Distribusi ikan demersal laut-dalam pada kisaran kedalaman yang

Secara alamiah jenis ikan yang mampu bertahan pada kedalaman yang lebih dalam akan dapat mendominasi komunitas karena berkurangnya pesaing, sehingga peristiwa dominansi kerap terjadi. Pada lokasi S5 CPUA yang tinggi diperoleh pada kedalaman 500 sampai 800 m dimana jenis ikan yang mendominasinya adalah Hoplostethus rubellopterus. - 5,000 10,000 15,000 20,000 300-400 400-500 500-600 600-700 700-800 800-900 Kedalaman m Rata-rata CPUA KgKm 2 di S5 Gambar 37 Hubungan nilai CPUA dengan kedalaman di perairan barat Banda Aceh S5 Rata-rata CPUA di lokasi S5 terlihat rendah pada kisaran kedalaman 300 – 500 m dan 800-900 m namun cukup tinggi pada kisaran kedalaman 500 – 800 m Gambar 37. Apabila dihubungkan dengan nilai keanekaragaman maka nilai rata-rata CPUA relatif rendah pada wilayah dengan nilai keanekaragaman yang tinggi sehingga di lokasi S5 indeks keragaman yang tinggi cenderung memiliki densitas yang rendah.

3.3.4.5 Distribusi ikan demersal laut-dalam pada kisaran kedalaman yang

berbeda serta pengaruhnya terhadap ukuran ikan terpilih. Beberapa ukuran panjang jenis ikan terpilih yaitu: Diretmoides pauciradiatus, Hoplostethus rubellopterus, Beryx splendens dan Ostracoberyx dorygenys dipergunakan untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap ukuran ikan. Gambar 38 memperlihatkan bahwa ukuran ikan yang lebih besar cenderung berada pada kedalaman yang lebih dalam, sedangkan ikan yang berukuran lebih kecil sebaliknya cenderung berada di kedalaman yang lebih dangkal. Dilokasi S4 A ukuran D. pauciradiatus pada kedalaman 700-800 m mencapai kisaran 26-36 cm, pada kedalaman 500-600 m D. pauciradiatus umumnya berukuran kurang dari 27 cm. Pada lokasi S5 ukuran D. pauciradiatus berukuran lebih kecil sampai maksimum 25 cm, namun apabila melihat sebaran ukuran ikan, maka ikan dengan ukuran yang lebih besar cenderung menempati perairan yang lebih dalam. Gambar 38 Distribusi panjang FL cm Diretmoides pauciradiatus berdasarkan kisaran kedalaman A di lokasi S4 dan B di lokasi S5 Perkiraan ukuran panjang Diretmoides pauciradiatus pada kali pertama matang gonad lm adalah sekitar 20,2 cm dengan batas bawah sekitar 19,5 cm dan batas atas 20,9 cm Tabel 6. Distribusi panjang Diretmoides pauciradiatus yang tertangkap di lokasi barat laut Simeulue S4 pada kisaran kedalaman 700 – 800 m menunjukkan bahwa ikan ini sudah dalam kondisi melewati ukuran lm sedangkan pada kisaran kedalaman 500 – 600 m dan 600 – 700 m sebagian ikan yang tertangkap masih belum melewati ukuran lm. Di lokasi perairan barat Banda Aceh S5 sebagian besar ikan yang tertangkap pada kisaran kedalaman 500 m sampai 800 m belum mencapai ukuran lm dan hanya pada kisaran kedalaman 800 – 900 m lebih dari seperempat bagian Diretmoides pauciradiatus yang tertangkap ukurannya sudah melewati lm. Sehingga operasi penangkapan untuk jenis ikan Diretmoides pauciradiatus sebaiknya dilakukan pada kisaran kedalaman yang lebih dari 800 m. 10 20 30 40 50 60 5 10 15 20 25 30 35 40 FL cm Frekuensi n 500-600 m 600-700 m 700-800 m 10 20 30 40 50 60 70 10 12 14 1 6 18 20 2 2 24 26 FL cm Frekuensi n 500-600 m 600-700 m 700-800 m 800-900 m A B lm lm 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 Belum Matang Pematangan Matang Tingkat kematangan gonad Berat gonad rata-rata g +- SD n=11 n=12 n=13 Tabel 6 Perkiraan ukuran panjang Diretmoides pauciradiatus pada saat matang gonad pertama Udupa 1986, diacu dalam Badrudin et al. 2007 Garis bawah: Nilai log dari nilai tengah kisaran ukuran panjang ikan dimana seluruh ikan dijumpai telah matang gonad m = 