Perubaha n struktur komunitas dari perairan dengan kedalaman 200

Tabel 13 Peringkat penting ikan demersal diperairan barat Aceh dibuat berdasarkan nilai INP terkecil pada Area S4 barat laut Simeulue dan S5 barat Banda Aceh Beberapa jenis ikan kemunculannya hanya satu kali dari seluruh stasiun penangkapan selain itu umumnya ikan jenis ini berukuran kecil sehingga memiliki nilai INP yang sangat kecil. Jenis ikan tidak terhitung sebagai jenis komersial sehingga tidak memiliki nilai jual tidak memiliki nilai jual, umumnya tidak dimanfaatkan dan dibuang kembali ke laut discard.

3.3.5 Perubaha n struktur komunitas dari perairan dengan kedalaman 200

m ke daerah dalam 1.000 m untuk melihat adanya zonasi pola distribusi ikan demersal laut-dalam Pola penyebaran ikan di kedua lokasi S4 dan S5 diketahui tidak merata dan cenderung membentuk kelompok-kelompok. Kekayaan jenis pada lokasi S4 cenderung meningkat pada perairan yang lebih dalam maksimum 1.000 m sebaliknya kekayaan jenis di lokasi S5 menurun pada perairan yang lebih dalam. Terlihat adanya indikasi dominansi oleh beberapa jenis ikan di kedalaman tertentu seperti H. Rubelllopterus pada kedalaman 800 m di lokasi S5 dan O. Dorygenys di Nama ikan INP Nama ikan INP 1 Alepocephalidae sp.2 0,0099 Zoarcidae sp. 0,0023 2 Bregmaceros sp. 0,0100 Leptoderma retropinnum 0,0023 3 Malthopsis annulifera 0,0101 Hyperoglyphe japonica 0,0025 4 Congridae sp.2 0,0105 Triacanthodidae sp. 0,0025 5 Bathygadus sp. 0,0107 Halicmetus sp. 0,0026 6 Atrophacanthus japonicus 0,0108 Notacanthus abbotti 0,0028 7 Cubiceps pauciradiatus 0,0109 Narcetes sp. 0,0029 8 Poecilopsetta sp. 0,0110 Nessorhamphus ingolfianus 0,0032 9 Cyttomimus affinis 0,0110 Dipturus sp. 0,0045 10 Bathyphylax bombiensis 0,0112 Physiculus sp. 0,0046 11 Ventrifossa sp.3 0,0115 Chascanopsetta sp. 0,0047 12 Scombrolabrax heterolepis 0,0116 Monomitopus sp.2 0,0050 13 Nessorhamphus ingolfianus 0,0125 Etmopterus sp. 0,0052 14 Anoplogaster cornuta 0,0127 Pyramodon sp.1 0,0052 15 Neobythites sp.1 0,0138 Pyramodon ? 0,0052 16 Pterygotrigla sp. 0,0157 Etmopterus sp. 0,0052 17 Bathyclupea argentea 0,0157 Chelidoperca sp. 0,0053 18 Ilyophis brunneus 0,0158 Scyliorhinus sp. 0,0062 19 Chlorophthalmus acutifrons 0,0196 Neobythites sp.1 0,0187 No S4 S5 kedalaman 400 m di lokasi S4. Hal ini mengindikasikan distribusi ikan akan berbeda di setiap kisaran kedalaman yang pada akhirnya membentuk zonasi. Analisis jarak kesamaan berdasarkan kisaran kedalaman dikedua lokasi berdasarkan jumlah jenis ikan dilakukan untuk memperkuat dugaan ini Tabel 14 sampai Tabel 16 ; Gambar 46 dan 47. Tabel 14 Matriks similaritas kisaran kedalaman dan jumlah jenis ikan demersal di perairan barat laut Simeulue S4 berdasarkan indeks Bray curtis Gambar 46 Dendogram klasifikasi hirarki berdasarkan similaritas jenis ikan demersal di barat laut Simeulue S4 dengan kriteria agregasi keterkaitan rata-rata group-average link Dari analisis similaritas yang menggunakan indeks jarak Bray curtis