Penentuan Lokasi Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

63

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini menguraikan mengenai beberapa tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian. Beberapa tahapan tersebut meliputi penentuan lokasi penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data dan perumusan model.

4.1. Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Barat dengan pertimbangan bahwa Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi sayuran di Indonesia. Komoditas sayuran menjadi perhatian dalam penelitian disamping sangat potensial untuk dikembangkan, juga mempunyai risiko produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman padi. Pada tahun 2004 -2005, Jawa Barat mempunyai rata-rata kontribusi luas tanam atau luas panen sayuran secara nasional sekitar 20.1 persen. Sedangkan kontribusi produksi sayuran Jawa Barat mencapai sekitar 33.8 persen Badan Pusat Statistik, 2005-2006 ; Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, 2005-2006. Selanjutnya dari Provinsi Jawa Barat dipilih Kabupaten Bandung sebagai salah satu kabupaten yang menjadi sentra produksi sayuran di Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2003-2005, Kabupaten Bandung mempunyai kontribusi luas tanam sayuran, luas panen sayuran dan produksi sayuran rata-rata tertinggi terhadap provinsi Jawa Barat masing-masing sebesar 29.3 persen, 29.1 persen dan 33.9 persen Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, 2004-2006. Langkah berikutnya dalam menentukan lokasi penelitian dengan melakukan pemilihan secara sengaja purposive terhadap satu kecamatan yang 64 terdapat di Kabupaten Bandung dan kecamatan yang terpilih adalah Kecamatan Pangalengan. Pemilihan tersebut masih didasarkan pada pertimbangan bahwa Kecamatan Pangalengan merupakan salah satu sentra produksi sayuran di Kabupaten Bandung dengan kontribusi tertinggi terhadap luas tanam sayuran, luas panen sayuran dan produksi sayuran masing-masing sebesar 49.7 persen, 49.1 persen dan 55.5 persen Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, 2004-2006. Adapun komoditas unggulan di wilayah Kecamatan Pangalengan yaitu kentang dan kubis. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi luas tanam kentang dan kubis terhadap total luas tanam sayuran di wilayah Kecamatan Pangalengan. Kentang memberikan kontribusi luas tanam tertinggi sebesar 38.3 persen terhadap total luas sayuran, diikuti komoditas kubis dengan memberikan kontribusi sebesar 22.3 persen. Sedangkan kontribusi luas tanam tomat, wortel dan cabe masing- masing sebesar 8.3 persen, 8.9 persen dan 2.3 persen Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, 2006. Setelah dilakukan pemilihan lokasi penelitian pada tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan, selanjutnya dilakukan penentuan lokasi penelitian pada tingkat desa. Kecamatan Pangalengan, yang merupakan kecamatan terpilih sebagai lokasi penelitian, terdiri dari 13 desa. Dari 13 desa yang terdapat di Kecamatan Pangalengan, dipilih empat desa secara acak random sampling method untuk masing-masing wilayah bagian barat, utara, timur dan tengah yaitu Desa Warnasari, Pulosari, Margamulya dan Pangalengan. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi pengelompokkan pada wilayah tertentu sehingga memungkinkan lokasi penelitian tersebar. Namun demikian ke empat wilayah tersebut tidak dimaksudkan untuk dilakukan perbandingan. 65

4.2 Metode Pengambilan Sampel