1.3617 + 0.03542 – 0.03542.0615; m = 1.3065 ; Antilog 1.3065= 20.2 cm à lm = 20.2 cm ; pada tingkat kepercayaan 95 ; Batas atas : Antilog 1.3065+ 2.0615 sqrt 0.0354 2 0.0474 = 20.9 cm ; Batas bawah: Antilog 1.3065- 2.0615 sqrt 0.0354 2 0.0474 = 19.5 cm Berat rata-rata gonad dengan tingkat kematangan gonad pada tahap belum matang = 0,8 g, pematangan = 3,4 g, dan matang = 4,8 g. Secara umum berat gonad Diretmoides pauciradiatus yang berada dalam tahap matang lebih berat dibandingkan dengan gonad yang belum matang atau yang masih dalam tahap pematangan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa gonad dengan berat pada tahap pematangan ternyata sudah berada kondisi matang gonad Gambar 39. Gambar 39 Berat rata-rata gonad pada setiap tingkat kematangan gonad Diretmoides pauciradiatus Kisaran Nilai Tengah Log. No. Belum Telah Proporsi Panjang Kisaran Nilai Tengah Sampel Matang Pematangan Matang Telah Matang Xi+1 - Xi=X qi=1-pi pi.qini-1 cm panjang Xi Ni ri pi 12-14 13 1,1139 4 3 1 14-16 15 1,1761 11 8 3 0,0621 16-18 17 1,2304 12 4 4 4 0,3333 0,0544 0,6667 0,0202 18-20 19 1,2788 10 4 6 0,6000 0,0483 0,4000 0,0267 20-22 21 1,3222 13 7 6 0,4615 0,0435 0,5385 0,0207 22-24 23 1,3617 2 2 1,0000 0,0395 52 15 19 18 2,0615 0,0354 0,0474 5 10 15 20 25 30 35 40 15 20 25 30 35 40 Nilai tengah panjang cagak FL cm Frekuensi n 400-499 m 500-599 m 600-699 m lm Gambar 40 Distribusi panjang FL cm Beryx splendens berdasarkan kisaran kedalaman Ukuran panjang Beryx splendens pada kisaran kedalaman 400-699 m cenderung hampir sama. Pada kedalaman 500-599 m ukuran panjang Beryx splendens sedikit lebih panjang dibandingkan dengan ukuran panjang Beryx splendens pada kisaran kedalaman 400-499 m. Hal ini mengindikasikan Beryx splendens membentuk suatu gerombolan dengan perbedaan kisaran ukuran yang tidak terlampau berbeda +- 10 cm atau ikan dengan ukuran kecil bercampur dengan ikan yang berukuran besar. Ada indikasi bahwa ukuran ikan yang besar memiliki tingkah laku untuk menempati perairan yang lebih dalam, sedangkan ikan yang berukuran kecil lebih menyukai perairan yang lebih dangkal. Perubahan pada distribusi Beryx splendens yang menyesuaikan dengan kondisi kedalaman perairan mengindikasikan adanya perubahan secara fisiologis dan tingkah laku. Diduga ikan yang berukuran lebih besar memiliki kemampuan jelajah ke wilayah yang lebih dalam. Tabel 7 Perkiraan ukuran panjang Beryx splendens pada saat matang gonad pertama Udupa 1986, diacu dalam Badrudin et al. 2007 Garis bawah: Nilai log dari nilai tengah kisaran ukuran panjang ikan dimana seluruh ikan dijumpai telah matang gonad. m = 1.5798 + 0.02852 – 0.02852.612; m = 1.5196 ; Antilog 1.5196= 33.03 cm à lm = 33 cm ; pada tingkat kepercayaan 95 ; Batas atas : Antilog 1.5196+ 2.612 sqrt 0.0285 2 0.1098 = 34.9 cm ; Batas bawah: Antilog 1.5196- 2.612 sqrt 0.0285 2 0.1098 = 31.2 cm. Perkiraan ukuran panjang Beryx splendens pada kali pertama matang gonad lm adalah sekitar 33 cm dengan batas bawah sekitar 31,2 cm dan batas atas 34,9 cm Tabel 7. Distribusi panjang Beryx splendens yang tertangkap di lokasi barat laut Simeulue S4 pada kisaran kedalaman 300 – 400 m menunjukkan bahwa ikan ini seluruhnya belum melewati ukuran lm dan masih tergolong muda. Pada kisaran kedalaman 400 – 600 m lebih besar frekuensi ikan yang tertangkap sudah melewati ukuran lm 33 cm. Hal ini mengindikasikan bahwa untuk operasi penangkapan ikan Beryx splendens sebaiknya dilakukan pada kisaran kedalaman dari 400-600 m. Berat rata-rata gonad dengan tingkat kematangan gonad pada tahap belum matang = 4,54 g, pematangan = 11,01 g, dan matang = 26,3 g. Secara