Metode Pengambilan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

65

4.2 Metode Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah rumahtangga petani sayuran sebagai unit analisis. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu secara acak random sampling method, sehingga setiap rumahtangga petani sayuran yang terdapat di empat desa terpilih mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Kerangka sampling diperoleh dengan mengetahui data jumlah rumahtangga petani sayuran pada masing-masing desa terpilih, yaitu Desa Warnasari sebanyak 1375 rumahtangga, Pulosari sebanyak 1597 rumahtangga, Margamulya sebanyak 2477 rumahtangga dan Pangalengan sebanyak 2861 rumahtangga Koordinator Penyuluh Pertanian, 2006. Dari data tentang jumlah rumahtangga petani sayuran pada masing-masing desa terpilih, selanjutnya dipilih rumahtangga petani sayuran sampel secara acak random sampling method untuk masing-masing desa terpilih. Dengan keterbatasan yang ada dari peneliti, maka rumahtangga petani yang menjadi sampel diambil sebanyak dua 2 persen dari populasi rumahtangga petani sayuran pada masing-masing desa. Dari hasil sampling masing-masing desa terpilih, diperoleh 30 rumahtangga petani di Warnasari, 45 rumahtangga petani di Margamulya, 31 rumahtangga petani di Pulosari dan 44 rumahtangga petani di Pangalengan. Jumlah total sampel sebanyak 150 rumahtangga petani sayuran. Namun demikian setelah dilakukan editing terhadap data yang diperoleh ternyata hanya 143 rumahtangga petani sampel yang dianalisis datanya dan sebanyak 7 sampel rumahtangga petani sayuran dikeluarkan dari hasil analisis karena adanya ketidaklengkapan data. Dari 143 rumahtangga petani sampel terdistribusi pada masing-masing desa menjadi sebagai berikut 25 rumahtangga petani di Warnasari, 66 45 rumahtangga petani di Margamulya, 29 rumahtangga petani di Pulosari dan 44 rumahtangga petani di Pangalengan. Setelah data rumahtangga petani terkumpul, baru dilakukan stratifikasi terhadap rumahtangga petani sayuran sampel yang didasarkan pada luas lahan yang dikuasai, yaitu lahan sempit kurang dari atau sama dengan 0.5 hektar, lahan sedang 0.51-1.0 hektar dan lahan luas diatas 1.0 hektar. Stratifikasi rumahtangga petani tidak dilakukan pada saat penentuan sampling dikarenakan adanya kesulitan kerangka sampling dalam hal ini untuk memperoleh data total penguasaan lahan usahatani baik lahan milik sendiri maupun lahan bukan milik sendiri. Dari total sampel, terdapat 62 rumahtangga petani sayuran lahan sempit, 34 rumahtangga petani sayuran lahan sedang dan 47 rumahtangga petani sayuran lahan luas. Pembahasan untuk masing-masing strata dilakukan pada validasi dan simulasi model.

4.3 Metode Pengumpulan Data