Memberikan daftar semua alasan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan.
2.2.4 Elemen Sistem Pakar
Giarratano dan Riley 1998 menyatakan bahwa sebuah sistem pakar terdiri dari beberapa komponen, seperti :
Antar Muka Pengguna User interface
Tatap muka pengguna atau user interface merupakan tampilan sistem pakar, tempat dimana pengguna dan sistem pakar dapat saling berkomunikasi.
Fasilitas Penjelasan Explanation facility
Fasilitas penjelasan atau explanation facility merupakan fasilitas pada sistem pakar yang menjelaskan tentang alasan-alasan suatu kesimpulan dihasilkan.
Memori Kerja Working memory
Memori kerja atau working memory merupakan basis data global berisi fakta-fakta yang dimasukkan oleh pengguna.
Mekanisme Inferensi Inference engine
Mekanisme inferensi atau inference engine merupakan suatu mekanisme untuk menghasilkan kesimpulan dengan memilih aturan-aturan yang ada pada basis
pengetahuan yang dianggap sesuai dengan fakta yang dimasukkan oleh pengguna. Mekanisme inferensi juga akan memberikan prioritas kepada setiap aturan yang dipilih
dari basis pengetahuan tadi.
Agenda
Agenda adalah daftar aturan dengan prioritas tinggi yang dibuat oleh mekanisme pengetahuan. Aturan yang berada pada agenda adalah aturan yang sesuai dengan fakta-
fakta yang diberikan oleh pengguna.
Fasilitas Akuisisi Pengetahuan Knowledge acquisition facility
Merupakan fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan pengetahuan ke dalam sistem, disamping pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya sudah dimasukkan
oleh KE. Fasilitas ini merupakan fasilitas tambahan dan bukan fasilitas wajib dalam sistem pakar.
Gambar 6 berikut ini menampilkan stuktur dan hubungan antar elemen pada sistem pakar.
Gambar 6. Hubungan antar elemen dalam sistem pakar Giarratano dan Riley, 1998
2.2.5 Tahapan Pengembangan Sistem Pakar
Beberapa penulis menggambarkan tahapan pengembangan sistem pakar secara berbeda- beda. Namun pada intinya semua proses pengembangan sistem pakar akan melalui tahap
pembentukan basis pengetahuan yang akan diperoleh melalui akuisisi dan representasi pengetahuan. Giarratano dan Riley 1998 menggambarkan tahapan pengembangan sistem pakar
secara lebih sederhana, hanya melalui melalui 3 tahap. Namun penggambaran seperti ini masih sangat umum sehingga tidak dapat menunjukkan secara jelas sub-proses yang terjadi pada
masing-masing tahap. Tahapan ini dapat diperjelas dengan menggambarkan setiap sub-proses yang diperlukan
dalam pembentukan basis pengetahuan. Marimin 2007 menggambarkan tahapan pengembangan sistem pakar menjadi delapan tahap seperti terlihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Tahapan pengembangan sistem pakar Marimin, 2007
2.3 Sistem