Kebutuhan Sistem Perancangan Sistem

Proses pengembangan sistem pakar ini dilakukan melalui serangkaian tahapan sesuai dengan metode yang ada pada siklus hidup suatu software. Metode yang akan digunakan untuk pengembangan sistem ini adalah waterfall life cycle model dengan perulangan pada setiap tahapnya. Perulangan pada setiap tahap memungkinkan KE untuk kembali ke tahap sebelumnya apabila diperlukan. Tahap-tahap pada waterfall life cycle model meliputi pengumpulan kebutuhan sistem requirement, perancangan design, pembangunan construction, pengujian testing, penerapan deployment, serta operasi dan pemeliharaan operations and maintenance. Model ini memberikan keuntungan berupa suatu proses rangkaian terpadu pada tahap pengembangan software . Dengan adanya suatu rangkaian terpadu, KE dapat membangun sistem dengan lebih fleksibel karena dapat berpindah antar tahap sesuai kebutuhan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan sistem dan software yang baik sesuai dengan kebutuhan.

3.4.1 Kebutuhan Sistem

Tahap pertama dalam pengembangan sistem menurut waterfall life cycle model adalah penentuan kebutuhan sistem. Tahap ini adalah tahap pendefinisian tentang sistem yang akan dibuat, untuk apa sistem tersebut, apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sistem. Pendefinisian sistem ini dilakukan dengan cara mengetahui kebutuhan pengguna akan fungsi sistem. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan dapat diketahui bahwa diperlukan adanya suatu sistem pakar yang dapat memberikan keluaran berupa informasi dan saran kepada penggunanya tentang kesesuaian lahan mereka terhadap jenis tanaman yang diinginkan sesuai dengan kondisi tanah mereka yang sebenarnya. Masukan yang diberikan kepada pengguna sistem berasal dari evaluasi aturan yang ada pada basis pengetahuan. Sistem pakar ini juga diharapkan dapat tetap memberikan keluaran meskipun dengan jumlah data masukan yang minimal. Selain memberikan keluaran berupa kesesuaian lahan, sistem pakar yang dirancang juga diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor penghambat pada lahan dan teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi faktor penghambat tersebut. Selain itu sistem pakar juga diharapkan dapat memberikan informasi tentang persyaratan tumbuh bagi tanaman pangan dan lokasi yang sesuai untuk suatu tanaman pangan. Fungsi pemberian informasi persyaratan tumbuh tanaman dan lokasi yang sesuai, bekerja berdasarkan mata rantai ke belakang backward chaining . Fungsi ini dapat digunakan apabila petani atau pelaksana pertanian merasa sudah memiliki pasar yang baik untuk suatu jenis tanaman dan memerlukan saran bagaimana dan dimana lokasi yang cocok dengan tanaman tersebut.

3.4.2 Perancangan Sistem

Setelah KE mendefinisikan sistem yang akan dibuat, termasuk fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya, maka tahap selanjutnya adalah merancang sistem yang akan dibuat. Perancangan sistem dilakukan berdasarkan informasi kebutuhan sistem yang sudah dilakukan oleh KE sebelumnya. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perancangan sistem ini adalah perancangan menu-menu yang terdapat pada aplikasi, hubungan antara tabel pada basis data, diagram aliran data pada sistem, serta rancangan tampilan user interface. Perancangan ini dilakukan menggunakan software visio untuk menggambarkan diagram-diagram yang diperlukan. Perancangan menu akan memberikan gambaran umum kepada pengguna tentang sistem secara keseluruhan dan mempermudah KE dalam membangun sistem. Pada sistem pakar yang dirancang, pada umumnya satu menu akan menampilkan satu fungsi. Diagram aliran data DFD akan menggambarkan lalu lintas data dan informasi yang ada pada sistem, serta proses-proses besar yang dapat dilakukan oleh sistem. Rancangan tampilan juga perlu diperhatikan karena merupakan sarana hubungan antara pengguna dengan sistem. Tampilan harus dirancang sedemikian rupa sehingga pengguna merasa mudah dalam memahami penggunaan sistem. Tampilan yang terlalu rumit dapat membuat pengguna merasa kesulitan dalam memahami penggunaan sistem, sehingga dapat membuat pengguna enggan menggunakan sistem yang dirancang atau salah menterjemahkan aksi yang harus dilakukannya. Kesalahan pengguna dalam memahami aksi yang harus dilakukan dapat membuat sistem menghasilkan keluaran yang tidak semestinya.

3.4.3 Pembangunan Sistem