pada perairan S4 terdapat indikasi adanya zonasi distribusi jenis ikan berdasarkan kisaran kedalaman. Pada kisaran kedalaman 600-700 m dan 700-800 m memiliki tingkat similaritas yang cukup tinggi yaitu 50 sehingga dapat diduga bahwa Matriks similaritas 400-500 m 500-600 m 600-700 m 700-800 m 800-900 m 900-1.000 m 400-500 m 0,000 -7,019 -3,845 -2,229 -0,659 -0,118 500-600 m 7,019 0,000 -24,285 -17,301 -9,666 -0,828 600-700 m 3,845 24,285 0,000 -50,588 -23,774 -6,423 700-800 m 2,229 17,301 50,588 0,000 -35,308 -13,643 800-900 m 0,659 9,666 23,774 35,308 0,000 -9,197 900-1000 m 0,118 0,828 6,423 13,643 9,197 0,000 400-500 m 500-600 m 600-700 m 700-800 m 800-900 m 900-1000 m 400-500 m 0,0001,000 500-600 m 0,2200,401 0,0001,000 600-700 m 0,2840,085 0,0630,974 0,0001,000 700-800 m 0,3780,011 0,1580,510 0,0940,840 0,0001,000 800-900 m 0,0550,123 0,1650,602 0,2280,141 0,3230,017 0,0001,000 900-1000 m 0,4640,263 0,2430,843 0,1800,947 0,0850,998 0,4090,372 0,0001,000 jenis dan jumlah individu pada kisaran kedalaman ini relatif tidak berbeda. Dibandingkan dengan kisaran kedalaman 400-500 m dan 900-1.000 m, tingkat similaritasnya sangat rendah sehingga diduga jenis dan jumlah individu ikan demersal pada kedalaman 600-800 m akan berbeda dengan kisaran kedalaman 400-500 m dan 900-1.000 m. Uji ANOVA densitas dan kedalaman dilakukan untuk memastikan perbedaan ini Tabel 15 . Sebelum analisis dilakukan standarisasi data tangkapan dengan metode swept area sehingga menghasilkan data CPUA perjenis ikan. Data tersebut kemudian di transformasi dengan log 10 untuk memenuhi asumsi analisis dengan ANOVA Tabel 15 Hasil uji one way anova di lokasi perairan barat laut Simeulue S4 SS df MS F P Strata kedalaman 2,9648 5 2,5929 3,8273 0,02 CPUAjenis ikan 540,6267 798 0,6775 Total 553,5916 803 Tabel 16 Hasil uji post hoc dilokasi perairan barat laut Simeulue S4 Hasil uji statistik pada CPUA perjenis ikan pada kisaran kedalaman yang berbeda di lokasi S4 menunjukkan hasil berbeda nyata ANOVA, p0.02, uji perbedaan antar kedalaman dilanjutkan dengan uji post hoc dimana kisaran kedalaman 400-500 m dan 700-800 m berbeda nyata p 0.01 Tabel 16. Hal ini menunjukkan bahwa densitas jenis ikan pada kisaran kedalaman 700-800 m sangat berbeda dengan densitas jenis ikan pada kisaran kedalaman 400-500 m. Informasi ini dikombinasikan dengan analisis similaritas jenis dan jumlah individu Bray curtis, maka dapat diketahui bahwa struktur komunitas jenis, jumlah individu dan densitas pada kisaran kedalaman 400-500 m berbeda dengan struktur komunitas pada kisaran kedalaman 700-800 m. Kisaran kedalaman 700-800 m juga berbeda densitasnya dengan kisaran kedalaman 800-900 m p0.017, antara kedua kisaran kedalaman tersebut tingkat kesamaan jenis dan jumlah individunya hanya sekitar 30 . Pada lokasi S5 nilai similaritas kisaran kedalaman 500-600 m dan 700-800 m sekitar 76 , demikian pula dengan kisaran kedalaman 600-700 m tingkat similaritasnya sebesar 55 . sehingga pada kisaran kedalaman 