan Yesus bukan untuk menjadi penguasa namun para murid tetap berharap akan hal itu. Maka ketika Yesus ditangkap, diadili dan dihukum salib hingga wafat, para murid kembali ke kampung asalnya. Dua murid pulang ke Emaus, Petrus kembali menjala ikan sebagaimana yang ia lakukan sebelum mengikuti Yesus. Berita kebangkitan Yesus mengejutkan mereka. Mereka berkumpul kembali. Meskipun demikian mereka berkumpul dalam suasana takut pada bangsa Yahudi yang bermaksud menghentikan gerakan kenabian Yesus. Para pengikut Yesus dikejar dan ditangkap untuk dijatuhi hukuman. Ketika para murid sedang berkumpul, mendadak mereka mendengar bunyi seperti tiupan angin, dan melihat lidah-lidah seperti nyala api dan bahasa mereka pun mampu dipahami oleh banyak orang yang berbahasa berbeda. Itulah karya Roh Kudus. Angin, udara dihirup ketika orang bernafas. Menghirup udara berarti menghirup kehidupan. Angin, udara melambangkan kehidupan. Adam dibentuk dari debu tanah lalu diberi nafas oleh Allah hingga menjadi hidup. Roh Kudus sang pemberi kehidupan. Api lambang semangat. Roh Kudus memberi semangat pada para rasul untuk berani bersaksi akan peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus. Pemahaman akan berbagai bahasa melambangkan bahwa Roh Kudus adalah Roh Pemersatu. Hal ini berlawanan dengan kesombongan manusia dalam kisah menara Babel sehingga Allah menceraiberaikan mereka dengan berbagai bahasa. Dengan Roh Kudus, orang-orang yang tercerai berai itu bersatu kembali. Roh Kudus juga dilambangkan dengan air, palm jari tangan, krisma dan sebagainya. Masing-masing lambang mengungkapkan peran Roh Kudus, sebagaimana telah dilaporkan dalam pleno. Sebagaimana dikatakan Yesus Roh Kudus pun akan mengingatkan segala hal yang dikatakan dan dilakukan Yesus, dan mengajarkan sesuatu yang akan datang. Dengan kehadiran Roh Kudus karya keselamatan Allah tidak berakhir dengan wafat Yesus, melainkan berlanjut dengan kehadiran Roh Kudus hingga akhir zaman.