Pengolahan Data dan Informasi Waktu dan Tempat Penelitian

sekunder lainnya yang akan digunakan adalah data tentang pembangunan aplikasi berbasis web dengan PHP dan basis data MySQL.

3.3.1.2 Teknik Pengambilan Data dan Informasi

Data dan informasi diperoleh melalui beberapa metode sesuai jenis data dan informasinya serta sumber dari data dan informasi tersebut. Data primer diperoleh melalui konsultasi dan diskusi masalah, serta wawancara dan analisis hasil wawancara dengan para pakar. KE akan melakukan wawancara dengan pakar mengenai jenis parameter yang dapat digunakan serta bagaimana proses penentuan kesesuaian lahan. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang sudah disusun oleh KE sebelum wawancara tersebut dilakukan. Hasil wawancara yang diperoleh akan dianalisis oleh KE untuk kemudian disimpulkan menjadi hal-hal penting yang diperlukan dalam proses penentuan kesesuaian lahan. Wawancara dapat dilakukan dalam beberapa tahap sampai permasalahan menjadi jelas sehingga KE dapat melanjutkan ke bagian selanjutkan dalam pembangunan sistem. Untuk memastikan hasil wawancara, KE juga melakukan konsultasi dan diskusi masalah dengan pakar. Konfirmasi hasil wawancara perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam proses akuisisi pengetahuan, mengingat terdapat beberapa pakar yang terlibat dalam proses wawancara untuk memperoleh data dan informasi. Masing-masing pakar dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang berbeda dalam mengatasi suatu masalah yang sama. Data sekunder sendiri diperoleh melalui studi literatur dan dokumentasi, serta browsing di internet . Studi dokumentasi dilakukan di perpustakaan dan dokumentasi milik Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari berbagai macam jurnal serta laporan penelitian dan survei tanah yang telah dilakukan oleh staf peneliti tanah. Studi literatur dilakukan di perpustakaan jurusan tanah pada Fakultas Pertanian, IPB. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari berbagai macam textbook tentang sifat tanah dan proses evaluasi lahan untuk menentukan kesesuaian lahan terhadap suatu penggunaan tertentu.

3.3.2 Pengolahan Data dan Informasi

Data dan informasi yang telah diperoleh melalui berbagai macam sumber tersebut kemudian diolah sebelum dapat direpresentasikan dalam basis pengetahuan. Data yang diperoleh dapat diolah menggunakan beberapa cara , seperti menggunakan analisis deskriptif, pemberian bobot keanggotaan serta FIS. Mengingat bahwa parameter yang digunakan dalam penentuan kesesuaian lahan mempunyai nilai yang mengandung ketidak pastian, maka data untuk parameter-parameter ini akan diolah menggunakan FIS. Pengolahan data menggunakan FIS metode Mamdani. Pada metode mamdani, nilai dari masing-masing parameter akan dihitung derajat keanggotaannya pada setiap kelompok nilai masing-masing parameter. Perhitungan derajat keanggotaan untuk setiap parameter dilakukan menggunakan rumus trapesium TRAPMF dan gauss GAUSSMF. Penetapan rumus yang akan digunakan dilakukan berdasarkan pengalaman pakar tentang kecenderungan dari pola data yang ada. Nilai keanggotaan yang diperoleh akan menjadi masukan dalam proses evaluasi aturan pada basis pengetahuan. Hasil evaluasi aturan kemudian akan didefuzzifikasi dengan menggunakan metode centroid, untuk menghasilkan nilai tunggal. Salah satu sumber data dan informasi adalah human expert, atau seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tanah dan penentuan kesesuaian lahan. Berdasarkan informasi tentang jenis parameter yang digunakan dalam penentuan kesesuaian lahan, KE akan melakukan diskusi dengan pakar untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antar parameter. Setelah mengetahui hubungan antar parameter, KE juga akan melakukan diskusi dengan pakar untuk mengetahui parameter yang dapat menjadi faktor penghambat dalam menentukan kesesuian lahan, serta bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut.

3.3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan November 2007 sampai dengan September 2008. Lokasi penelitian adalah pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Jl. Juanda, Bogor dan di laboratorium komputer Ilmu Komputer, IPB, Bogor.

3.4 Metode Pengembangan Sistem