umum berat gonad Beryx splendens yang berada dalam tahap matang lebih berat dibandingkan dengan gonad yang belum matang atau yang masih dalam tahap pematangan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa gonad dengan berat pada tahap pematangan ternyata sudah berada kondisi matang gonad Gambar 41. Kisaran Nilai Tengah Log. No. Belum Telah Proporsi Panjang Kisaran Nilai Tengah Sampel Matang Pematangan Matang Telah Matang Xi+1 - Xi=X qi=1-pi pi.qini-1 TL panjang Xi Ni ri pi 23-25 24 1,3802 2 2 25-27 26 1,4150 3 3 0,0348 27-29 28 1,4472 1 1 0,0322 29-31 30 1,4771 11 3 5 3 0,2727 0,0300 0,7273 0,0198 31-33 32 1,5051 14 3 7 4 0,2857 0,0280 0,7143 0,0157 33-35 34 1,5315 7 1 3 3 0,4286 0,0263 0,5714 0,0408 35-37 36 1,5563 8 3 5 0,6250 0,0248 0,3750 0,0335 37-39 38 1,5798 3 3 1,0000 0,0235 39-41 40 1,6021 1 1 41-43 42 1,6232 1 1 51 12 19 20 2,6120 0,0285 0,1098 Gambar 41 Berat rata-rata gonad pada setiap tingkat kematangan gonad Beryx splendens Pola distribusi Hoplostethus rubellopterus terlihat lebih jelas bahwa dengan ukuran yang lebih besar Hoplostethus rubellopterus menempati perairan dengan dasar yang lebih dalam Gambar 42 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 Panjang Total TL cm Frekuensi n 500-600m 600-700m 700-800m 800-900m lm Gambar 42 Distribusi panjang FL cm Hoplostethus rubellopterus berdasarkan kisaran kedalaman di lokasi S5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 IM MT M Tingkat kematangan gonad Berat gonad rata-rata g +- SD n=12 n=19 n=20 Belum matang Pematangan Matang Tingkat kematangan gonad Tabel 8 Perkiraan ukuran panjang Hoplostethus rubellopterus pada saat matang gonad pertama Udupa 1986, diacu dalam Badrudin et al. 2007 Garis bawah: Nilai log dari nilai tengah kisaran ukuran panjang ikan dimana seluruh ikan dijumpai telah matang gonad m = 1.6021 + 0.04622 – 0.04622.1329; m = 1.5266 ; Antilog 1.5266= 33.6 cm à lm = 33.6 cm ; pada tingkat kepercayaan 95 ; Batas atas : Antilog 1.5266+ 2.1329 sqrt 0.0462 2 0.0379 = 35.3 cm ; Batas bawah: Antilog 1.5266- 2.1329 sqrt 0.0462 2 0.0379 = 32.1 cm. Perkiraan ukuran panjang Hoplostethus rubellopterus pada kali pertama matang gonad lm adalah sekitar 33,6 cm dengan batas bawah sekitar 32,1 cm dan batas atas 35,3 cm Tabel 8. Distribusi panjang Hoplostethus rubellopterus yang tertangkap di lokasi barat Banda Aceh S5 pada kisaran kedalaman 500 – 600 m menunjukkan bahwa ikan ini seluruhnya belum melewati ukuran lm dan masih tergolong sangat muda. Pada kisaran kedalaman 600 – 800 m sebagian besar ikan yang tertangkap juga belum melewati ukuran lm 33,6 cm. Pada kisaran kedalaman 800 - 900 m sebagian besar ikan yang tertangkap sudah melewati ukuran lm. Hal ini memberikan informasi bahwa untuk menjaga kelestarian Hoplostethus rubellopterus operasi penangkapan ikan tidak boleh dilakukan pada kedalaman kurang dari 600 m dan sebaiknya operasi penangkapan dilakukan pada kedalaman lebih dari 800 m. Berat rata-rata gonad Hoplostethus rubellopterus dengan tingkat kematangan gonad pada tahap belum matang = 5,4 g, pematangan = 12,1 g, dan matang = 19,6 g. Secara umum berat gonad Hoplostethus rubellopterus yang berada dalam tahap matang lebih berat dibandingkan dengan gonad yang belum matang atau yang masih dalam tahap pematangan. Pada jenis Hoplostethus rubellopterus bahwa gonad dengan berat pada tahap pematangan sangat jarang ya ng ditemui sudah berada kondisi matang gonad Gambar 43. Kisaran Nilai Tengah Log. No. Belum Telah Proporsi Panjang TL Kisaran Nilai Tengah Sampel Matang Pematangan Matang Telah Matang Xi+1 - Xi=X qi=1-pi pi.qini-1 Cm panjang Xi Ni ri pi 18-20 