Kegiatan Kerja Anggota Rumahtangga Petani

140 pendidikan tertinggi bagi anggota keluarganya menjadi salah satu tujuan bagi rumahtangga petani sayuran sampel. Adapun dilihat dari pengalaman berusahatani, rata-rata kepala keluarga rumahtangga petani sayuran sampel sudah berpengalaman selama 28-29 tahun. Kegiatan berusahatani sudah dilakukan kepala keluarga baik pada saat masih sekolah maupun sebelum menikah. Hal itu menunjukkan bahwa usahatani sayuran di Kecamatan Pangalengan pada umumnya bersifat turun menurun sehingga saat anak-anak masih kecil sudah dilibatkan dalam kegiatan usahatani. Selanjutnya menurut jumlah anggota keluarga menunjukkan bahwa rata- rata jumlah anggota keluarga rumahtangga petani sayuran sampel berkisar antara tiga 3 orang sampai empat 4 orang. Itu menunjukkan bahwa rumahtangga petani sayuran sampel termasuk dalam kategori keluarga kecil. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, ternyata setiap rumahtangga petani sayuran sampel mempunyai jumlah anggota keluarga pria dan wanita relatif sama masing-masing sebanyak dua 2 orang. Khusus untuk jumlah anggota keluarga dewasa yang terdapat dalam rumahtangga petani sayuran sampel rata-rata berjumlah dua 2 orang sampai tiga 3 orang. Sedangkan untuk jumlah anggota keluarga dewasa pria dan wanita relatif sama masing-masing sebanyak 1-2 orang. Jumlah anggota keluarga dewasa pada setiap rumahtangga petani sayuran sampel dapat dijadikan sebagai indikator mengenai ketersediaan tenaga kerja, disamping sebagai beban tanggungan terhadap rumahtangga petani sayuran sampel.