500 m sampai 800 m jenis dan jumlah individu ikan relatif hampir sama Tabel 17 dan Gambar 47. Tabel 17 Matriks similaritas kisaran kedalaman dan jumlah jenis ikan demersal di perairan barat Banda Aceh S5 berdasarkan indeks Bray curtis. Gambar 47 Dendogram klasifikasi hirarki berdasarkan similaritas jenis ikan demersal di perairan barat Banda Aceh S5 dengan kriteria agregasi keterkaitan rata rata group-average link Nilai similaritas kisaran kedalaman 400-500 m terhadap kelompok kisaran kedalaman 500-800 m sangat rendah yaitu sekitar 6 . Uji one way ANOVA densitas jenis ikan terhadap kedalaman berbeda nyata ANOVA, p 0.019 ditampilkan pada Tabel 18. Matriks similaritas 300-400 m 400-500 m 500-600 m 600-700 m 700-800 m 800-900 m 300-400 m 0,000 -4,174 -1,748 -1,075 -5,322 -25,059 400-500 m 4,174 0,000 -21,470 -0,331 -0,701 -1,082 500-600 m 1,748 21,470 0,000 -33,758 -76,251 -10,125 600-700 m 1,075 0,331 33,758 0,000 -38,257 -4,364 700-800 m 5,322 0,701 76,251 38,257 0,000 -16,400 800-900 m 25,059 1,082 10,125 4,364 16,400 0,000 Tabel 18 Hasil uji one way anova di lokasi S5 SS df MS F P Strata kedalaman 13,884 5 2,7767 2,7504 0,019 CPUAjenis ikan 331,142 328 1,0096 Total 345,126 333 Tabel 19 Hasil uji post hoc dilokasi S5 300-400 m 400-500 m 500-600 m 600-700 m 700-800 m 800-900 m 300-400 m 0,0001,000 400-500 m 0,0221,000 0,0001,000 500-600 m 0,5720,095 0,5940,036 0,0001,000 600-700 m 0,3890,438 0,4110,263 0,1830,892 0,0001,000 700-800 m 0,3440,602 0,1960,425 0,1760,786 0,0451,000 0,0001,000 800-900 m 0,1450,988 0,1660,968 0,4270,221 0,1820,761 0,1870,896 0,0001,000 Hasil uji post hoc pada lokasi S5 menunjukkan bahwa hanya kedalaman 400-500 m terhadap 500-600 m yang berbeda nyata p 0.036 sedangkan kedalaman yang lain tidak berbeda Tabel 19. Diduga di lokasi S5 terjadi perubahan struktur komunitas jenis, jumlah individu dan densitas pada kedalaman 500 m, hal ini menyebabkan terjadi perbedaan pengelompokan struktur komunitas pada kisaran kedalaman 300-500 m dan 500-900 m. Sebaran jenis ikan yang memiliki peran penting dalam komunitas adalah: 1. O.dorygenys OD, 2. D. pauciradiatus DP, 3. B. splendens BS, 4. H. rubellopterus HR, 5. H. crassispinus HC, 6. C. divergens CD, 7. Glypthophidium sp. GL, 8. Chlorophthalmus sp.1 CHL, 9. N. solitarium NS. 10. L. niger LN, 11. Grammicolepis sp.1 GR, 12 Muraenosox sp. MU, 13. H. longirostra HL, 14. B. tenuis BT dideskripsikan zonasi penyebarannya seperti yang disajikan pada Gambar 48 dan 49. Jenis ikan Ostracoberyx dorygenys OD di lokasi S4 memiliki sebaran dengan kisaran kedalaman yang relatif lebih sempit 400-600 m, sedangkan Caelorinchus divergens CD dan Ophididae sp.1 OP memiliki sebaran dengan kisaran kedalaman yang lebih lebar 600-1.000 m. Walaupun kedua jenis ikan tersebut memiliki kisaran sebaran yang sama lebarnya namun secara kuantitas terdapat perbedaan dimana densitas Caelorinchus divergens CD lebih tinggi pada kisaran kedalaman 700-800 m sedangkan Ophididae sp.1 pada kisaran kedalaman 