Pendidikan Formal Faktor Internal Kompetensi Pengrajin Tempe

2.3.3. Pendidikan Formal

Tingkat pendidikan, sangat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak seseorang dalam menjalankan perannya sebagai anggota masyarakat yang memiliki berbagai aktivitas dan tanggungjawab. Pendidikan yang pernah diperoleh seseorang akan mempengaruhi pandangan dan tindakkannya. Dillon dkk 1985 menyatakan bahwa pendidikan dapat mengubah pola pikir dan daya nalar seseorang. Slamet 1992 mengemukakan bahwa pendidikan seseorang akan mempengaruhi perilaku individu, baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Kompetensi yang diperoleh pada saat mengikuti pendidikan, membekali seseorang untuk berkembang dan menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya. Staw Riyanti, 2003 mengatakan bahwa pendidikan berperan penting, karena memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan, dimana setelah seseorang memutuskan terjun ke dunia usaha, maka orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi, cenderung lebih berhasil dari pada orang yang berpendidikan lebih rendah. Diduga orang yang berpendidikan lebih tinggi, lebih memiliki berbagai pengetahuan dan sistem manajemen yang dapat membantu dalam mengelola usaha. Orang yang berpendidikan lebih tinggi lebih sadar akan realitas dunia usaha, dan menggunakan kemampuan belajarnya untuk mengelola usaha sehingga menjadi lebih baik. Menurut Riyanti 2003 pendidikan berperan penting karena memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan, lebih-lebih ketika menemui masalah di tengah jalan. Sedangkan Tilaar 1997 menjelaskan bahwa fungsi pendidikan adalah proses eksplorasi potensi individu dan cara manusia mampu mengontrol potensinya yang telah dikembangkan agar dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidupnya. Riyanti 2003 berpendapat bahwa pendidikan memainkan peranan penting pada saat wirausaha mencoba mengatasi masalah-masalah, dan mengoreksi penyimpangan dalam praktek usaha. Meskipun pendidikan formal bukan syarat untuk memulai usaha baru, pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal memberi dasar yang baik apabila pendidikan formal tersebut terkait langsung dengan bidang usaha yang di kelola . Menurut para ahli tersebut, pendidikan formal yang pernah diperoleh seseorang mempengaruhi cara mengelola usaha. Namun hasil penelitian Balton Partomo dan Soejoedono, 2004 untuk pimpinan UKM pada umumnya kurang atau tidak mengenyam pendidikan formal, atau mempunyai pendapat yang lemah terhadap pentingnya pendidikan atau pelatihan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa pendidikan formal dapat mempengaruhi keberhasilan usaha kecil menengah, dengan asumsi bahwa pendidikan yang baik akan mempengaruhi cara seseorang memahami dan mengelola persoalan-persoalan yang dihadapi.

2.3.4. Sifat Wirausaha