Pengelolaan Perikanan Demersal Laut-dalam di Samudera Hindia

28 dari massa air dingin yang berasal dari dasar Antartik dengan temperatur 0,3 C dengan kecepatan sekitar 0,2 ms -1 kearah utara. Massa air ini dibawa oleh arus circumpolar mengisi southwest Indian Ridges, Basin Madagaskar kearah barat laut dan Basin Australia–Antartik menuju Ridge Ninety East kearah utara. Adanya arus akan sangat berpengaruh bagi proses sedimentasi didasar laut dan jenis organisme yang menghuninya. Arus yang terbentuk didekat dasar perairan akan mengontrol proses sedimentasi, susunan kimia sedimen dan struktur komunitas benthic Nowell Jumars 2003, diacu dalam Demopolus et al. 2003. Arus yang bergerak dengan cepat akan meminimalkan jumlah sedimentasi dan dapat membersihkan sessile dasar perairan. Pergerakan arus yang aktif juga dapat menjamin ketersedian oksigen didasar perairan.

2.8 Pengelolaan Perikanan Demersal Laut-dalam di Samudera Hindia

The Southern Indian Ocean Fisheries Agreement SIOFA merupakan rejim yang baru dibentuk untuk mengelola jenis ikan non-higly migratory di Samudera Hindia. Wilayah kerja SIOFA disebelah selatan dibatasi oleh area dibawah pengelolaan Commision for the Conservation of Antartic Marine Living Resources CCALMR, sebelah timur dibatasi oleh wilayah kerja Regional Fisheries Management Organisation RFMO dan sebelah barat dibatasi oleh South East Atlantic Fisheries Organisation SEAFO, namun tidak satupun organisasi atau persetujuan yang mengelola wilayah di bagian sebelah utara yaitu wilayah utara Samudera Hindia, Teluk Bengal dan perairan sebelah barat Indonesia karena sampai saat ini diketahui tidak pernah ada aktifitas penangkapan ikan dengan trawl dasar laut-dalam di wilayah ini Bensch et al. 2008. The Southern Indian Ocean Fisheries Agreement dibentuk pada tahun 2006 dengan anggota Australia, Komoro, Perancis, Kenya, Madagaskar, Mozambique, Mauritius, New Zealand, Seychelles dan Uni Eropa. Organisasi ini masih bersifat sukarela dan belum menjalankan resolusi yang telah disepakati. Sampai saat ini belum ada data yang diperoleh dan dilaporkan oleh SIOFA. Data yang diperoleh sebagian besar berasal dari Southern Indian Ocean Deepsea Fishers Asociation SIODFA suatu organisasi gabungan dari beberapa 29 perusahaan penangkapan ikan laut-dalam. Pada tahun 2006 di Samudera Hindia total hasil tangkap untuk Beryx splendens, Orange roughy dan Etelis coruscans adalah sekitar 5.000-6.000 ton dari 20 – 22 kapal penangkapan ikan laut-dalam Bensch et al. 2008. Alat tangkap yang dipergunakan adalah jenis midwater trawl, bottom trawl dan bottom longline dengan target utama tangkapan adalah Beryx splendens , Orange roughy dan Etelis coruscans Bensch et al. 2008, Trichiurus spp. FAO 2007. Diharapkan dengan terbentuknya rejim pengelolaan perikanan laut-dalam di wilayah ini akan mampu mendapatkan data yang dibutuhkan bagi pengelolaannya.

2.9 Dampak Penggunaan Trawl Dasar Laut-dalam Terhadap Lingkungan