Deskripsi substrat Keadaan dasar perairan di barat laut Simeulue S4 dan barat Banda Aceh S5

Topografi dasar perairan di lokasi barat laut Simeulue dan barat Banda Aceh terlihat berbeda dimana pada lokasi di barat laut Simeulue nampak banyak terdapat gunung-gunung kecil atau berbukit-bukit, sedangkan pada pada lokasi barat Banda Aceh nampak terdapat sebuah gunung besar Gambar 19 dan Gambar 20 Luas wilayah S5 diperkirakan sebesar 3.657 km 2 , sedangkan luas wilayah S4 diperkirakan sebesar 1.967 km 2 . Fishing master yang berpengalaman dengan bantuan alat deteksi keberadaan jaring trawl di bawah air dapat mengoperasikan trawl laut-dalam pada wilayah dengan kontur dasar yang tidak rata atau berbukit bukit. Jangkauan alat tangkap trawl maksimum mencapai 1.100 m sehingga luas daerah yang masih dalam jangkauan alat tangkap trawl di S5 adalah 1.517,2 km 2 sedangkan di S4 adalah 1.863 km 2 .

3.3.2.2 Deskripsi substrat

Tipe susbtrat di laut-dalam secara umum dibagi menjadi dua yaitu substrat dasar keras hard bottom dan substrat dasar lunak soft bottom. Contoh tipe substrat dasar keras antara lain karang, batuan mangan, cangkang moluska, oseanik crust, daerah dengan elevasi ekstrim sehingga tidak terjadi akumulasi sedimen, dan daerah dimana sedimen dapat selalu terbawa arus. Beberapa jenis habitat di substrat yang keras antara lain sponges, black coral anthiphatharians, horny corals gorgonians Thisthle 2003. Jenis susbtrat di laut-dalam dapat mempengaruhi pola penyebaran fauna bentik di dasar perairan Demopolous et al. 2003. Tipe substrat di lokasi barat laut Simeulue bervariasi antara tipe substrat keras dan substrat lunak. L a tit u d e 2.5 ° 3 ° 3.5 ° 95°BT 95°BT 95°BT 96°BT 96°BT Longitude LA LK L L Br L h L L L Br L L L L L A L LK L B TL Br LAC B Br L BrL L Br LK Br L L Br KL L L LP LP L LP BL LPh Br L L,P,BB L L Br L L BrL L BLK L L L L Br BL L L L L CL L A PL LL Br L L L L L Br L Br L Br L LBB A LP LP L LAB L LAC LP Br LBB LPA B Br Br LBS PBB Br LP Br Br LP BrBr Br L C L BKL Br Br B r Br Br L L Br Br L B r Br Br PBK PBK K T Br BP B r Cs APK LP Gambar 21 Deskripsi susbtrat perairan sebelah barat laut Simeulue S4: lumpur L, tanah liat Cy, batu B, pasir P, karang K, coral C dan gorgonianantipatharian A Pada beberapa lokasi terdapat habitat substrat keras seperti horny coral gorgonians dan black coral Anthipates spp. yang cukup luas Gambar 21. Jenis coral yang diperoleh merupakan jenis coral ahermatypic yaitu jenis coral yang tidak bersimbiosis dengan zooxanthelae, jenis coral seperti ini lazim ditemui di laut dalam Veron 2000. Sampel gorgonians dan anthipates spp. yang masuk dalam jaring terlihat banyak terdapat telur-telur ikan, udang dan crustaceans yang menempel pada cabang-cabangnya. Diduga pada habitat anthiphates dan gorgonians dipergunakan oleh beberapa jenis ikan untuk meletakkan telurnya dan menjadi indikator sebagai lokasi pemijahan dari beberapa jenis ikan demersal laut-dalam . 4° 5° 6° 7° La ti tude 93°BT 94°BT 95°BT 96°BT Longitude LLLLK L L L L L,Cy L,Cy L L L L L L Gambar 22 Deskripsi susbtrat perairan barat Banda Aceh S5: lumpur L, tanah liat Cy. Tipe sedimen di lokasi S5 lebih banyak didominasi oleh lumpur Gambar 22. Pada saat pengoperasian jaring trawl di beberapa lokasi teramati juga bongkahan lumpur padat bercampur dengan batu-batu besar masuk ke dalam kantong jaring. Tipe dasar dengan lumpur masuk dalam kategori substrat dasar lunak. Pada tipe dasar lunak menurut Thistle 2003 didominasi oleh beberapa organisme bentik seperti polychaeta, nematoda dan foraminifora.

3.3.3 Jenis dan komposisi sumberdaya ikan demersal laut-dalam