Penggunaan Input Usahatani Kentang

144 anggota keluarga pria maupun wanita lebih rendah dari potensi hari kerja anggota keluarga rumahtangga petani ssayuran ampel selama satu tahun yang ditunjukkan oleh adanya surplus. Surplus hari kerja pada anggota keluarga pria lebih rendah daripada anggota keluarga wanita. Diantara kegiatan usaha yang dilakukan rumahtangga petani sayuran sampel menunjukka bahwa waktu yang tercurah bagi pria maupun wanita untuk kegiatan usahatani relatif lebih besar dibandingkan waktu yang tercurah untuk kegiatan di luar usahatani seperti berburuh tani dan kegiatan di luar pertanian. Kondisi tersebut terjadi karena risiko produksi pada usahatani sayuran relatif lebih tinggi sehingga dibutuhkan penanganan yang relatif lebih intensif yang ditunjukkan oleh curahan kerja yang lebih besar pada usahatani sendiri. Usahatani sayuran memberikan peran yang penting bagi rumahtangga petani sayuran sampel dalam menyediakan lapangan kerja.

5.6. Penggunaan Input Usahatani

Usahatani sayuran yang akan dijelaskan dalam sub bab ini mencakup dua komoditas yang dominan diusahakan rumahtangga petani sayuran sampel yaitu kentang dan kubis. Penggunaan input usahatani terdiri dari luas lahan garapan, penggunaan benih, pupuk, tenaga kerja dan obat-obatan. Uraian mengenai masing-masing input tersebut dijelaskan pada bagian berikut.

