9. Kejenuhan Basa
Kejenuhan basa menunjukkan perbandingan antara jumlah kation-kation basa dengan jumlah semua kation kation asam dan kation basa yang terdapat dalam kompleks jerapan tanah
Hardjowigeno, 2007. Ca++, Mg++, K+, dan Na+ merupakan contoh dari kation basa, sedangkan H+ dan Al+++ merupakan contoh dari kation asam.
Kejenuhan basa berkaitan erat dengan pH tanah, dimana tanah dengan pH rendah pada umumnya mempunyai kejenuhan basa rendah pula. Sedangkan tanah dengan pH tinggi, pada
umumnya akan mempunyai kejenuhan basa tinggi pula. Tanah dengan kejenuhan basa rendah, berarti kompleks jerapan lebih banyak diisi oleh kation asam. Tanah masam merupakan tanah
yang kurang baik bagi tanaman karena mengandung kation asam yang terlalu banyak sehingga menjadi racun bagi tanaman.
10. Reaksi Tanah pH
Reaksi tanah atau sering disebut sebagai pH, menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah dan dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH ini dapat menyatakan konsentrasi ion
H
+
dalam tanah, dimana makin tinggi kadar ion H
+
dalam tanah, makin masam tanah tersebut. Selain ion H
+
, tanah juga mengandung ion OH
-
yang jumlahnya berbanding terbalik dengan ion H
+
. Berdasarkan kandungan dari kedua ion tersebutlah tanah diklasifikasikan menjadi tanah masam, netral, dan basa alkalis. Tanah masam adalah tanah yang memiliki jumlah ion H
+
lebih tinggi daripada ion OH
-
sehingga mempunyai nilai pH 7. Tanah netral adalah tanah yang mempunyai kandungan ion H
+
dan ion OH
-
yang berimbang pH=7. Tanah basa alkali mempunyai ion OH
-
lebih banyak daripada ion H
+
dan mempunyai pH 7. Penentuan nilai pH ini dapat dilakukan di laboratorium bila tanah yang akan diukur
kering, dan dapat dilakukan di lapang bila tanah yang akan diukur basah. Pada umumnya tanah mempunyai pH 3-9. Sedangkan tanah di Indonesia sendiri umumnya mempunyai pH antara 4
sampai 5.5, sehingga digolongkan sebagai tanah masam. Tanah yang terlalu masam dapat dinetralkan atau dinaikkan pH-nya dengan memberikan kapur Ca sedangkan tanah yang terlalu
basa dapat diturunkan pH-nya dengan memberikan belerang S Hardjowigeno, 2007. Pengukuran pH tanah penting untuk dilakukan dalam rangka menentukan kesesuaiannya
terhadap suatu tanaman. Selain itu pengetahuan tentang nilai pH juga penting untuk beberapa alasan sebagai berikut :
Menentukan mudah atau tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun, seperti ion Al dan S yang
terlalu tinggi sehingga dapat menjadi racun bagi tanaman. Mengetahui perkembangan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang pada
umumnya dapat berkembang dengan baik pada pH 5.5 keatas.
2.7.2 Kualitas Lahan