III. KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Berpikir
Setelah menelaah  tinjauan pustaka yang  diuraikan pada Bab 2, dapat diketahui bahwa kompetensi pengrajin tempe berhubungan dengan
keberhasilan dalam   mengelola usaha, sedangkan kompetensi berhubungan dengan  faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi  1 usia, 2
pengalaman, 3 pendidikan formal, 4 sifat kewirausahaan, dan 5 motivasi. Sedangkan faktor eksternal meliputi  1 peluang pasar, 2 ketersedian bahan
baku, 3 modal, 4 tenaga kerja, dan 5 kebijakan pemerintah. Sejauh mana keberhasilan  usaha industri tempe, untuk mengetahuinya
digunakan parameter kinerja yang  dicapai. Rue dan Byars Riyanti, 2003 mendefinisikan kinerja sebagai tingkat pencapaian hasil atau tingkat pencapaian
tujuan organisasi. Berdasarkan hubungan antara kompetensi pengrajin dengan kinerja
industri tempe,  dapat dirancang kerangka berpikir yang terdiri dari   dua peubah tak bebas yakni, kompetensi pengrajin tempe Y
1
, dan kinerja industri  tempe Y
2
, untuk peubah bebas dibagi menjadi  dua yaitu faktor  internal X
1
dan eksternal X
2
. Kompetensi pengrajin  tempe Y
1
memuat aspek: membuat rencana usaha, memproduksi,  memasarkan hasil produksi, melakukan evaluasi kinerja
usaha, dan melakukan perbaikan  mutu. Sedangkan untuk kinerja industri tempe Y
2
memuat aspek: omset dan mutu tempe. Faktor internal X
1
terdiri dari,   usia X
1.1
, pengalaman X
1.2
, pendidikan formal X
1.3
, sifat wirausaha X
1.4
, dan motivasi X
1.5
. Faktor eksternal X
2
terdiri dari:  peluang pasar X
2
.
1
, bahan baku X
2.2
, modal X
2.3
, tenaga kerja X
2.4
, dan kebijakan pemerintah X
2
.
5
. Berdasarkan uraian kerangka berpikir tersebut, maka penelitian
“Hubungan Kompetensi Pengrajin Dengan Kinerja Industri  Tempe: Kasus Usaha Kecil Anggota KOPTI  Kabupaten Cianjur” disajikan dalam diagram Gambar 2.
Gambar 2: Kerangka berpikir peneliti
3.2. Hipotesis
Sesuai dengan tujuan penelitian dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1  Terdapat hubungan nyata positif antara faktor internal dan eksternal dengan kompetensi pengrajin tempe
2  Terdapat hubungan nyata positif antara kompetensi pengrajin tempe dengan kinerja industri tempe
Faktor Eksternal X
2
1. Peluang pasar X
2.1
2. Bahan baku X
2.2
3. Modal X
2.3
4. Tenaga kerja X
2.4
5 .
Kebijakan Pemerintah X
2
.
5
Kinerja  Industri Tempe Y
2
1. Omset 2. Mutu tempe
• Membuat rencana usaha • Memproduksi
• Memasarkan hasil produksi •  Melakukan evaluasi kinerja usaha
•  Melakukan perbaikan mutu
Faktor Internal X
1
1. Usia X
1.1
2. Pengalaman X
1.2
3. Pendidikan Formal X
1.3
4. Sifat wirausaha X
1.4
5. Motivasi X
1.5
1 . Pengetahuan
2. Sikap 3. Keterampilan
KOMPETENSI PENGRAJIN TEMPE Y
1
Kesejahteraan Pengrajin Tempe Meningkat
IV.  METODE PENELITIAN