5.6.1. Penggunaan Input Usahatani Kentang

Penggunaan input pada usahatani kentang berbeda-beda antar musim tanam. Rata-rata penggunaan input pada usahatani kentang menurut musim tanam dapat dilihat pada Tabel 15. 145 Tabel 15. Rata-rata Penggunaan Input dan Produktivitas pada Usahatani Kentang per Hektar Menurut Musim Tanam pada Rumahtangga Petani Sayuran Sampel di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Tahun 20052006 Uraian MKI MKII MH Luas lahan ha 0.53 0.40 0.60 Pupuk Nitrogen kg 384.14 395.63 469.08 Pupuk Phosphor kg 526.23 494.29 323.29 Pupuk Kalium kg 255.88 349.42 245.95 Pupuk Kandangkg 19701.83 17613.93 22529.01 Benih kg 1699.22 1466.33 1550.79 Obat-obatan Rp 5631270.00 4573362.00 7290960.00 T.K Pria dalam Keluarga HOK 245.89 229.83 260.07 T. K Pria Luar Keluarga HOK 287.41 271.63 306.95 T.K Wanita dalam keluarga HOK 158.62 145.97 169.82 T.K Wanita Luar Keluarga HOK 179.30 168.35 189.43 Produktivitas kgha 20631.68 18136.77 23211.66 Rata-rata luas lahan garapan pada usahatani kentang yang diusahakan oleh rumahtangga petani sayuran sampel pada musim hujan MH lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau I MKI maupun musim kemarau II MK II. Luas lahan garapan pada usahatani kentang yang dikelola rumahtangga petani sayuran sampel yang diusahakan pada musim hujan MH rata-rata sebesar 0.60 hektar. Tingginya luas lahan garapan pada musim hujan dikarenakan pada musim hujan ketersediaan air sangat cukup sebagai salah satu kebutuhan utama bagi tanaman kentang. Dengan pemikiran seperti itu, rumahtangga petani sayuran sampel meningkatkan penggunaan luas lahan garapan kentang. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa akses rumahtangga petani meningkatkan luas lahan garapan di Kecamatan Pangalengan relatif mudah karena dapat memanfaatkan lahan kehutanan, perkebunan, desa maupun pribadi dengan sistem sewa. Dalam penggunaan pupuk, rumahtangga petani sayuran tidak hanya menggunakan pupuk pabrik atau pupuk anorganik saja tetapi juga menggunakan 146 pupuk organik seperti pupuk kandang. Beberapa jenis pupuk pabrik diantaranya pupuk nitrogen, phosphor dan kalium. Pada penggunaan pupuk nitrogen ternyata penggunaan pada musim hujan relatif lebih besar dibandingkan pada saat musim kemarau I dan musim kemarau II. Hal tersebut dikarenakan pada musim hujan pupuk mudah terbawa arus air sehingga penggunaannya menjadi bertambah. Sedangkan penggunaan pupuk phosphor dan kalium mempunyai perbedaan pola penggunaan dengan penggunaaan pupuk nitrogen pada setiap musim tanam. Selanjutnya dalam penggunaan pupuk organik, rumahtangga petani menggunakan pupuk kandang khususnya yang berasal dari kotoran ayam maupun sapi. Khusus pada pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam, terdapat empat macam kotoran ayam yang didasarkan pada sumber ayamnya sebagai berikut : a postal merupakan ayam sayur yang berumur 35 hari jumlahnya sedikit, b jantan merupakan ayam bertelur umur 2.5 bulan jumlahnya sedang, c pitik merupakan ayak bibit dan d batere yang paling bagus, murni merupakan ayam bertelur panggung. Dalam penggunaan pupuk kandang ternyata lebih tinggi dibandingkan penggunaan pupuk anorganik atau pupuk pabrik. Hal tersebut dilakukan karena sangat berhubungan dengan tingkat kesuburan lahan yang semakin menurun karena penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kandang pada musim hujan relatif lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau. Lebih lanjut mengenai penggunaan benih menunjukkan bahwa pada musim hujan penggunaan benih lebih rendah dibandingkan pada musim kemarau I dan musim kemarau II. Pada musim hujan, kondisi kebutuhan air cukup sehingga tidak banyak yang dilakukan penyulaman benih. Sedangkan pada musim kemarau kebutuhan air sangat kurang sehingga banyak benih mati dan harus disulam atau 147 diganti. Terdapat dua jenis varietas benih kentang yang umum dikenal rumahtangga petani sayuran yaitu varietas granula dan atlantik. Rata-rata rumahtangga petani sayuran sampel menggunakan benih kentang varietas granula. Pada umumnya kentang yang beredar di pasar dan menjadi konsumsi rumahtangga akhir adalah varietas granula. Sedangkan varietas atlantik merupakan varietas kentang yang menjadi konsumsi industri pengolahan seperti Indofood dan makanan siap saji fast food seperti Kentucky Fried Chicken KFC, Mc Donald dan lainnya. Sedangkan yang mengusahakan varietas atlantik sangat sedikit karena penanaman atlantik biasanya melalui kerjasama antara rumahtangga petani dengan perusahaan seperti Indofood, yang mana benih berasal dari perusahaan. Selanjutnya pada penggunaan tenaga kerja dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin yaitu tenaga kerja pria dan wanita. Sedangkan berdasarkan sumbernya, penggunaan tenaga kerja dapat berasal dari dalam keluarga atau luar keluarga. Kedua sumber penggunaan tenaga kerja tersebut dapat saling bersubstitutsi. Pada setiap musimnya penggunaan tenaga kerja pria maupun wanita yang berasal dari luar keluarga lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja dalam keluarga. Hal tersebut dikarenakan kegiatan rumahtangga petani sayuran sampel tidak hanya pada kegiatan on farm saja tetapi juga kegiatan lainnya seperti off farm dan non farm. Pada penggunaan obat-obatan seperti pestisida, fungisida, insektisida dan lainnya yang diukur dari nilainya menunjukkan bahwa pada musim hujan penggunaan obat-obatan relatif lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau I dan musim kemarau II. Hal tersebut dikarenakan pada musim hujan, cuaca sangat 148 lembab sehingga banyak serangan hama dan penyakit tanaman. Sebaliknya pada musim kemarau serangan hama dan penyakit tanaman relatif kecil karena udara tidak lembab. Oleh karena itu pada musim hujan rumahtangga petani sayuran sering melakukan penyemprotan setiap dua hari sekali sehingga pada musim hujan penggunaan obat-obatan menjadi semakin tinggi. Sebaliknya pada musim kemarau, penyemprotan dapat dilakukan setiap tujuh hari sekali sehingga penggunaan obata-obatan relatif lebih rendah dibanding pada saat musim hujan. Adapun produktivitas kentang yang dihasilkan rumahtangga petani sayuran sampel pada musim hujan 23211.66 kgha lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau I 20631.68 kgha dan musim kemarau II 18136.77 kgha. Tingginya produktivitas kentang pada musim hujan dikarenakan pada musim hujan ketersediaan air sangat cukup sehingga tidak menghambat perumbuhan kentang. Kondisi itu berbeda pada saat musim kemarau yang mana ketersediaan air sangat kurang sehingga produktivitas kentang yang dihasilkan rumahtangga petani sayuran sampel menjadi lebih rendah dibandingkan pada musim hujan. Meskipun demikian kondisi hama dan penyakit juga mempengaruhi produktivitas. Pada musim kemarau kondisi serangan hama dan penyakit relatif rendah tetapi ketersediaan air kurang dan tidak semua rumahtangga mampu mengatasi dengan penggunaan pompa atau sprinkle. Sedangkan pada musim hujan ketersediaan air sangat cukup meskipun serangan hama dan penyaki tanaman sangat besar tetapi masih mampu diatasi semua rumahtangga petani dengan aplikasi obat-obatan.

5.6.2. Penggunaan Input Usahatani Kubis