Jenis dan komposisi sumberdaya ikan demersal laut-dalam

4° 5° 6° 7° La ti tude 93°BT 94°BT 95°BT 96°BT Longitude LLLLK L L L L L,Cy L,Cy L L L L L L Gambar 22 Deskripsi susbtrat perairan barat Banda Aceh S5: lumpur L, tanah liat Cy. Tipe sedimen di lokasi S5 lebih banyak didominasi oleh lumpur Gambar 22. Pada saat pengoperasian jaring trawl di beberapa lokasi teramati juga bongkahan lumpur padat bercampur dengan batu-batu besar masuk ke dalam kantong jaring. Tipe dasar dengan lumpur masuk dalam kategori substrat dasar lunak. Pada tipe dasar lunak menurut Thistle 2003 didominasi oleh beberapa organisme bentik seperti polychaeta, nematoda dan foraminifora.

3.3.3 Jenis dan komposisi sumberdaya ikan demersal laut-dalam

Operasi penangkapan ikan di perairan barat Aceh pada lokasi S4 dan S5 melibatkan 63 stasiun trawl. Total hasil tangkapan ikan dari 63 stasiun tersebut adalah 11.436 kg 63.521 ekor. Hasil tangkapan ikan demersal adalah 10.617,4 kg 54.480 ekor atau sekitar 90 dari total tangkapan dan sisanya sekitar 10 adalah jenis ikan non-demersal Lampiran 3 dan 4. Hasil tangkapan tersebut telah diidentifikasi sebanyak 145 jenis ikan demersal dari 62 famili Tabel 2. Tabel 2 Jumlah famili dan jenis ikan demersal di perairan barat Aceh lokasi S4 dan S5 Struktur komunitas sumberdaya ikan demersal laut-dalam yang sesungguhnya di kedua lokasi dapat diketahui dengan terlebih dahulu memastikan apakah komunitas dan kedalamannya sama atau tidak. Apabila sama maka data pada kedua lokasi dapat digabungkan untuk analisis lebih lanjut, sebaliknya bila komunitas dan kedalaman kedua lokasi berbeda maka data pada kedua lokasi harus dipisahkan sebelum dianalisis. Famili n Famili n Acropomatidae 1 Melanonidae 1 Alepisauridae 1 Microstomatidae 2 Alepocephalidae 10 Moridae 5 Anoplogastridae 1 Muraenesocidae 2 Ateleopodidae 1 Nettastomatidae 1 Bathyclupeidae 1 Nomeidae 2 Berycidae 1 Notacanthidae 1 Bothidae 1 Notosudidae 1 Bregmacerotidae 1 Ogcocephalidae 3 Caproidae 2 Ophidiidae 12 Carapidae 1 Ostracoberycidae 1 Centrolophidae 1 Peristediidae 3 Chaunacidae 3 Poecilopsettidae 1 Chiasmodontidae 2 Polymixiidae 1 Chimaeridae 2 Rajidae 4 Chlorophthalmidae 2 Rhinochimaeridae 2 Colocongridae 1 Scombrolabracidae 1 Congridae 2 Scorpaenidae 4 Derichthyidae 1 Scyliorhinidae 2 Diretmidae 1 Serranidae 1 Epigonidae 2 Somniosidae 1 Etmopteridae 1 Squalidae 1 Gempylidae 7 Stomiidae 1 Grammicolepididae 3 Synaphobranchidae 2 Hexanchidae 1 Torpedinidae 1 Hexatrygonidae 1 Trachichthyidae 2 Hispidoberycidae 1 Triacanthodidae 7 Hoplichthyidae 2 Trichiuridae 1 Ipnopidae 2 Triglidae 1 Lophiidae 1 Zeidae 3 Macrouridae 17 Zoarcidae 1 Hasil analisis cluster berdasarkan kedalaman dan letak geografis mengindikasikan bahwa antara lokasi S4 dan S5 terdapat pengelompokan yang berbeda BRKP-OFCF 2006. Uji similaritas antar kedua lokasi dengan menggunakan indeks Morisita berdasarkan jumlah individu di kedua lokasi menunjukkan tingkat kesamaan sebesar Im=0,237. Indeks tersebut menginformasikan bahwa tingkat kesamaan jenis dan jumlah individu di kedua lokasi sekitar 23,7 , angka ini mengindikasikan bahwa komunitas antara kedua lokasi berbeda. Perbedaan komunitas pada kedua lokasi berdasarkan indeks Morisita diperkuat dengan hasil uji keanekaragaman dengan menggunakan indeks Shanon S dan uji t, dimana nilai t hit 35,28; db=139 jauh lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hasil beberapa uji yang telah dilakukan menginformasikan bahwa jenis dan komposisi sumber daya ikan demersal berbeda secara spasial. Oleh karena itu analisis sumber daya ikan di lokasi S4 dan S5 dilakukan secara terpisah. Hasil analisis jenis dan komposisi hasil tangkapan di lokasi S4 dan S5 di sajikan pada lampiran 1, 2 dan 3. Hasil tangkapan dominan ikan demersal laut-dalam di lokasi barat laut Simeulue S4 adalah Beryx splendens 398,25 kg 23,3 sedangkan hasil tangkapan dominan di lokasi sebelah barat Banda Aceh S5 adalah Hoplostethus rubellopterus 6936,12 kg 79,3. Hasil analisis ini berbeda dengan yang dilaporkan oleh Badrudin et al. 2006 bahwa spesies dominan pada komunitas ikan demersal laut-dalam di perairan barat laut Simeulue S4 adalah Ostracoberyx dorygenys 68,4 dan di barat Banda Aceh adalah Diaphus sp. 1 91,5 . Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan interval kisaran kedalaman dimana Badrudin et al. 2006 menggunakan pembagian kisaran kedalaman 200-500 m, 500-750 m, 750-1.000 m +- selang 250 m dan hanya menggunakan data pada 36 stasiun trawl. Pada analisis yang dilakukan saat ini dipergunakan interval 100 m, mulai dari kedalaman 200 m sampai 1.000 m dari 63 stasiun trawl. Pengelompokan kedalaman dengan kisaran sekitar 250 m dianggap terlalu besar sehingga mengakibatkan pengelompokan yang lebar. Pengelompokan kedalaman dengan kisaran 100 m memungkinkan untuk menganalisis struktur komunitas pada setiap kisaran kedalaman dan diperkirakan akan dapat memperkecil jarak pengelompokan. Selain itu analisis yang dilakukan oleh Badrudin et al. 2006 belum memisahkan antara ikan demersal dan ikan mesopelagis sehingga hasil yang diperoleh masih menunjukkan dominasi ikan mesopelagis dalam struktur komunitasnya seperti kelompok Myctophidae Diaphus sp.. Analsisis yang dilakukan pada penelitian ini me misahkan jenis ikan yang hidup dekat dengan dasar perairan demersal serta relatif menetap sedentary dengan ikan yang hidup di kolom perairan mesopelagis serta relatif berpindah pindah sehingga hasil analisis untuk melihat struktur komunitas ikan demersal laut-dalam yang diperoleh tidak bias.

3.3.4 Pengaruh kedalaman pada distribusi dan densitas serta struktur