Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.
C Tunjangan Tunjangan adalah pemberian sesuatu kepada karyawan, baik berupa uang
atau barang, namun sifatnya tertentu saja. Berdasarkan beberapa konsep di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi
merupakan bentuk balas jasa dari perusahaan dan sebagai bentuk motivasi kepada karyawan agar dapat meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.
2.3. Pekerjaan Itu Sendiri
Pekerjakan merupakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh setiap karyawan dalam memenuhi kewajibannya sebagai anggota organisasi atau
perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan
dapat diib
aratkan sebagai “jembatan” penghubung antara karyawan dan organisasi Handoko, 2001: 31. Di dalam
pekerjaan terdapat dimensi utamja dari sebuah pekerjaan yaitu disain karja. Desain kerja adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang
individu atau kelompok karyawan secara organisasional Handoko, 2001: 31. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan. Disain pekerjaan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, dimana hal ini tercermin pada
kepuasan individu pemegang jabatan. Salah satu pendekatan klasik tentang disain kerja yang diajukan oleh
Hackman dan Oldham 1980 dikenal dengan istilah teori karakteristik pekerjaan
Samuel, 2003: 75. Dalam Simamora 2004, 129, model karakteristik pekerjaan merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjaan. Program
pemerkayaan pekerjaan berusaha merencang pekerjaan dengan cara membantu para pemangku jabatan memuaskan kebutuhan mereka dan pertumbuhan,
pengakuan, dan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan kepada pekerjaan, metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi,
dan keja secara vertikal vertikal job loading. Pemerkayaan pekerjaan itu sendiri merupakan salah satu dari teknik disain pekerjaan.
Lima ciri-ciri intrinsik pekerjaan yang memperlihatkan kaitannya dengan kepuasan kerja untuk berbagai macam pekerjaan. Kelima ciri intrinsic tersebut
adalah sebagai berikut Munandar 2001, dalam Moekijat 2003: 67-68 : 1
Keragaman ketrampilan skill variety, Banyaknya keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Makin banyak ragam keterampilan yang
digunakan, makin kurang membosankan suatu pekerjaan. 2
Jati diri tugas task identity, Tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kerja
seseorang. Tugas yang dirasakan sebagai bagian dari pekerjaan yang lebih besar dan yang dirasakan tidak merupakan satu kelengkapan tersendiri menimbulkan
rasa tidak puas. 3
Signifikansi tugas atau tugas yang penting task significance, tingkat sejauh mana pekerjaan mempunyai dampak yang berarti bagi kehidupan orang
lain, baik orang tersebut merupakan rekan kerja dalam suatu perusahaan yang
sama maupun orang lain di lingkungan sekitar. Jika tugas dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, maka ia cenderung mempunyai kepuasan kerja.
4 Otonomi, tingkat kebebasan pemegang kerja, yang mempunyai pngertian
ketidaktergantungan dan keleluasaan yang diperlukan untuk menjadwalkan pekerjaan dan memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk
menyelesaikannya. Pekerjaan yang memberi kebebasan, ketidaktergantungan dan peluang mengambil keputusan akan lebih cepat menimbulkan kepuasan kerja.
5 Umpan balik, tingkat kinerja kegiatan kerja dalam memperoleh informasi
tentang keefektifan kegiatannya. Pemberian balikan pada pekerjaan membantu meningkatkan kepuasan.
Setiap dimensi inti dari pekerjaan mencakup aspek besar materi pekerjaan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, semakin besarnya
keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan maka seseorang akan merasa pekerjaannya semakin berarti. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang
sama, sederhana dan berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhan atau kebosanan. Denagan memberi kebebasan kepada karyawan dalam menangani
tugas-tugasnya akan membuta seorang karyawan mampu menunjukan inisiatif dan upaya mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, dengan demikian disain
kerja yang berbasis ekonomi ini merupakan fungsi dan faktor pribadi. Kelima karakteristik kerja ini akan mempengaruhi tiga keadaan psikologis yang penting
bagi karyawan, yaitu : mengalami makna kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja, dan pengetahuan akan hasil kerja. Akhirnya, ketiga kondisi psikologis
ini akan mempengaruhi motivasi secara internal, ualitas kerja, kepuasan kerja.
Pekerjaan itu sendiri diukur melalui melalui indiaktor sebagi berikut Luthans, 2006: 564 :
1 Perasaan berarti, keadaan kognitif ini termasuk tingkat bagaimana
karyawan merasa pekerjaan mereka dapat memberi kontribusi yang bernilai, penting, dan berharga. Karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dikerjakannya
adalah suatu pekerjaan yang memiliki nilai sangat penting, sehingga karyawan akan bekerja dengan sungguh-sungguh.
2 Tanggung jawab, keadaan ini menitikberatkan pada bagaimana karyawan
merasakan tanggung jawab pribadi atau akuntabilitas pada pekerjaannya. Karyawan akan memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang telah
dikerjakaanya oleh karena karyawan telah mencurahkan segala kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya terhadap perusahaan yaitu bekerja dengan
sebaik-baiknya.. 3
Pengetahuan terhadap hasil, lanjutan langsung umpan balik, keadaan psikologis ini melibatkan tingkat dimana karyawan mampu memahami
bagaimana kinerja mereka, hasil dari pekerjaan mereka. Ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana atau sebaik apa kinerja dari karyawan itu sendiri dan
selanjutnya akan memacu karyawan itu untuk bekerja lebih baik lagi.
2.4. Rekan Kerja