5.5 Kegiatan Kerja Anggota Rumahtangga Petani

Anggota rumahtangga petani sampel tidak hanya melakukan kegiatan pada usahatani sendiri on farm tetapi juga melakukan kegiatan berburuh tani off 141 farm, dan kegitan di luar pertanian non farm. Kegiatan on farm yang dilakukan anggota rumahtangga petani sayuran sampel meliputi usahatani tanaman sayuran dan sekitar 33 persen rumahtangga petani sayuran sampel yang juga melakukan usaha ternak sapi perah. Sedangkan kegiatan non farm yang dilakukan anggota rumahtangga petani sayuran sampel diantaranya yaitu tukang ojek, berdagang dan membuka warung. Kegiatan kerja yang dilakukan anggota rumahtangga petani sayuran sampel dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Jumlah Rumahtangga Petani Sayuran Sampel Berdasarkan Kegiatan Anggota Keluarga dan Skala Usahatani di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Tahun 20052006 Lahan Sempit ≤ 0.50 ha Lahan Sedang 0.51–1.0 ha Lahan Luas 1.0 ha Total Kegiatan RT RT RT RT Anggota Kel. Pria On Farm 62 100.0 34 100.0 47 100.0 143 100.0 Off Farm 18 29.0 4 11.8 1 2.1 23 16.1 Non Farm 16 25.8 7 20.6 13 27.7 36 25.2 Anggota Kel. Wanita On Farm 37 59.7 14 41.2 15 31.9 66 46.2 Off Farm 12 19.4 1 2.9 2 4.3 15 10.5 Non Farm 8 12.9 2 5.9 12 25.5 22 15.4 Berdasarkan jenis kelamin ternyata 100 persen anggota keluarga pria pada rumahtangga petani sayuran sampel terlibat bekerja pada kegiatan usahatani atau on farm sedangkan pada anggota keluarga wanita hanya 46 persen yang terlibat dalam kegiatan usahatani atau on farm. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pengelolaan usahatani, tidak semua rumahtangga petani sayuran sampel menggunakan tenaga kerja wanita dalam keluarga. Sebaliknya semua rumahtangga petani sayuran sampel menggunakan tenaga kerja pria dalam keluarga dalam pengelolaan usahataninya. Dengan demikian dapat dinyatakan 142 bahwa tidak semua potensi tenaga kerja keluarga termanfaatkan dalam pengelolaan usahatani rumahtangga petani sayuran sampel. Salah satu penyebab anggota keluarga wanita pada rumahtangga petani sayuran sampel tidak terlibat dalam kegiatan usahatani karena anggota keluarga wanita tersebut mempunyai kegiatan di luar usahataninya off farm atau di luar pertanian non farm. Selanjutnya pada kegiatan berburuh tani off farm menunjukkan bahwa secara total hanya sekitar 16.1 persen rumahtangga petani sayuran sampel yang anggota keluarga pria bekerja sebagai buruh tani dan sekitar 10.5 persen rumahtangga petani sayuran sampel mempunyai anggota keluarga wanita yang bekerja sebagai buruh tani. Jika dibandingkan antar skala usaha menunjukkan bahwa persentase tertinggi rumahtangga petani sayuran sampel yang anggota keluarganya bekerja pada kegiatan buruh tani terdapat pada rumahtangga petani sayuran sampel dengan luas lahan sempit, yaitu sekitar 29.0 persen pada rumahtangga petani sayuran sampel yang anggota keluarga pria berburuh tani dan 19.4 persen pada rumahtangga petani sayuran sampel yang anggota keluarga wanita berburuh tani. Adapun pada kegiatan di luar pertanian non farm menunjukkan bahwa sekitar 25.2 persen rumahtangga petani sayuran sampel yang anggota keluarga pria terlibat dalam kegiatan di luar pertanian, seperti tukang ojek dan berdagang sayuran, sedangkan 15.4 persen rumahtangga petani sayuran sampel yang anggota keluarga wanita terlibat dalam kegiatan luar pertanian seperti membuka warung kelontongan di rumah. Persentase tertinggi rumahtangga petani sampel yang anggota keluarganya bekerja pada kegiatan di luar pertanian non farm terdapat pada rumahtangga petani sayuran sampel lahan luas. Sekitar 27.7 persen 143 rumahtangga petani sayuran sampel lahan luas, anggota keluarga pria bekerja di luar pertanian dan 25.5 persen rumahtangga petani sayuran sampel lahan luas yang anggota keluarga wanita bekerja di luar pertanian. Selanjutnya bila dilihat dari curahan hari kerja anggota rumahtangga dan potensi tenaga kerja selama satu tahun dapat dilihat pada Tabel 14. Curahan hari kerja anggota rumahtangga petani sayuran sampel ditunjukkan oleh berapa hari anggota keluarga rumahtangga petani sayuran sampel melakukan kegiatan usahatani atau on farm, off farm dan non farm selama satu tahun. Berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa anggota rumahtangga petani sayuran khususnya tenaga kerja pria lebih banyak tercurah waktunya untuk kegiatan produktif dibandingkan tenaga kerja wanita. Tabel 14. Rata-rata Potensi dan Curahan Waktu Kerja Selama Satu Tahun pada Anggota Rumahtangga Petani Sayuran Sampel Berdasarkan Kegiatan dan Skala Usahatani di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Tahun 20052006 Lahan Sempit ≤ 0.50 ha Lahan Sedang 0.51–1.0 ha Lahan Luas 1.0 ha Total Kegiatan HOK SD HOK SD HOK SD HOK SD TKP On Farm 418.6 208.6 444.0 208.0 435.4 208.5 430.1 207.2 Off Farm 35.3 63.3 19.7 59.1 3.9 19.8 21.4 53.5 Non Farm 70.4 158.8 28.1 64.5 48.7 89.4 53.2 121.3 Potensi 551.6 266.5 497.6 217.3 490.2 204.5 518.6 236.4 Surplus 28.8 71.6 7.5 24.8 2.1 8.3 14.9 50.2 TKW On Farm 270.6 247.7 215.4 310.2 137.1 229.3 213.6 262.9 Off Farm 27.4 64.8 5.2 24.5 11.7 55.2

16.9 54.9