Peluang Pasar Faktor Eksternal Kompetensi Pengrajin Tempe

memiliki kemampuan manajemen dan teknologi yang memadai, juga kurang memiliki informasi pasar. Menurut Partomo dan Soejoedono 2004 UKM menghadapi kendala dalam mempertahankan atau mengembangkan usahanya, antara lain kurangnya pengetahuan dalam mengelola usaha, kekurangan modal, dan lemah di bidang pemasaran, untuk itu pembinaan UKM pertama-tama harus ditujukan kepada upaya meningkatkan kemampuan manajemen di bidang pemasaran, keuangan dan personalia. Demikian juga menurut Haswell Riyanti, 2003 salah satu penyebab kegagalan usaha kecil adalah lemahnya kemampuan manajerial. Menurut Ravianto 1986 manajemen merupakan landasan utama bagi peningkatan produktivitas, dengan berlandaskan manajemen yang baik, akan terkondisi tenaga kerja, modal, teknologi dan bahan baku yang tepat sesuai kinerja yang diinginkan, dengan cara mengelola masukan yang terbatas untuk menghasilkan lebih banyak produk dan jasa. Di sini terjadi hubungan antara masukan berupa sumber daya dan keluaran berupa produk dan jasa.

2.4.1. Peluang Pasar

Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk dipuaskan, mempunyai uang untuk dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakannya. Pasar juga dapat berarti sejumlah permintaan barang dan jasa oleh pembeli potensial William, 1991. Sedangkan pemasaran menurut Meredith, dkk 2005, adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mengenal siapa yang menjadi konsumen, apa yang mereka butuhkan, serta bagaimana cara memuaskan mereka dengan memperoleh keuntungan daripadanya. Pertanyaan 1 siapa yang menjadi konsumen, 2 apa yang mereka butuhkan, dan 3 apa yang harus diberikan kepada konsumen, untuk menjawabnya diperlukan suatu penelitian pasar. Pemasaran mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi, dengan mengukur besarnya permintaan, serta cara yang diinginkan pelanggan. Menurut Kotler 1990 untuk meningkatkan keberhasilan jual beli, seorang pengusaha harus melakukan analisis keinginan pelanggan, dan apa yang dapat diberikannya. Prinsip ini adalah mengetahui informasi tentang permintaan dan kondisi pasar, atau disebut penelitian pasar. Penelitian diperlukan untuk memperoleh informasi pasar tentang 1 tujuan pelanggan membeli, 2 untuk apa pelanggan membeli, dan 3 apa yang diinginkan pelanggan. Data yang dibutuhkan, sumber data dan cara memperolehnya merupakan hal yang harus diketahui oleh pengrajin industri tempe. Menurut Kartasapoetra 1992 dengan diperolehnya informasi pasar maka dapat diramalkan mutu produk yang diinginkan, strategi meningkatkan permintaan, dan cara penjualan yang efektif. Hasil penelitian pasar dapat memberi informasi kepada pengrajin ada tidaknya peluang pasar. Peluang pasar dapat diidentifikasi melalui 1 permintaan barang lebih besar dari yang ditawarkan, dan 2 mutu barang yang ditawarkan atau pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harga yang harus dibayar oleh pelanggan. Menurut Zimmerer Suryana, 2003 peluang pasar dapat terjadi apabila 1 pesaing tidak aktif, 2 pesaing tidak memiliki teknologi tepat guna, dan 3 pesaing tidak memiliki strategi pemasaran. Kondisi demikian terbuka peluang pasar bagi pengrajin untuk memanfaatkannya, menurut Scarborough Suryana, 2003 ciri wirausaha adalah selalu mencari peluang.

2.4.2. Bahan baku