Tujuan dan Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

9 produksi dan risiko harga produk yang dihadapi rumahtangga petani akan berpengaruh terhadap perilaku ekonomi rumahtangga petani baik dalam pengambilan keputusan produksi, konsumsi maupun alokasi tenaga kerja. Selain kondisi tersebut di atas, perilaku ekonomi rumahtangga petani tidak terlepas dari pengaruh perubahan seperti peningkatan risiko produksi dan harga produk serta upah pada kegiatan usahatani. Perubahan tersebut tidak hanya berpengaruh pada kegiatan produksi saja tetapi juga akan berpengaruh terhadap kegiatan konsumsi maupun alokasi tenaga kerja. Dari uraian tersebut diatas maka perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perilaku ekonomi rumahtangga petani sayuran dalam mengambil keputusan produksi, konsumsi dan alokasi tenaga kerja sebagai akibat adanya risiko produksi dan risiko harga produk ? 2. Bagaimana perilaku ekonomi rumahtangga petani sayuran dalam menghadapi adanya peningkatan risiko produksi dan harga produk serta upah pada kegiatan usahatani ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas sangat penting untuk dijawab. Oleh karena itu penelitian perilaku ekonomi rumahtangga petani sayuran dengan memasukkan unsur risiko produksi dan risiko harga produk akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah menganalisis perilaku ekonomi rumahtangga petani sayuran dalam menghadapi risiko produksi dan risiko harga produk. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : 10 1. Menganalisis risiko produksi dan risiko harga produk dalam kegiatan usahatani. 2. Menganalisis pengaruh risiko produksi dan risiko harga produk serta keterkaitan faktor-faktor terhadap perilaku ekonomi rumahtangga petani sayuran dalam pengambilan keputusan produksi, konsumsi dan alokasi tenaga kerja. 3. Menganalisis pengaruh peningkatan risiko produksi dan harga produk serta upah pada kegiatan usahatani terhadap perilaku ekonomi rumahtangga petani sayuran. 4. Menyusun aktivitas produksi yang dapat mengurangi risiko produksi dan risiko harga produk Hasil penelitian ini diharapkan sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu dibangunnya model perilaku ekonomi rumahtangga petani dengan memasukkan unsur risiko produksi dan risiko harga produk. Di samping bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, dalam penyusunan kebijakan pertanian. Secara khusus kebijakan difokuskan dalam pengembangan komoditas sayuran dan peningkatan kesejahteraan rumahtangga petani serta alternatif menghadapi risiko produksi dan harga produk.

1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan data input output usahatani selama tiga musim tanam pada tahun 20052006. Data tersebut digunakan dalam menganalisis 11 risiko produksi. Sementara itu untuk menganalisis model ekonomi rumahtangga petani digunakan data untuk satu tahun. Set data dalam analisis risiko berbeda dengan set data model ekonomi rumahtangga sehingga estimasi terhadap parameter dugaan dilakukan terpisah antara analisis risiko dengan model ekonomi rumahtangga petani. Data input-output usahatani difokuskan pada komoditas yang dominan diusahakan yaitu kentang dan kubis. 2. Risiko yang ditelaah dalam penelitian ini adalah risiko produksi dan harga produk, dimana kedua jenis risiko tersebut sering dihadapi oleh rumahtangga petani dibandingkan risiko lainnya. Risiko produksi dilihat secara agregat merupakan resultan dari berbagai hal atau sumber-sumber risiko seperti penggunaan input, teknologi, cuaca dan lainnya. 3. Penentuan risiko produksi dilakukan dengan menggunakan model GARCH 1,1 dengan menduga persamaan fungsi produksi dan variance produksi. Sedangkan penentuan risiko harga produk tidak menggunakan model GARCH karena harga merupakan variabel eksogen yang ditentukan diluar sistem, sehingga nilai variance harga dihitung didasarkan pada penjumlahan selisih kuadrat harga dengan ekspektasi harga dikalikan dengan peluang pada setiap kejadian kejadian harga tinggi, rendah dan normal. Dari hasil pendugaan fungsi produksi dan variance produksi kemudian dihitung nilai variance produksi untuk setiap responden yang selanjutnya dimasukkan dalam model ekonomi rumahtangga petani sebagai variabel eksogen. Risiko produksi dan harga yang dibahas ke dalam model ekonomi rumahtangga petani difokuskan pada komoditas kentang dan kubis. 12 4. Stratifikasi rumahtangga petani sebagai responden ditentukan setelah data terkumpul karena pada tahap awal dihadapi kesulitan dalam menentukan sample frame. Analisis terhadap perilaku rumahtangga petani berdasarkan strata lahan sempit, sedang dan luas dilakukan pada waktu simulasi model ekonomi rumahtangga petani. 5. Penelitian ini dalam pengolahan data tidak membedakan beberapa hal seperti penggunaan benih yang didasarkan dari segi varietas, rumahtangga yang melakukan kerjasama petani dengan kelompok usaha lain serta jarak lokasi usahatani dengan pasar. Namun demikian hanya penjelasan secara deskriptif untuk beberapa hal tersebut. 6. Pendapatan yang dianalisis hanya pendapatan yang berasal dari kegiatan on farm, off farm dan non farm. Sedangkan pendapatan yang berasal dari non activity seperti warisan, kiriman, hadiah dan lainnya tidak dianalisis. Khusus untuk pendapatan usahatani hanya dianalisis input outputnya untuk usahatani kentang dan kubis sedangkan komoditas sayuran lainnya hanya dilakukan secara total. 7. Konsumsi yang dianalisis dalam model rumahtangga petani sayuran hanya untuk barang yang dibeli di pasar market good, sedangkan untuk waktu santai leisure dan pekerjaan rumah home production tidak dianalisis karena terbatasnya data yang dikumpulkan. 8. Model rumahtangga petani sayuran ini tidak mengakomodasi market surplus karena produksi sayuran kentang dan kubis bersifat cash crop dalam arti dijual dalam bentuk segar. 13

II. TINJAUAN PUSTAKA