tidak terlampau dalam yaitu dengan kisaran 400 – 600 m. Pada lokasi ini banyak ditangkap ikan jenis Beryx splendens Gambar 31 A.
Gambar 31 Distribusi CPUA kgkm
2
pada A lokasi barat laut Simeulue S4 dan B lokasi barat Banda Aceh S5
Pada lokasi barat Banda Aceh densitas yang besar ditemukan pada kedalaman yang lebih dalam dengan kisaran 600-800 m. Pada lokasi ini banyak
dijumpai jenis Hoplostethus rubellopterus Gambar 31 B. Pada kedua lokasi perkiraan CPUA yang tinggi cenderung berada pada wilayah yang dekat dengan
wilayah slope Gambar 30.
3.3.4.4 Hubungan kedalaman, densitas, dan keanekaragaman ikan demersal
laut-dalam .
Korelasi negatif yang kuat R
2
= 0,9 antara rata-rata densitas CPUA kgkm
2
dan nilai indeks keanekaragaman H’ ditunjukkan pada Gambar 32 di lokasi barat laut Simeulue S4. Nilai korelasi ini menjelaskan bahwa terdapat
kecenderungan yang kuat apabila nilai keanekaragaman tinggi maka CPUA kgm
2
akan rendah.
CPUA kgkm2stasiun 52.07 to 312.4
312.4 to 582.9 582.9 to 849.9
849.9 to 1,492 1,492 to 8,326
-1050 -1000
-950 -900
-850 -800
-750 -700
-650 -600
-550 -500
-450 -400
-350 -300
-1600 -1550
-1500 -1450
-1400 -1350
-1300 -1250
-1200 -1150
-1100 -1050
-1000 -950
-900 -850
-800 -750
-700 -650
-600 -550
-500 -450
-400 -350
-300 -250
CPUA Kgkm2 stasiun 38.4 to 205.0
205.0 to 755.6 755.6 to 2,281.3
2,281.3 to 13,160.9 13,160.9 to 59,840.0
A B
Gambar 32 Hubungan antara CPUA dan indeks keanekaragaman H’ di perairan barat laut Simeulue S4
Hubungan antara nilai indeks keanekaragaman H’ dengan kedalaman menunjukkan kecenderungan keanekaragaman akan semakin tinggi dengan
bertambahnya kedalaman seperti yang disajikan pada Gambar 33. Di lokasi S4 keanekaragaman pada kisaran kedalaman 400-500 m jauh lebih rendah
dibandingkan pada kisaran kedalaman yang lainnya yaitu sekitar 0,6 sedangkan keanekaragaman yang paling tinggi berada pada kisaran kedalaman 700-800 m
hampir mencapai sekitar 3.
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0 3.5
400-500 500-600
600-700 700-800
800-900 900-1000
Kedalaman m Indeks keanekaragaman H di S4
Gambar 33 Hubungan nilai indeks keanekaragaman dengan kedalaman di perairan barat laut Simeulue S4.
Keanekaragaman di lokasi S4 pada kedalaman 400-500 m paling rendah, sebaliknya rata-rata CPUA paling tinggi dibandingkan dengan kisaran kedalaman
yang lain. Pada kisaran kedalaman 700 -800 m dan 900 – 1.000 m rata-rata CPUA
Hubungan antara CPUA dengan indeks keanekaragaman H di S4
y = -1104.1x + 3428.4 R
2
= 0.9075
- 500
1,000 1,500
2,000 2,500
3,000
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0 3.5
Indeks Keanekaragaman H Rata-rata CPUA kgkm2
paling rendah dibandingkan dengan kisaran kedalaman yang lain. Gambar 32 dan Gambar 33 menunjukkan bahwa di lokasi S4 CPUA yang tinggi cenderung
diperoleh pada wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman yang rendah.
- 500
1,000 1,500
2,000 2,500
3,000 400-500
500-600 600-700
700-800 800-900
900-1000 Kedalaman m
Rata-rata CPUA Kgkm
2
di S4
Gambar 34 Hubungan nilai rata-rata CPUA dengan kedalaman di perairan barat laut Simeulue S4
Rata-rata CPUA di lokasi S4 semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman Gambar 34. Rata rata CPUA di lokasi barat Banda Aceh S5
memiliki nilai korelasi negatif yang cukup kuat dengan nilai keanekaragaman R
2
=0,65, yaitu apabila nilai keanekaragaman tinggi maka CPUA akan rendah Gambar 35. Tren ini sama dengan lokasi S4 yang mengindikasikan bahwa
struktur komunitas keanekaragaman dapat berpengaruh langsung terhadap besarnya densitas pada kedua lokasi dimana dengan nilai indeks keanekaragaman
yang lebih tinggi maka densitas ikan akan berkurang
Hubungan antara CPUA dengan indeks keanekaragaman H di S5
y = -8874.6x + 17329 R
2
= 0.6467
- 5,000
10,000 15,000
20,000
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
Indeks Keanekaragaman H Rata-rata CPUA Kgkm2
Gambar 35 Hubungan antara CPUA dan indeks keanekaragaman H’ di perairan barat Banda Aceh S5
Indeks keanekaragaman di lokasi S5 semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman, dan mencapai nilai indeks keanekaragaman terendah
pada kisaran kedalaman 600-700 m. Pada kisaran kedalaman 700-800 m dan 800-900 m nilai indeks keanekaragaman kembali naik Gambar 36. Beberapa
jenis ikan seperti Ostracoberyx dorygenys, Antigonia capros sudah tidak dijumpai lagi pada kedalaman yang lebih dalam, hal ini mengindikasikan adanya
keterbatasan fisiologis beberapa jenis ikan terhadap kondisi lingkungan pada kedalaman yang lebih dalam Levinton 2001.
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
300-400 400-500
500-600 600-700
700-800 800-900
Kedalaman m Indeks keanekaragaman H di S5
Gambar 36 Hubungan nilai indeks keanekaragaman dengan kedalaman di perairan barat Banda Aceh S5
Secara alamiah jenis ikan yang mampu bertahan pada kedalaman yang lebih dalam akan dapat mendominasi komunitas karena berkurangnya pesaing,
sehingga peristiwa dominansi kerap terjadi. Pada lokasi S5 CPUA yang tinggi diperoleh pada kedalaman 500 sampai 800 m dimana jenis ikan yang
mendominasinya adalah Hoplostethus rubellopterus.
- 5,000
10,000 15,000
20,000 300-400
400-500 500-600
600-700 700-800
800-900 Kedalaman m
Rata-rata CPUA KgKm
2
di S5
Gambar 37 Hubungan nilai CPUA dengan kedalaman di perairan barat Banda Aceh S5
Rata-rata CPUA di lokasi S5 terlihat rendah pada kisaran kedalaman 300 – 500 m dan 800-900 m namun cukup tinggi pada kisaran kedalaman
500 – 800 m Gambar 37. Apabila dihubungkan dengan nilai keanekaragaman maka nilai rata-rata CPUA relatif rendah pada wilayah dengan nilai
keanekaragaman yang tinggi sehingga di lokasi S5 indeks keragaman yang tinggi cenderung memiliki densitas yang rendah.
3.3.4.5 Distribusi ikan demersal laut-dalam pada kisaran kedalaman yang