Menemukan Jejak Roh Kudus dalam Kehidupan Gereja

Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 71

K. Roh Kudus Dicurahkan ke dalam Hati Setiap Orang

1. Pendahuluan

Doa Kami bersyukur kepada-Mu ya Allah, berkat karunia-Mu kami dapat belajar kembali di ruangan ini. Berkatilah kami agar apa yang kami pelajari, Karunia Roh yang Kau berikan kepada kami masing-masing sebagaimana dinasihatkan rasul Paulus, mampu kami sadari dan kembangkan demi kehidupan bersama. Amin.

2. Mengamati Pengalaman Berkaitan dengan Persatuan

ยป Dalam perjalanan hidup bersama tentu banyak mengalami permasalahan, sebagaimana dialami oleh bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia pada awalnya masih merupakan suku-suku bangsa yang belum terhubung satu sama lain. Oleh situasi penjajahan dan oleh kebutuhan berkomunikasi serta pengembangan diri suku-suku bangsa itu mulai terhubung. Sehubungan dengan itu mereka mempersatukan diri dan mengikrarkan Sumpah Pemuda. Ada apa saja dibalik terjadinya Sumpah Pemuda itu? Coba cermati naskahnya sebagai berikut: Soempah Pemoeda Pertama : - kami poetra dan poetri indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air indonesia Kedua : - kami poetra dan poetri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa indonesia Ketiga : - kami poetra dan poetri indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa indonesia Djakarta, 28 Oktober 1928 Dalam Ejaan yang disempurnakan naskah tersebut ditulis demikian: Sumpah Pemuda Pertama: Kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia Sebagaimana diakui para pendiri bangsa bahwa kemerdekaan merupakan anugerah rahmat Tuhan, demikian juga persatuan dalam sumpah pemuda adalah rahmat Tuhan. Bagi orang beriman Katolik peristiwa sumpah pemuda dapat dimaknai sebagai karunia Roh Kudus. Karunia itu diberikan pada para perintis dan pejuang kemerdekaan yang membuahkan persatuan nasional dan kemerdekaan Indonesia. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma Rom 12:1-21, mengemuka- kan sebagaimana ia menerima karunia Roh, demikian ia menasihatkan kepada jemaat bahwa setiap orang diberi karunia oleh Tuhan. Hendaklah karunia yang diterimanya itu dibagikannya kepada orang lain. Dengan itu kehidupan bersama menjadi berkembang dengan baik.