dengan menggunakan alat ukur panjang yang biasa digunakan seperti penggaris dan hasilnya dituliskan dengan satuan centimeter cm. Kedalaman efektif dinyatakan dalam
empat kelompok fuzzy, yaitu sangat dangkal, dangkal, sedang, dan dalam.
3. Bahan Kasar
Bahan kasar merupakan persentasi banyaknya bahan berukuran lebih dari 2 mm, seperti batu dan kerikil yang terdapat pada permukaan tanah. Kandungan bahan kasar pada
permukaan tanah dinyatakan dalam empat himpunan fuzzy, yaitu sedikit apabila jumlah kandungan bahan kasar tidak lebih dari 20 , sedang apabila kandungan bahan kasar
tidak lebih dari 55, banyak apabila kandungan bahan kasar tidak lebih dari 70 dan sangat banyak apabila kandungan bahan kasar antara 65-85.
4. Kedalaman Sulfidik
Kedalaman sulfidik menyatakan kedalaman lapisan tanah dihitung dari permukaan tanah dimana sudah ditemukan kandungan Sulfur sebanyak lebih dari 2. Hasil pengukuran
kedalaman sulfidik juga dinyatakan dalam centimeter cm dan dibagi dalam tiga himpunan fuzzy, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Himpunan tinggi menyatakan bahwa
jarak antara permukaan tanah sampai ditemukannya kandungan Sulfur cukup jauh. Himpunan sedang menyatakan bahwa jarak antara ditemukannya kandungan Sulfur dari
permukaan tanah tidak terlalu jauh. Sedangkan himpunan rendah menyatakan bahwa antara ditemukannya kandungan Sulfur dari permukaan tanah tidak jauh.
5. Tekstur
Tekstur menyatakan ukuran butir-butir tanah. Yang dimaksud dengan butir tanah adalah bahan pembentuk tanah yang berukuran kurang dari 2 mm. Tekstur tanah dapat
dikelompokkan menjadi enam himpunan fuzzy, yaitu kasar, agak kasar, sedang, agak halus, dan halus. Tekstur tanah ditentukan dengan cara meremas dan merasakan butir-
butir tanah tersebut di permukaan pada saat tanah dalam kondisi basah.
6. Drainase
Drainase merupakan cepat atau lambatnya air diserap oleh suatu tanaman. Drainase dapat ditentukan dengan mengamati cepatnya air hilang dari permukaan tanah dan mengamati
tekstur tanah, karena tekstur tanah pada suatu lahan sangat berhubungan dengan drainase pada lahan tersebut.
7. Tingkat Bahaya Erosi TBE
Parameter TBE merupakan parameter pengganti untuk parameter lereng. TBE dapat digunakan, apabila pengguna sistem tidak mengetahui nilai lereng. TBE menyatakan
besarnya erosi yang mungkin terjadi pada lahan tersebut. Penentuan TBE dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu. Nilai TBE sangat berkaitan dengan
kecuraman lereng.
8. Bahaya Banjir
Bahaya banjir merupakan parameter pengganti untuk parameter tekstur dan drainase. Nilai bahaya banjir dapat diisikan apabila pengguna tidak mengetahui nilai tekstur dan
drainase. Bahaya banjir merupakan kombinasi dari kedalaman banjir dan lamanya banjir. Nilai bahaya banjir dibagi dalam lima himpunan fuzy, yaitu tanpa bahaya banjir, bahaya
banir ringan, bahaya banjir sedang, bahaya banjir agak berat, dan bahaya banjir berat. Nilai untuk bahaya banjir ini diperoleh dengan mengamati kecenderungan banjir yang
terjadi pada daerah lahan yang akan diamati.
9. Lereng
Lereng yang terdapat pada lahan yang akan digunakan perlu diukur karena dapat mempengaruhi pola penggunaan lahan. Lereng dapat diukur dengan Abney Level atau
Clinometer dan dinyatakan dalam persen. Nilai parameter lereng akan dibagi menjadi empat himpunan fuzzy, yaitu sangat datar, datar, agak curam, dan curam. Nilai maksimal
dari lereng adalah 100 yang berarti bahwa lereng membentuk sudut 45 derajat.
10. Ketebalan Gambut
Ketebalan gambut merupakan parameter khusus untuk tanah gambut. Nilai ketebalan gambut diperoleh dengan mengukur tebalnya lapisan gambut yang menutupi permukaan
tanah pada lahan yang akan digunakan. Ketebalan akan dikelompokkan dalam lima himpunan fuzzy, yaitu tipis, sedang, agak tebal, tebal, dan sangat tebal.
11. Kematangan Gambut