900-1.000 m. Beryx splendens BS, Diretmoides pauciradiatus DP juga menyebar dengan kisaran kedalaman yang lebar 400-850 m namun secara kuantitas berkurang pada kedalaman yang lebih dalam dan lebih terkonsentrasi pada kisaran kedalaman 500-650 m. Pola distribusi ikan dilokasi S4 pada Gambar 48 menunjukkan adanya preferensi wilayah kedalaman. Selain itu beberapa jenis ikan demersal memiliki wilayah sebaran yang cukup luas seperti jenis Caelorinchus divergens, Diretmoides pauciradiatus dan Ophididae sp.1 menunjukkan mobilitas yang cukup tinggi. Gambar 48 Distribusi kedalaman m ikan demersal laut-dalam di lokasi barat laut Simeulue S4. Jenis ikan dari kiri ke kanan ke arah perairan yang lebih dalam adalah : Ostracoberyx dorygenys OD, Beryx splendens BS, Diretmoides pauciradiatus DP, Hoplosthethus crassispinus HC, Hoplostethus rubellopterus HR, Glyptophidium sp. GL, Caelorinchus divergens CD, Lamprogrammus niger LN, Ophididae sp.1 OP, Melanonus zugmayeri MZ. Distribusi beberapa ikan yang memiliki peran penting dalam komunitas di lokasi S5 juga menunjukkan preferensi wilayah. Beberapa jenis ikan memiliki sebaran dengan kisaran kedalaman yang cukup lebar 350-860 m seperti Hoplostethus rubellopterus HR, Caelorinchus divergens CD, Nettastoma solitarium NS. Preferensi wilayah kedalaman masih tetap terlihat Gambar 49. Sebaran yang cukup lebar pada kisaran kedalaman 500-800 m dengan densitas yang besar adalah jenis Hoplostethus rubellopterus HR. Dasar perairan Gambar 49 Distribusi kedalaman m ikan demersal laut-dalam di lokasi barat Banda Aceh S5. Jenis ikan dari kiri ke kanan ke arah perairan yang lebih dalam adalah: Chlorophthalmus sp.1 CHL, Ostracoberyx dorygenys OD, Beryx splendens BS, Benthodesmus tenuis BT, Muraenosox sp. MU, Hoplosthethus crassispinus HC, Diretmoides pauciradiatus DP, Hoplostethus rubellopterus HR, Caelorinchus divergens CD, Nettastoma solitarium NS

3.4 Pembahasan

Rata-rata densitas ikan demersal laut dalam di barat laut Simeulue adalah 0,13 – 2,6 tonkm 2 sedangkan di barat Banda Aceh rata-rata densitasnya adalah 0,3 – 18,8 tonkm 2 . Densitas ini tidak jauh berbeda dengan densitas ikan demersal laut-dalam dari wilayah timur Atlantik pada kedalaman 800-1.200 m sebesar 0,2 – 13,7 tonkm 2 Merrett et al. 1991, diacu dalam Williams et al. 2001 dan tenggara Pasifik pada kedalaman 200 - 1.500 m 1,5 – 12 tonkm 2 Pearcy et al. 1982, diacu dalam Williams et al. 2001. Apabila dibandingkan dengan densitas ikan demersal di laut Jawa sebesar 2,15 – 3,24 tonkm 2 Pauly et al. 1996 densitas ikan demersal di laut dalam di perairan lokasi S4 dan S5 masih lebih besar. Di wilayah Asia tenggara dari hasil survey KR. Fridjoft Nansen dilaporkan bahwa rata-rata densitas ikan demersal pada kisaran kedala man 10 – 200 m antara lain di timur Malaysia = 6,5 tonkm 2 , barat Malaysia = 10,3 tonkm 2 , barat Thailand = 8,1 tonkm 2 dan Burma 9,2 tonkm 2 . Densitas yang agak tinggi terdapat di daerah Srilanka yaitu sebesar 45,4 tonkm 2 Dasar perairan