Hasil kesesuaian lahan untuk tanaman pangan ditambah dengan data aktual tentang curah hujan digunakan untuk menentukan jenis tanaman yang sesuai. Berdasarkan jenis tanaman yang
sesuai ini yang akan dicocokkan dengan jenis tanaman pangan yang diinginkan oleh pengguna. Pendekatan proses penalaran untuk pengambilan kesimpulan dilakukan secara heuristik
berdasarkan kaidah kepakaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini proses pengambilan kesimpulan dapat disimulasikan menggunakan pendekatan logika fuzzy. Penggunaan metode
logika fuzzy dalam penelitian ini didasari oleh penilaian bahwa metode ini dapat mendekati konsep ketidak pastian yang sering kali ditemui dalam kaidah kepakaran.
Kaidah kepakaran dalam penelitian ini dituliskan dalam bentuk aturan-aturan yang dikelompokkan dalam dua kelompok aturan, yaitu kelompok pertama berisi aturan untuk
menentukan kesesuaian lahan terhadap penggunaan tanaman pangan, dan kelompok kedua berisi aturan untuk menentukan jenis tanaman yang sesuai. Aturan yang digunakan dalam penelitian ini
dituliskan dalam bentuk IF-THEN. Aturan-aturan inilah yang akan direpresentasikan dalam bentuk basis pengetahuan yang
akan digunakan sebagai dasar dalam proses penarikan kesimpulan. Bagian yang mengikuti IF merupakan bagian antacendent, sedangkan bagian yang mengikuti THEN merupakan bagian
consequent . Aturan yang berada pada basis pengetahuan sistem pakar yang dikembangkan terdiri
dari beberapa antacendent yang digabungkan dengan menggunakan operator AND dan OR. Sehingga bentuk representasi pengetahuan dalam basis pengetahuan dapat dituliskan menjadi IF
A1 is X AND A2 is Y THEN A3 is Z atau IF A1 is X OR A2 is Y THEN A3 is Z.
4.3.3.3 Proses Output Keluaran
Pada metode Mamdani, proses output merupakan proses berikutnya setelah proses penarikan kesimpulan. Proses output ini ditandai dengan dilakukannya tahap defuzzifikasi, untuk
menghasilkan satu nilai crisp dari beberapa output fuzzy hasil evaluasi aturan pada basis pengetahuan. Metode defuzzifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode centroid
composite moment. Pada metode centroid, nilai crisp yang dihasilkan merupakan nilai pusat daerah fuzzy. Rumus umum untuk metode centroid ini adalah sebagai berikut :
n
∫ zμz dz ∑ z
j
μz
j
dz z =
z
atau z =
j =1
∫ μz dz
n z
∑ z
j
μz
j
dz
j =1
Penggunaan metode centroid dalam penelitian ini didasari oleh adanya dua keuntungan dari penggunaan metode ini, yaitu bahwa nilai defuzzy akan bergerak secara halus sehingga
perubahan dari suatu topologi himpunan fuzzy ke topologi berikutnya juga akan berjalan dengan halus. Keuntungan yang kedua adalah kemudahan perhitungan yang ditawarkan oleh metode ini
Kusumadewi, 2002. Hasil defuzzifikasi dari kelompok aturan yang pertama pada basis pengetahuan, berupa
nilai kesesuaian lahan terhadap penggunaan tanaman pangan akan menjadi input pada proses penentuan jenis tanaman yang sesuai. Berdasarkan jenis tanaman yang sesuai inilah sistem akan
menentukan cocok atau tidaknya antara sifat lahan yang dimiliki pengguna dengan jenis tanaman yang diinginkan. Bila hasil kesesuaian lahan menunjukkan bahwa lahan tersebut tidak sesuai atau
kurang sesuai untuk penggunaan tanaman pangan, maka sistem juga akan memberi tahukan kepada pengguna jenis faktor penghambat pada lahan mereka dan juga saran manajerial untuk
mengatasi faktor penghambat tersebut. Selain menentukan nilai kesesuaian lahan untuk penggunaan tanaman pangan, sistem
pakar ini juga dirancang untuk dapat memberikan saran kepada pengguna tentang kriteria tanah yang sesuai dengan jenis tanaman yang diinginkan pengguna, sekaligus menunjukkan lokasi
mana yang sekiranya dapat digunakan untuk penanaman tanaman pangan yang diinginkan oleh pengguna. Sebagai input, pengguna memasukkan jenis tanaman pangan yang diinginkan. Untuk
proses pengambilan kesimpulan pada penentuan kriteria tanah yang sesuai ini tidak digunakan metode logika fuzzy, namun cukup dengan metode pencocokkan dengan basis data. Hasil dari
proses penentuan kriteria tanah ini adalah kriteria tanah untuk tanaman pangan yang diinginkan pengguna dan lokasi yang dapat digunakan.
4.3.4 Rancangan Arsitektur Web