19 1,2788 1 1 29-31 30 1,4771 4 3 1 0,1984 31-33 32 1,5051 3 3 0,0280 33-35 34 1,5315 6 4 2 0,0263 35-37 36 1,5563 11 7 4 0,3636 0,0248 0,6364 0,0231 37-39 38 1,5798 13 3 10 0,7692 0,0235 0,2308 0,0148 39-41 40 1,6021 11 11 1,0000 0,0223 41-43 42 1,6232 2 2 43-45 44 1,6435 1 1 51 10 13 28 2,1329 0,0462 0,0379 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 Belum matang Pematangan Matang Tingkat kematangan gonad Berat gonad rata-rata g +- SD n=11 n=13 n= 29 Gambar 43 Berat rata-rata gonad pada setiap tingkat kematangan gonad Hoplostethus rubellopterus Pola distribusi ukuran panjang Ostracoberyx dorygenys pada kisaran kedalaman antara 350-450 m hampir sama, namun pada dasar perairan yang lebih dalam yaitu 500-600 m terlihat bahwa ukuran Ostracoberyx dorygenys yang lebih besar secara kuantitas lebih banyak dan mencapai ukuran 22 cm Gambar 44. Gambar 44 Distribusi panjang TL cm Ostracoberyx dorygenys berdasarkan kisaran kedalaman A di lokasi barat laut Simeulue S4 dan B di lokasi barat Banda Aceh S5 Perkiraan ukuran panjang Ostracoberyx dorygenys pada kali pertama matang gonad lm adalah sekitar 12,3 cm dengan batas bawah sekitar 12 cm dan batas atas 12,6 cm Tabel 9. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Panjang Total TL cm Frekuensi n 350 m 400 m 450 m lm 20 40 60 80 100 120 140 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Panjang Total TL cm frekuensi n 300-400 m 400-500 m 500-600 m lm A B 1 2 3 4 5 6 7 8 Belum matang Pematangan Matang Tingkat kematangan gonad Berat gonad rata-rata g +- SD n = 5 n = 18 n = 17 Tabel 9 Perkiraan ukuran panjang Ostracoberyx dorygenys pada saat matang gonad pertama Udupa 1986, diacu dalam Badrudin et al. 2007 Catatan: Garis bawah: Nilai log dari nilai tengah kisaran ukuran panjang ikan dimana seluruh ikan dijumpai telah matang gonad m = 1.3010 + 0.15492 – 1.30101.8496; m = 1.0919 ; Antilog 1.0919= 12.33 cm à lm = 12.33 cm ; pada tingkat kepercayaan 95 ; Batas atas : Antilog 1.0919 + 1.8496 sqrt 0.1549 2 0.0324 = 12.6 cm ; Batas bawah: Antilog 1.0919 - 1.8496 sqrt 0.1549 2 0.0324= 12.03 cm. Distribusi ukuran panjang Ostracoberyx dorygenys yang tertangkap di lokasi barat laut Simeulue S4 dan barat Banda Aceh S5 pada kisaran kedalaman 300 – 600 m menunjukkan bahwa ikan ini seluruhnya telah melewati ukuran lm. Hal ini memberikan informasi bahwa operasi penangkapan Ostracoberyx dorygenys dapat dilakukan mulai kedalaman 300 m. Operasi penangkapan pada kedalaman ini dapat mengancam keberadaan Beryx splendens maka sebaiknya operasi penangkapan dilakukan di atas kedalaman 400 m. Gambar 45 Berat rata-rata gonad pada setiap tingkat kematangan gonad Ostracoberyx dorygenys Kisaran Nilai Tengah Log. No. Belum Telah Proporsi Panjang Kisaran Nilai Tengah Sampel Matang Pematangan Matang Telah Matang Xi+1 - Xi=X qi=1-pi pi.qini-1 cm panjang Xi Ni ri pi 13-15 14 1,1461 4 1 3 15-17 16 1,2041 14 1 7 6 0,4286 0,0580 0,5714 0,0188 17-19 18 1,2553 19 3 8 8 0,4211 0,0512 0,5789 0,0135 19-21 20 1,3010 3 3 1,0000 0,0458 21-23 22 1,3424 23-25 24 1,3802 40 5 18 17 1,8496 0,1549 0,0324 Berat rata-rata gonad Ostracoberyx dorygenys dengan tingkat kematangan gonad pada tahap belum matang = 0,98 g, pematangan = 3,06 g, dan matang = 5,05 g. Secara umum berat gonad Ostracoberyx dorygenys yang berada dalam tahap matang lebih berat dibandingkan dengan gonad yang belum matang atau yang masih dalam tahap pematangan. Pada jenis Ostracoberyx dorygenys ditemukan bahwa gonad dengan berat pada tahap pematangan sudah berada pada kondisi matang gonad Gambar 45.

3.3.4.6 Peringkat penting jenis ikan demersal laut–dalam dalam komunitas