Kelas Drainase Sifat Tanah
Terhambat Poorly Drained
Mempunyai konduktivitas hidrolik sedang sampai rendah dan daya menahan air rendah sampai sangat rendah, tanah basah untuk waktu
yang cukup lama sampai ke permukaan. Tanah berwarna gley reduksi dan bercak atau karatan besi dan atau mangan sedikit pada
lapisan sampai permukaan. Sangat Terhambat
Very Poorly Drained Mempunyai konduktivitas hidrolik sangat rendah dan daya menahan
air sangat rendah, tanah basah secara permanen dan tergenang untuk waktu yang cukup lama sampai ke permukaan. Tanah berwarna gley
reduksi permanen sampai pada lapisan permukaan.
4. Kedalaman Bahan Sulfidik
Menurut Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pangan 2003, kedalaman bahan sulfidik merupakan dalamnya bahan sulfidik diukur dari permukaan tanah sampai batas
atas lapisan sulfidik.
5. Kedalaman Tanah Kedalaman Efektif
Kedalaman tanah menyatakan dalamnya lapisan tanah cm yang dapat dipakai untuk perkembangan perakaran tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut. Kedalaman tanah sering
juga disebut sebagai kedalaman efektif dan dibedakan menjadi 4 kelompok seperti yang terlihat pada tabel 3.
Tabel 3. Kedalaman tanah
Kedalaman Tanah Kedalaman
Sangat Dangkal 20 cm
Dangkal 20-50 cm
Sedang 50-75 cm
Dalam 75 cm
6. Keadaan Batuan
Keadaan batuan menyatakan volume batuan yang terdapat pada permukaan tanah dan juga dalam tanah. Keadaan batuan ini dapat mengganggu perakaran tanaman serta dapat
mengganggu kemampuan tanah untuk berbagai penggunaan.
7. Lereng
Lereng menyatakan kemiringan lahan dan biasanya dinyatakan dalam satuan persen . Pengukuran lereng dilakukan dengan menggunakan Clinometer, Abney Level, maupun Teodolit.
Tingkat kemiringan lahan menunjukkan curam atau tidaknya lereng, dimana makin curam lereng yang dimiliki oleh suatu lahan, makin berkurang kesesuaian lahannya. Lahan dengan lereng
45 tidak lagi sesuai untuk daerah pertanian.
8. Kapasitas Tukar Kation KTK
Menurut Hardjowigeno, S 2007, Kapasitas Tukar Kation KTK menyatakan banyaknya kation dalam miliekivalen yang dapat dijerap oleh tanah per satuan berat tanah biasanya per
100 gram. Kation-kation yang telah dijerap oleh koloid-koloid tersebut sukar tercuci oleh air gravitasi, tetapi dapat diganti oleh kation lain yang terdapat dalam larutan tanah, karena itulah
proses ini dinamakan pertukaran kation. KTK merupakan sifat kimia tanah yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah. Tanah yang mempunyai nilai KTK tinggi mampu menjerap dan
menyediakan unsur hara lebih baik daripada tanah dengan nilai KTK rendah. Nilai KTK dapat ditentukan dengan beberapa cara, seperti dengan ekstraksi amonium
asetat yang disangga dibuffer pada pH 7. Cara ekstraksi dengan amonium asetat seperti ini biasanya akan menghasilkan nilai KTK yang lebih besar daripada nilai KTK yang sebenarnya.
Cara lain adalah dengan ekstraksi dengan garam netral pada pH tanah yang sebenarnya tanpa disangga atau dengan cara ekstrasi dengan barium chlorida + trietanolamin yang disangga pada
pH 8,2. Nilai KTK tanah dapat berbeda-beda untuk tiap koloid tanah. Humus mempunyai nilai
KTK yang lebih tinggi daripada mineral liat. Tanah dengan kandungan bahan organik atau dengan kadar liat tinggi mempunyai KTK yang lebih tinggi daripada tanah dengan kandungan
bahan organik rendah atau tanah berpasir.
9. Kejenuhan Basa